Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kesusastraan Jawa: Jenis dan Contohnya

Kompas.com - 10/01/2022, 11:49 WIB
William Ciputra

Penulis

KOMPAS.com - Jawa merupakan salah satu suku bangsa di Indonesia yang kaya akan seni budaya. Salah satunya dapat dilihat dari sastra Jawa yang beraneka ragam.

Hutomo (1975) dalam Telaah Kesusastraan Jawa Modern menyebutkan bahwa kesusastraan Jawa termasuk kesusastraan tua di Indonesia. Kesusastraan ini sudah ada sejak zaman kerajaan-kerajaan dan masih berlangsung hingga era modern.

Sastra berkembang dengan kemunculan sastrawan atau pujangga yang dilahirkannya. Begitu pula dengan kesusastraan Jawa yang melahirkan pujangga besar di masa lalu.

Pada zaman setelah Islam misalnya. Kesusastraan Jawa yang terpengaruh Islam turut dikembangkan oleh Wali Songo, mulai dari Sunan Giri hingga Sunan Kalijaga. Karya sastra pada zaman ini antara lain suluk, syairan, kidung, primbon, hingga hikayat.

Baca juga: HB Jassin, Paus Sastra Indonesia

Kesusastraan Jawa terus berkembang pada masa Mataram Islam, hingga kerajaan terbesar di Jawa itu pecah menjadi dua yaitu Kasunanan Surakarta dan Kesultanan Yogyakarta.

Di Kasunanan Surakarta terdapat pujangga-pujangga besar yang terkenal seperti Kyai Yasadipura I, Kyai Yasadipura II, Kyai Sindusastra, hingga Raden Ngabehi Ranggawarsita.

Jenis-jenis Kasusastraan Jawa

Kasustraan Jawa sangat banyak jenisnya. Ada yang berbentuk puisi, hingga tembang atau lagu. Fungsinya pun beragam, ada yang murni untuk seni atau bahkan dijadikan media sindiran untuk pihak tertentu.

Berikut jenis-jenis kasusastraan Jawa beserta contohnya:

1. Parikan

Parikan dapat diartikan sebagai pantun. Parikan terdiri dari dua bagian, pertama sampiran atau penentu suara. Fungsinya untuk menarik perhatian. Sementara bagian kedua berupa isi dari sampiran tersebut.

Parikan memiliki dua jenis. Pertama parikan tunggal yang terdiri dari dua gatra saja. Kedua parikan rangkep atau ganda yang terdiri dari empat gatra.

Baca juga: Bukan Jadi Dalang, Yuk Kenali dan Prospek Kerja Jurusan Sastra Jawa

Parikan digunakan masyarakat Jawa dalam berbagai hal seperti sebagai sindiran, ekspresi kesedihan, kontrol sosial, hingga sebagai nasihat pendidikan.

Berikut contoh parikan tunggal dan parikan jangkep:

Manuk kutut manggunge ngganter
Yen ora nurut isa keblinger
(Burung perkutut berkicau kencang / kalau tidak nurut bisa tersesat)

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pelaku Pembunuhan Mantan Istri di Kubu Raya Menyerahkan Diri

Pelaku Pembunuhan Mantan Istri di Kubu Raya Menyerahkan Diri

Regional
Kronologi Hilangnya Gadis Asal Karanganyar di Malam Takbiran hingga Ditemukan Tewas Tertutup Plastik

Kronologi Hilangnya Gadis Asal Karanganyar di Malam Takbiran hingga Ditemukan Tewas Tertutup Plastik

Regional
Ketua DPD Golkar Kalbar Dipastikan Tak Maju Jadi Calon Gubernur

Ketua DPD Golkar Kalbar Dipastikan Tak Maju Jadi Calon Gubernur

Regional
Pria di Kubu Raya Diduga Bunuh Mantan Istri, Pelaku Belum Tertangkap

Pria di Kubu Raya Diduga Bunuh Mantan Istri, Pelaku Belum Tertangkap

Regional
Bumi Perkemahan Sukamantri di Bogor: Daya Tarik, Fasilitas, dan Rute

Bumi Perkemahan Sukamantri di Bogor: Daya Tarik, Fasilitas, dan Rute

Regional
Aduan Tarif Parkir 'Ngepruk' di Solo Selama Lebaran Minim, Dishub: Tim Saber Pungli Kita Turunkan Semua

Aduan Tarif Parkir "Ngepruk" di Solo Selama Lebaran Minim, Dishub: Tim Saber Pungli Kita Turunkan Semua

Regional
Detik-detik Kecelakaan ALS, Bus Melambat, Oleng, Lalu Terbalik

Detik-detik Kecelakaan ALS, Bus Melambat, Oleng, Lalu Terbalik

Regional
Pemkot Ambon Tak Berlakukan WFH bagi ASN Usai Libur Lebaran

Pemkot Ambon Tak Berlakukan WFH bagi ASN Usai Libur Lebaran

Regional
5 Unit Rumah Semipermanen di Ende Ludes Terbakar, Kerugian Capai Ratusan Juta Rupiah

5 Unit Rumah Semipermanen di Ende Ludes Terbakar, Kerugian Capai Ratusan Juta Rupiah

Regional
Sungai Meluap, 4 Desa di Sikka Terdampak Banjir

Sungai Meluap, 4 Desa di Sikka Terdampak Banjir

Regional
Daftar 20 Korban Tewas Tragedi Bencana Longsor di Tana Toraja

Daftar 20 Korban Tewas Tragedi Bencana Longsor di Tana Toraja

Regional
Toko Emas di Blora Dirampok, Pelaku Sempat Todongkan Senjata Api saat Beraksi

Toko Emas di Blora Dirampok, Pelaku Sempat Todongkan Senjata Api saat Beraksi

Regional
Pendangkalan Muara Pelabuhan Nelayan di Bangka, Pemprov Gandeng Swasta

Pendangkalan Muara Pelabuhan Nelayan di Bangka, Pemprov Gandeng Swasta

Regional
2 Perahu Tabrakan di Perairan Nunukan, Dishub: Tak Ada Sanksi untuk Agen Pelayaran

2 Perahu Tabrakan di Perairan Nunukan, Dishub: Tak Ada Sanksi untuk Agen Pelayaran

Regional
Jadi Saksi Kunci, Bocah 7 Tahun di Palembang Lihat Pelaku yang Bunuh Ibu dan Kakak Perempuannya

Jadi Saksi Kunci, Bocah 7 Tahun di Palembang Lihat Pelaku yang Bunuh Ibu dan Kakak Perempuannya

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com