Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Periksa Penjual Bakso Bakar yang Sebabkan 35 Orang Keracunan di Padang

Kompas.com - 12/01/2022, 14:41 WIB
Perdana Putra,
Khairina

Tim Redaksi

PADANG, KOMPAS.com-Polisi memeriksa penjual bakso bakar yang menyebabkan 35 orang mengalami keracunan usai menyantap jajanan itu.

Penjual bakso itu perempuan berinisial K (34) diperiksa Selasa (11/1/2022) sore dan saat ini menjalani wajib lapor ke Polsek Kuranji, Kota Padang, Sumatera Barat.

"Sudah kita periksa kemarin. Sekarang wajib lapor," kata Kapolsek Kuranji AKP Nusyirwan yang dihubungi Kompas.com, Rabu (12/1/2022).

Baca juga: 3 Anak Korban Keracunan Bakso Bakar di Padang Alami Gejala Berat

Nusyirwan mengatakan berdasarkan keterangan K, bahan-bahan bakso yang dijualnya dibeli di Pasar Alai Padang.

K membeli bahan bakso giling di Pasar Alai dan kemudian membulatkan jadi bakso di rumah.

Kemudian K membulatkan bahan itu dan setelah itu merebus lalu memasukkannya ke freezer.

"Begitu juga dengan kecapnya juga dibeli di pasar," kata Nusyirwan.

Saat ini, kata Nusyirwan pihaknya masih menunggu hasil laboratorium Balai Pemeriksaan Obat dan Makanan Padang.

"Kita tunggu hasil labornya. Apakah dari bakso atau kecapnya. Kita tunggulah dulu," jelas Nusyirwan.

Baca juga: Korban Keracunan Bakso Bakar di Padang Bertambah Jadi 35 Orang, Salah Satunya Ibu Hamil

Sebelumnya diberitakan, sebanyak 30 orang siswa SDN 29 Gunung Sariak, Kecamatan Kuranji, Kota Padang, Sumatera Barat diduga keracunan usai memakan jajanan bakso bakar di luar pagar sekolah, Selasa (11/1/2022).

Akibatnya siswa tersebut mual dan muntah-muntah serta dilarikan ke RSUD Rasidin Padang.

"Ketahuannya setelah satu orang siswa merasa pusing dan mual. Awalnya dikira hanya pusing biasa, tapi ternyata ada beberapa siswa lain. Ada 30 orang," kata Wakil Kepala SDN 29 Sungai Sariak, Afrizal kepada Kompas.com, Selasa (11/1/2022) di RSUD Rasidin.

Menurut Afrizal, berdasarkan pengakuan siswa tersebut ternyata mereka habis menyantap jajanan bakso bakar yang dijual di luar pagar sekolah.

"Mereka mengaku membeli bakso bakar sekitar pukul 07.00 WIB dan dua jam kemudian baru merasakan sakit," jelas Afrizal.

Afrizal mengatakan awalnya siswa yang merasa sakit tersebut dibawa ke Puskesmas, namun dirujuk ke RSUD Rasidin.

Korban kemudian bertambah menjadi 35 orang setelah diketahui ada 5 orang warga yang juga mengalami keracunan usai memakan bakso yang sama. Bahkan satu diantaranya adalah ibu hamil.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tarik Minat Siswa Belajar Bahasa Jawa, Guru SMP di Cilacap Gunakan Permainan Ular Tangga

Tarik Minat Siswa Belajar Bahasa Jawa, Guru SMP di Cilacap Gunakan Permainan Ular Tangga

Regional
Pj Gubernur Al Muktabar Tegaskan Bank Banten Punya Performa Baik dan Sehat

Pj Gubernur Al Muktabar Tegaskan Bank Banten Punya Performa Baik dan Sehat

Regional
Demam Berdarah di Demak Mengkhawatirkan, Pasien di RSUD Sunan Kalijaga Terus Meningkat

Demam Berdarah di Demak Mengkhawatirkan, Pasien di RSUD Sunan Kalijaga Terus Meningkat

Regional
Hadiri Rapat Paripurna DPRD, Pj Gubernur Fatoni Ajukan 6 Ranperda Provinsi Sumsel

Hadiri Rapat Paripurna DPRD, Pj Gubernur Fatoni Ajukan 6 Ranperda Provinsi Sumsel

Regional
Anak Mantan Bupati Sragen Daftar Pilkada 2024: Maju Lewat Demokrat, Lulusan Luar Negeri

Anak Mantan Bupati Sragen Daftar Pilkada 2024: Maju Lewat Demokrat, Lulusan Luar Negeri

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Selasa 23 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Selasa 23 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Aparat Desa di Nagekeo NTT Tenggelam Saat Memanah Ikan di Laut, hingga Kini Belum Ditemukan

Aparat Desa di Nagekeo NTT Tenggelam Saat Memanah Ikan di Laut, hingga Kini Belum Ditemukan

Regional
Gamelan Berusia Ratusan Tahun di NTB Dicuri, Pelaku Masih Diburu

Gamelan Berusia Ratusan Tahun di NTB Dicuri, Pelaku Masih Diburu

Regional
Jaring Bakal Calon Pilkada Solo, Gerindra Sebut Kebanjiran Tokoh

Jaring Bakal Calon Pilkada Solo, Gerindra Sebut Kebanjiran Tokoh

Regional
Tumbuhkan Perekonomian Lamongan, Pemkab Lamongan Optimalkan Reforma Agraria 

Tumbuhkan Perekonomian Lamongan, Pemkab Lamongan Optimalkan Reforma Agraria 

Regional
Hampir Dua Tahun Tak Terungkap, Keluarga Almarhum Iwan Boedi Tagih Hasil Penyelidikan ke Polisi

Hampir Dua Tahun Tak Terungkap, Keluarga Almarhum Iwan Boedi Tagih Hasil Penyelidikan ke Polisi

Regional
Momen Korban Perampokan Duel dengan Pelaku, Uang Ratusan Juta Rupiah Berhamburan

Momen Korban Perampokan Duel dengan Pelaku, Uang Ratusan Juta Rupiah Berhamburan

Regional
Teken MoU dengan LCH, Pak Yes Ingin Showroom Produk-produk Unggulan Lamongan Terus Berkembang

Teken MoU dengan LCH, Pak Yes Ingin Showroom Produk-produk Unggulan Lamongan Terus Berkembang

Regional
Pilunya Apriani, Bocah 1 Tahun Penderita Hidrosefalus yang Butuh Dana Berobat ke Bali

Pilunya Apriani, Bocah 1 Tahun Penderita Hidrosefalus yang Butuh Dana Berobat ke Bali

Regional
Dorong Realisasi Program Lamongan Sehat, Bupati Lamongan Resmikan Poliklinik II RSUD Dr Soegiri

Dorong Realisasi Program Lamongan Sehat, Bupati Lamongan Resmikan Poliklinik II RSUD Dr Soegiri

Kilas Daerah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com