PADANG, KOMPAS.com-Ajaran sesat dengan nama Bab Kesucian yang berkembang di Tanah Datar, Sumatera Barat diduga dibawa oleh seseorang yang berasal dari Padang.
Pembawa ajaran tersebut dipanggil dengan nama "Ayah" oleh pengikutnya.
"Berdasarkan keterangan mantan pengikutnya yang kita mintai keterangan, pembawanya disebut Ayah dan berinisial S (60) dari Padang," kata Sekretaris Majelis Ulama Indonesia Tanah Datar, Afrizon yang dihubungi Kompas.com, Jumat (14/1/2022).
Baca juga: Ajaran Sesat Bab Kesucian Berkembang di Tanah Datar, Pengikut Wajib Bercerai dengan Pasangan
Afrizon mengatakan warga tertarik masuk dalam pengajian Bab Kesucian karena S diduga seorang dukun yang mampu menyembuhkan berbagai penyakit.
"Katanya S bisa menyembuhkan berbagai penyakit sehingga banyak warga yang tertarik. Dia seperti dukun," kata Afrizon.
Afrizon mengatakan dulu pengikut ajaran sesat itu sempat melakukan pengajian di Tanah Datar dengan dipimpin langsung S, namun sejak tercium oleh MUI, tidak lagi ada pengajian di daerah itu.
"Dulu pernah ada, sekarang tidak ada lagi. Kemungkinan sudah pindah ke Padang," kata Afrizon.
Baca juga: Soal Ajaran Sesat Hakekok, Ini 5 Analisis MUI
Sebelumnya diberitakan, ajaran sesat dengan nama Bab Kesucian berkembang di Tanah Datar, Sumatera Barat.
Ajaran tersebut meresahkan masyarakat Tanah Datar karena ada puluhan pengikutnya yang sempat menggelar pengajian.
"Ajaran ini kita identifikasi sekitar 6 bulan lalu. Sudah meresahkan masyarakat," kata Sekretaris Majelis Ulama Indonesia Tanah Datar, Afrizon yang dihubungi Kompas.com, Kamis (13/1/2022).
Afrizon mengatakan dalam ajarannya setiap jemaah yang baru bergabung harus mengulang syahadat.
Lalu, pengikut jemaah yang sudah menikah diperintahkan untuk menceraikan (kalau ia suami) atau minta cerai (kalau ia istri) dari pasangannya kecuali mau masuk jemaah.
Kemudian, suami-istri yang menjadi pengikut jemaah mesti melakukan menikah ulang di depan guru.
Jemaah juga dilarang mengonsumsi makanan yang mengandung darah seperti daging dan sebagainya.
Selanjutnya, jemaah juga diharuskan membayar zakat diri kepada guru dalam jumlah yang cukup besar dan dimaksudkan di antaranya untuk menghindari azab kubur.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.