Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemkab Manggarai Barat Blacklist Agen Travel Asal Bogor karena Telantarkan Wisatawan Labuan Bajo

Kompas.com - 13/01/2022, 15:25 WIB
Nansianus Taris,
Andi Hartik

Tim Redaksi

LABUAN BAJO, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) memberikan sanksi berupa larangan menjual paket wisata Labuan Bajo selama satu tahun kepada Cakrawala Traveller, agen travel asal Bogor, Jawa Barat.

Sanksi itu diberikan menyusul adanya tindakan tidak menyenangkan yang dialami sejumlah wisatawan domestik saat liburan di Labuan Bajo, belum lama ini. Para wisatawan itu ditelantarkan, bahkan mereka terkatung-katung selama beberapa jam di atas sebuah kapal pinisi.

Kepala Dinas Pariwisata, Ekonomi Kreatif dan Kebudayaan (Disparkrafbud) Kabupaten Manggarai Barat, Pius Baut menjelaskan, sanksi tersebut diberikan setelah tim dari Disparkrafbud melakukan penelusuran atas kejadian penelantaran itu. Hasil penelusuran mendapati agen travel asal Bogor itu beroperasi secara ilegal di Labuan Bajo.

Baca juga: Gempa NTT Dirasakan Warga di Labuan Bajo: Anak Saya Sampai Menangis

 

Agen travel tersebut disebut belum mengantongi izin operasi berupa Tanda Daftar Usaha Pariwisata (TDUP).

"Kami cari-cari kontak person-nya Cakrawala dan sudah didapat. Saya telepon langsung, video call dan tanyakan izinnya, ternyata ilegal. Belum ada izin dan berdomisili di Bogor," kata Pius dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Kamis (13/1/2022) siang.

"Sehingga saya sampaikan Anda tidak boleh menjual paket lagi ke Labuan Bajo sampai ada izin. Di samping itu, kita beri dia sanksi untuk tidak menjual paket ke labuan Bajo selama satu tahun," tegas Pius.

Baca juga: Diduga Aniaya Warga di Sebuah Kafe, Ini Penjelasan Oknum Polisi Manggarai Barat

 

Atas sanksi itu, pihaknya langsung meminta kepada semua pelaku pariwisata di Labuan Bajo untuk tidak menjalin kerjasama dengan agen travel tersebut dalam melayani wisatawan. Agen travel itu dianggap memiliki reputasi yang buruk saat melayani wisatawan di Labuan Bajo.

"Hari ini kita akan rapat dengan beberapa asosiasi pariwisata membahas masalah ini. Ke depannya kita sampaikan yang namanya Agen Cakrawala jangan terima tamu dari dia, tidak berizin dan membuat masalah. Karena Salmawati (pemilik kapal pinisi) baru mengenal Cakrawala," ujarnya.

Berdasarkan informasi yang diterimanya, Pius menyebut bahwa agen travel yang dimaksud sering berbuat ulah. Terakhir, pada Bulan Desember yang lalu, mereka tidak membeli tiket pesawat untuk penumpang.

"Ini sudah mencoreng pariwisata Labuan Bajo," ucapnya.

Baca juga: Jalan Penghubung Waelengga-Lete di Manggarai Timur Putus Total, Warga Bangun Jembatan Darurat

Karena sudah diberikan sanksi, pihaknya akan memberikan sanksi juga kepada pemilik kapal wisata yang didapati masih menerima pesanan dari agen travel tersebut.

"Nanti kita undang semua pelaku wisata termasuk menerapkan peraturan terkait pramuwisata," katanya.

Selain itu, Pius mengatakan bahwa pihaknya sedang menanti surat permintaan maaf secara terbuka dari agen travel itu, yang ditujukan kepada wisatawan serta kepada Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat atas tindakannya menelantarkan wisatawan yang berkunjung Labuan Bajo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

4 Kapal Ikan Terbakar di Pelabuhan Cilacap

4 Kapal Ikan Terbakar di Pelabuhan Cilacap

Regional
Kisah Adi Latif Mashudi, Petani Milenial Blora yang Sempat Kerja di Korea Selatan (Bagian 2)

Kisah Adi Latif Mashudi, Petani Milenial Blora yang Sempat Kerja di Korea Selatan (Bagian 2)

Regional
Dibutakan Dendam, Suami Siri di Semarang Tusuk Istri di Rumah Majikan

Dibutakan Dendam, Suami Siri di Semarang Tusuk Istri di Rumah Majikan

Regional
Airin dan Mantan Bupati Pandeglang Daftar Jadi Bacagub Banten lewat PDI-P

Airin dan Mantan Bupati Pandeglang Daftar Jadi Bacagub Banten lewat PDI-P

Regional
Polres Siak Pasang Stiker 'Cahaya' pada Truk di Jalan Tol Permai

Polres Siak Pasang Stiker "Cahaya" pada Truk di Jalan Tol Permai

Regional
2 Residivis Jambret di 7 TKP Diringkus di Pekanbaru

2 Residivis Jambret di 7 TKP Diringkus di Pekanbaru

Regional
10.700 Vaksin Hewan Penular Rabies Diperkirakan Tiba di Sikka Awal Mei

10.700 Vaksin Hewan Penular Rabies Diperkirakan Tiba di Sikka Awal Mei

Regional
Bermesraan, 4 Pelanggar Syariat Islam di Banda Aceh Dicambuk 17 Kali

Bermesraan, 4 Pelanggar Syariat Islam di Banda Aceh Dicambuk 17 Kali

Regional
Bupati HST Minta Kader PKK Tingkatkan Sinergi dengan Masyarakat dan Stakeholder

Bupati HST Minta Kader PKK Tingkatkan Sinergi dengan Masyarakat dan Stakeholder

Regional
Bupati Ipuk Raih Satyalancana, Pemkab Banyuwangi Jadi Kabupaten Berkinerja Terbaik se-Indonesia 

Bupati Ipuk Raih Satyalancana, Pemkab Banyuwangi Jadi Kabupaten Berkinerja Terbaik se-Indonesia 

Regional
RSUD dr R Soetijono Blora Luncurkan “Si Sedap”, Bupati Arief: Lakukan Terus Inovasi dan Terobosan Layanan kesehatan

RSUD dr R Soetijono Blora Luncurkan “Si Sedap”, Bupati Arief: Lakukan Terus Inovasi dan Terobosan Layanan kesehatan

Regional
Skenario Golkar, Siap Jadi Wakil jika Bambang Pacul Maju di Pilkada Jateng 2024

Skenario Golkar, Siap Jadi Wakil jika Bambang Pacul Maju di Pilkada Jateng 2024

Regional
Kisah Adi Latif Mashudi, Tinggalkan Korea Selatan Saat Bergaji Puluhan Juta Rupiah demi Jadi Petani di Blora (Bagian 1)

Kisah Adi Latif Mashudi, Tinggalkan Korea Selatan Saat Bergaji Puluhan Juta Rupiah demi Jadi Petani di Blora (Bagian 1)

Regional
Bawaslu Bangka Belitung Rekrut 141 Panwascam, Digaji Rp 2,2 Juta

Bawaslu Bangka Belitung Rekrut 141 Panwascam, Digaji Rp 2,2 Juta

Regional
Polemik Bantuan Bencana di Pesisir Selatan, Warga Demo Minta Camat Dicopot

Polemik Bantuan Bencana di Pesisir Selatan, Warga Demo Minta Camat Dicopot

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com