KOMPAS.com - Setelah viral video seorang pria tendang sesajen di lokasi erupsi Gunung Semeru, Lumajang, Jawa Timur, polisi langsung melakukan penyelidikan.
Hasilnya, diketahui pria yang menendang sesejan tersebut berinisial HF, warga asal Dusun Dasan Tereng, Tirtanandi, Kecamatan Labuhan Haji, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat.
Saat ini, polisi masih memburu pria yang ada di dalam video tersebut.
Sementara itu, seorang dirver ojek online (Ojol) bernama Charly diduga dipukul oknum polisi saat hendak membuat laporan kehilangan sepeda motor miliknya di Polsek Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (10/1/2022).
Dugaan pemukulan ini terungkap dari cerita yang diunggah oleh akun Instagram @marinadks hingga viral di medsos.
Dalam unggahan itu diceritakan bahwa driver itu dipukul di bagian dada lantaran protes laporannya tidak ditanggapi polisi.
Bukan hanya kehilangan motor, driver ojol itu juga kehilangan dompet yang ia simpan dibagasi motor.
Berikut populer nusantara selengkapnya:
Setelah melakukan serangkai penyelidikan dan penyidikan, polisi akhirnya berhasil mengungkap identitas pria yang menendang sesajen di lokasi Gunung Semeru, Lumajang, Jawa Timur.
Pria itu diketahui berinisial HF, warga Dusun Dasan Tereng, Tirtanadi, Kecamatan Labuhan Haji, Lombok Timur.
"Betul yang bersangkutan adalah HF warga Labuhan Haji Lombok Timur, yang bersangkutan sedang sekolah di Yogja," kata Artanto di Mapolda NTB, Selasa (11/1/2022).
Dalam kasus ini, Kata Artanto, pihaknya hanya mem-back up penyelidikannya.
"Untuk penyelidikan dan penyidikan dilakukan oleh Polda Jatim," ujarnya.
Hal senada dikatakan Kepala Desa Tirtanadi, Ruspan yang mengatakan bahwa HF memang berasal dari desanya.
Kata Ruspan, HF adalah kelahiran Lombok Timur, dan sempat sekolah di Dusun Dasan tereng.
Bahkan, lanjutnya, kedua orangtua HF merupakan warga asli Lombok timur.
"Dia memang dibesarkan dan sekolah di Lombok Timur, dari SD, SMP, hingga Aliah atau SMA," kata Ruspan saat dihubungi melalui telepon oleh Kompas.com.
Setelah lulus Aliah, kata Ruspan, HF keluar dari Lombok, melanjutkan sekolah di Yogyakarta.