SALATIGA, KOMPAS.com - Direktur Wahid Foundation Zannuba Ariffah Chafsoh Rahman Wahid atau Yenny Wahid menilai perbuatan menendang dan membuang sesajen di Gunung Semeru, Lumajang, Jawa Timur, adalah perbuatan yang mencederai keyakinan.
Yenny mengatakan, setiap orang boleh memiliki keyakinan yang berbeda.
"Yang tidak boleh itu adalah mencederai atau menyakiti keyakinan orang lain. Itu tidak boleh," kata Yennye, usai Deklarasi Kelurahan Damai Tingkir Lor, Kecamatan Tingkir, Kota Salatiga, Rabu (12/1/2022).
Yenny mengatakan, bagi sebagian orang, sesajen adalah kepercayaan dan keyakinan.
Baca juga: HF, Sosok Penendang Sesajen di Kawasan Gunung Semeru, Pernah Tinggal di Bantul
"Jadi, kalau ada yang menendang atau membuang sesajen, itu mencederai kepercayaan orang lain. Berarti harus menunjukkan bahwa harus lebih meningkatkan lagi rasa saling menghormati di antara masyarakat," papar dia.
Dia menilai, setiap orang memiliki perbedaan dan boleh berbeda dalam hal apapun.
Tapi, menghargai dan menghormati perbedaan juga menjadi keharusan di tengah keberagaman.
Yenny mengatakan, karena pelaku penendang dan pembuang sesajen di Gunung Semeru sudah ketahuan, maka lebih baik mengedepankan dialog dan komunikasi.