KOMPAS.com - Rumah seorang aktivis lingkungan hidup, Yudi Amsori, digeruduk para penambang timah inkonvensional.
Massa mendatangi rumah Yudi di Kecamatan Manggar, Belitung Timur, Kepulauan Bangka Belitung, Kamis (6/1/2022).
Alasan para penambang timah mendatangi kediaman Yudi diduga berkaitan dengan sikap Yudi yang sering mengkritisi praktik penambangan ilegal.
Kritikan tersebut diunggah Yudi lewat akun media sosialnya.
Menurut pria yang tergabung dalam Forum Daerah Aliran Sungai (Fordas) Manggar ini, unggahan tersebut merupakan fakta di lapangan.
"Itu fakta semua, saya tidak berpolitik, hanya nelayan yang kebetulan jadi anggota biasa di Fordas," ucapnya, Sabtu (8/1/2022).
Baca juga: Rumah Aktivis Lingkungan Diserbu Ratusan Penambang Timah yang Marah
"Bersama Forkopimda Kabupaten Belitung Timur sudah dipertemukan kedua belah pihak," terangnya.
Yudi mengatakan, meski telah berakhir damai, bukan berarti perjuangannya dalam bidang lingkungan akan berhenti.
"Itu damai, maksudnya biarlah mereka tidak dipenjara, tapi saya tetap berjuang. Ini bukan untuk Belitung Timur saja, tapi untuk bumi ini," tuturnya.
Baca juga: Lempengan Timah Diselundupkan Pakai Ribuan Buah Nanas
Aksi penambang timah inkonvensional menggeruduk rumah Yudi sempat terekam dalam video.
Video tersebut kemudian beredar luas di media sosial.
Baca juga: Cadangan Timah Nasional Menipis, Eksplorasi Terkendala Biaya
Di video itu terlihat massa meminta Yudi untuk menandatangani surat pernyataan.
Dalam surat bermaterai tersebut, Yudi diminta untuk tidak lagi mengunggah materi yang berkaitan dengan kegiatan penambangan.
Tak hanya itu, massa juga meminta Yudi agar bersedia meninggalkan Pulau Belitung bila masyarakat tidak lagi menginginkannya.
Baca juga: Ponton Timah Apung Tabrak Karang, Seorang Penambang Tewas
Aksi para penambang itu mendapat komentar dari warganet.
"Coba dilihat dulu fakta di lapangan, mana yang legal dan ilegal, serta kerusakan lingkungannya. Jangan seenaknya main usir orang di Belitong ini," tulis salah satu akun Facebook.
Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Pangkalpinang, Heru Dahnur | Editor: Abba Gabrillin)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.