Kata Sigit, ia akan menelaah status hukum yang menjerat HF.
"Ini ada mekanisme yang nanti akan kita lihat apakah ini menjadi salah satu kasus yang harus proses lanjut atau kah bisa masuk status yang bisa restorative justice," kata Sigit saat berkunjung ke Pelabuhan Benoa, Denpasar, Sabtu (15/1/2022).
Baca juga: Rektor UIN Yogyakarta Minta Proses Hukum Penendang Sesajen Dihentikan, Ini Kata Kapolri
Sebuah speedboat yang membawa 21 penumpang termasuk anak buah kapal (ABK) dengan tujuan Malaysia tenggelam di laut perairan Pantai Ketapang, Kecamatan Pulau Rupat, Kabupaten Bengkalis, Riau, Sabtu (15/1/2022) malam.
Akibat kejadian itu, 14 orang penumpang selamat, empat orang dilaporkan meninggal dunia dan sudah dievakuasi dan tiga korban masih dalam pencarian.
"Kami masih melakukan pencarian terhadap 3 penumpang. Pencarian dilakukan tim gabungan dari SAR, TNI AL, Polisi Air dan juga dibantu nelayan setempat," kata Kepala Basarnas Pekanbaru, Ishak saat dihubungi Kompas.com melalui sambungan telepon, Minggu.
Kata Ishak, speedboat itu berangkat dari perairan Bengkalis dengan tujuan ke Malaysia.
Namun, belum jauh bergerak dari pelabuhan, kondisi cuaca buruk. Saat putar balik speedboat dihamtam ombak hingga akhirnya tenggelam.
"Karena cuaca buruk, ABK memutuskan batal berangkat ke Malaysia. Namun, pada saat putar arah, dihantam gelombang yang tinggi sehingga tenggelam," ungkapnya.
Baca juga: Speedboat Bermuatan 21 Orang Tujuan Malaysia Tenggelam Dihantam Gelombang Tinggi, 4 Tewas
Kesal warung milik ibunya sering kehilangan rokok dan uang, FP (25) bersama kakaknya berinisial YJ (DPO), yang merupakan warga Palembang, Sumatera Selatan, nekat menganiaya pelaku pencurian hingga tewas.
Diketahui korban berinisial R, yang merupakan tetangga pelaku.
Peristiwa itu terjadi di Pemakaman Umum, Kecamatan Kertapati Palembang, Minggu (8/3/2015) silam sekitar pukul 17.30 WIB.
Setelah buron selama tujuh tahun, FP akhirnya ditangkap polisi di persembunyiannya di Lampung pada Jumat (15/1/2022).
"Ketika akan ditangkap, tersangka ini mencoba melawan, sehingga terpaksa kami lumpuhkan,” Kasubdit III Ditreskrimum Polda Sumsel Kompol Agus Prihdinika, Sabtu.