KOMPAS.com - Sebanyak 35 orang keracunan setelah makan jajanan bakso bakar di SDN 29 Gunung Sariak, Padang, Sumatera Barat pada Selasa (11/1/2021).
Para korban terdiri dari 30 siswa dan lima warga sekitar yang salah satunya ibu hamil.
Ada tiga anak anak yang mengalami gejala berat dan dirawat di RSUD Rasidin Padang. Kondisi mereka saat ini mulai membaik dan masih mendapatkan terapi dari dokter anak.
Sementara 32 orang yang sempat dibawa ke rumah sakit telah dinyatakan sehat dan dipulangkan.
Baca juga: Polisi Periksa Penjual Bakso Bakar yang Sebabkan 35 Orang Keracunan di Padang
Wakil Kepala Sekolah SDN 29 Gunung Sarik, Afrizal menceritakan kejadian tersebut.
Ia mengatakan sekitar pukul 07.00 WIB, para siswa jajan bakso bakar di depan sekolah sebelum masuk kelas.
Satu jam kemudian, sekitar pukul 08.00 WIB satu per satu siswa muntah. Bahkan ia menyebut sekolah penuh dengan cairan muntahan siswa karena terjadi dalam waktu yang berdekatan.
Melihat hal itu, pihak sekolah mengambil sampel makanan yang dijajakan pedagang di luar sekolah.
Baca juga: 3 Anak Korban Keracunan Bakso Bakar di Padang Alami Gejala Berat
"Cuma yang diambil pihak rumah sakit hanya bakso bakar. Alasannya karena yang masuk rumah sakit sekarang karena kebanyakan memakan bakso bakar," katanya.
Ia mengaku belum ada bukti jelas jika bakso bakar yang menyebabkan para siswa muntah.
"Tapi, asumsi sementara memang dari bakso bakar. Rata-rata yang mengalami muntah-muntah ini telah memakan bakso bakar," katanya.
Selain anak-anak, juga ada orang tua yang mengantar anaknya ke sekolah dan membeli bakso bakar.
Baca juga: Mual dan Muntah, 30 Siswa dan 5 Warga Diduga Keracunan Jajanan Bakso Bakar, BPOM Turun Tangan
Ia mengaku, peristiwa ini baru pertama kali terjadi dan sebelumnya tidak pernah terjadi.
"Kita awalnya menghubungi pihak Puskesmas Belimbing, ternyata sedang mengurus vaksinasi sehingga diarahkan untuk dibawa ke RSUD dr Rasidin Padang," katanya.
Dikatakannya, para murid yang muntah dibawa menggunakan sepeda motor oleh guru dan bahkan ada yang sampai tarik (bonceng) tiga.