Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Baru Kasus Pria Tendang Sesajen di Lokasi Gunung Semeru, Identitas Diketahui, Diburu Polisi

Kompas.com - 11/01/2022, 18:15 WIB
Candra Setia Budi

Editor

KOMPAS.com - Setelah viral video seorang pria tendang sesajen di lokasi erupsi Gunung Semeru, Lumajang, Jawa Timur, polisi langsung melakukan penyelidikan.

Hasilnya, diketahui pria yang menendang sesajen tersebut berinisial HF, warga asal Dusun Dasan Tereng, Tirtanandi, Kecamatan Labuhan Haji, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat.

"Betul yang bersangkutan adalah HF warga Labuan Haji Lombok Timur, yang bersangkutan sedang sekolah di Yogja," kata Kabid Humas Polda NTB Kombes Artanto di Mapolda NTB, Selasa (11/1/2022).

Baca juga: Kronologi Remaja 15 Tahun Tebas Pria Mabuk yang Buat Keributan di Acara Ultahnya Pakai Pedang

Dalam kasus ini, Kata Artanto, pihaknya hanya mem-back up penyelidikannya.

"Untuk penyelidikan dan penyidikan dilakukan oleh Polda Jatim," ujarnya.

Hal senada dikatakan Kepala Desa Tirtanadi, Ruspan yang mengatakan bahwa HF memang berasal dari desanya.

Baca juga: Organisasi Umat Hindu Laporkan Pria Penendang Sesajen ke Polda Jatim

Kata Ruspan, HF adalah kelahiran Lombok Timur, dan sempat sekolah di Dusun Dasan Tereng.

Bahkan, lanjutnya, kedua orangtua HF merupakan warga asli Lombok timur.

"Dia memang dibesarkan dan sekolah di Lombok Timur, dari SD, SMP, hingga Aliah atau SMA," kata Ruspan saat dihubungi melalui telepon oleh Kompas.com.

Setelah lulus Aliah, kata Ruspan, HF keluar dari Lombok, melanjutkan sekolah di Yogyakarta. Lebih dari 10 tahun, HF telah meninggalkan Lombok.

"Paling kalau pulang hanya sehari atau dua hari, setelah itu kembali lagi ke Jawa, sudah tidak menetap di sini," ungkapnya.

Baca juga: Jadi Tersangka, Pemuda di Medan yang Bunuh Begal karena Bela Diri Tidak Ditahan

Diduga relawan

Kabid Humas Polda Jatim Kombes Gatot Repli HandokoKOMPAS.COM/ACHMAD FAIZAL Kabid Humas Polda Jatim Kombes Gatot Repli Handoko

Kabid Humas Polda Jawa Timur Kombes Gatot Repli Handoko mengatakan, pria yang menendang sesajen di lokasi erupsi Gunung Semeru diduga relawan.

"Informasi awal memang diduga diperankan oleh relawan. Tapi kami masih telusuri," kata Gatot kepada wartawan di Mapolda Jatim, Senin (10/1/2022).

Terkait dengan beredarnya video itu, Gatot meminta warga dan semua pihak tidak terpancing dan tetap tenang serta menjaga suasana tetap kondusif di lokasi erupsi Semeru.

"Lumajang sudah mulai damai, mulai aman. Jangan sampai dirusak dengan adanya video-video yang mengandung SARA seperti itu," ujarnya.

Baca juga: Polda Jatim: Pria yang Tendang Sesajen di Lokasi Erupsi Semeru Diduga Relawan

Terancam hukuman 4 tahun penjara

Kapolres Lumajang AKBP Eka Yekti Hananto SenoDok. Humas Polres Lumajang Kapolres Lumajang AKBP Eka Yekti Hananto Seno

Sementara itu, Kapolres Lumajang AKBP Eka Yekti Hananto Seno mengatakan, pihaknya akan menganbil sikap tegas terkait dengan tindakan pria yang ada di dalam video tersebut.

Atas perbuatannya, kata Eka, pelaku terancam dijerat dengan Pasal 156 KUHP tentang ujaran kebencian dan penghinaan terhadap suatu golongan.

"Ancamannya penjara empat tahun" kata Eka kepada Kompas.com melalui sambungan telepon, Selasa.

Selain dengan KUHP, sambung Eka, pria tersebut juga bisa dijerat dengan Undang-undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang perubahan atas Undang-undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik, dengan ancaman hukuman penjara 6 tahun dan atau denda paling banyak Rp 1 miliar.

Baca juga: Pria Penendang Sesajen di Gunung Semeru Terancam Hukuman 4 Tahun Penjara

Eka menilai, tindakan yang dilakukan pria yang ada di dalam video itu tak patut dicontoh. Sebab, apapun keyakinan dan agamanya, wajib saling menghormati dan tidak berbuat hal yang dapat merusak kerukunan bangsa.

Eka mengatakan, pihaknya telah mengantongi identitas pria yang ada di dalam video tersebut dan saat ini masih dalam pencarian.

Penelusuran tak hanya dilakukan di lapangan, melainkan juga di media sosial oleh tim cyber.

"Kami masih terus lakukan pencarian. Terduga Pelaku berinisial HF,” ungkapnya.

Baca juga: Polisi Ungkap Identitas Penendang Sesajen di Lokasi Gunung Semeru, Berasal dari Lombok

Saat ini, lanjutnya, pihaknya sudah berkoodinasi dengan Polres tempat pria itu tinggal dengan dukungan dari Dirreskrimim Polda Jatim.

“Kami lakukan pelacakan dan penelusuran guna penyelidikan terhadap terduga pelaku,” ujarnya.

Baca juga: Soal Perusakan Sesajen di Lokasi Erupsi Semeru, Khofifah: Jangan Mencederai Adat Istiadat Lokal

 

(Penulis : Kontributor Kompas TV Mataram, Fitri Rachmawati, Kontributor Jember, Bagus Supriadi | Editor : Pythag Kurniati, Priska Sari Pratiwi)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bupati dan Wali Kota Diminta Buat Rekening Kas Daerah di Bank Banten

Bupati dan Wali Kota Diminta Buat Rekening Kas Daerah di Bank Banten

Regional
Pengusaha Katering Jadi Korban Order Fiktif Sahur Bersama di Masjid Sheikh Zayed Solo, Kerugian Rp 960 Juta

Pengusaha Katering Jadi Korban Order Fiktif Sahur Bersama di Masjid Sheikh Zayed Solo, Kerugian Rp 960 Juta

Regional
45 Anggota DPRD Babel Terpilih Dilantik 24 September, Ini Fasilitasnya

45 Anggota DPRD Babel Terpilih Dilantik 24 September, Ini Fasilitasnya

Regional
Golkar Ende Usung Tiga Nama pada Pilkada 2024, Satu Dosen

Golkar Ende Usung Tiga Nama pada Pilkada 2024, Satu Dosen

Regional
Pascabanjir, Harga Gabah di Demak Anjlok Jadi Rp 4.700 per Kilogram, Petani Tidak Diuntungkan

Pascabanjir, Harga Gabah di Demak Anjlok Jadi Rp 4.700 per Kilogram, Petani Tidak Diuntungkan

Regional
Terjebak di Dalam Mobil Terbakar, ASN di Lubuklinggau Selamat Usai Pecahkan Kaca

Terjebak di Dalam Mobil Terbakar, ASN di Lubuklinggau Selamat Usai Pecahkan Kaca

Regional
Pemkab Solok Selatan Gelar Lomba Kupas Buah Durian

Pemkab Solok Selatan Gelar Lomba Kupas Buah Durian

Regional
Polisi Gerebek Pabrik Mi Lubuklinggau yang Gunakan Formalin dan Boraks

Polisi Gerebek Pabrik Mi Lubuklinggau yang Gunakan Formalin dan Boraks

Regional
Korban Banjir Bandang di Lebong Sampaikan Keluhan di Depan Bupati

Korban Banjir Bandang di Lebong Sampaikan Keluhan di Depan Bupati

Regional
3 Bulan Tidak Ditahan, 2 Tersangka Penambangan Ilegal di Lahan Transmigrasi Nunukan Segera Dieksekusi

3 Bulan Tidak Ditahan, 2 Tersangka Penambangan Ilegal di Lahan Transmigrasi Nunukan Segera Dieksekusi

Regional
Vokalis Red Hot Chili Peppers Berlibur di Mentawai, Surfing hingga Nikmati Tarian Khas

Vokalis Red Hot Chili Peppers Berlibur di Mentawai, Surfing hingga Nikmati Tarian Khas

Regional
Teka-teki Pembunuhan Karyawan Toko Pakaian Asal Karanganyar, Terduga Pelaku Diduga Orang Terdekat

Teka-teki Pembunuhan Karyawan Toko Pakaian Asal Karanganyar, Terduga Pelaku Diduga Orang Terdekat

Regional
Tertutup Longsor, Akses Jalan Dua Desa di Sikka Putus Total

Tertutup Longsor, Akses Jalan Dua Desa di Sikka Putus Total

Regional
Harga Bawang Merah Melonjak di Banda Aceh, Sentuh Rp 70.000 Per Kg

Harga Bawang Merah Melonjak di Banda Aceh, Sentuh Rp 70.000 Per Kg

Regional
Elpiji 3 Kg Langka, Pemkab Kendal Minta Tambah Pasokan dan Bakal Sidak Restoran

Elpiji 3 Kg Langka, Pemkab Kendal Minta Tambah Pasokan dan Bakal Sidak Restoran

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com