Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat ASN Marahi Bupati Lembata karena Tak Dipilih Jadi Kepala Dinas…

Kompas.com - 08/01/2022, 14:20 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

KOMPAS.com - Seorang aparatur sipil negara (ASN) di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT), memarahi Bupati dan Sekretaris Daerah (Sekda) Lembata.

Dia protes karena tak dipilih menjadi Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Lembata.

ASN tersebut menyampaikan protesnya terhadap bupati dan sekda lewat rekaman suara.

Rekaman itu diunggah ke grup WhatsApp Forum Komunikasi AKU Lembata.

Belakangan, rekaman itu tersebar.

Baca juga: Rekaman Suara ASN Marahi Bupati Lembata karena Tak Jadi Kadinas, Sebut Dirinya S2 dan yang Terpilih Hanya S1

ASN marahi bupati dan sekda

Stanis Kebesa Langoday adalah sosok di balik rekaman suara itu.

Dia merupakan Sekretaris Dinas Kominfo Kabupaten Lembata.

Stanis turut mengikuti seleksi jabatan Eselon II, tetapi tidak dilantik menjadi Kepala Dinas, pada Rabu (5/1/2022).

Sewaktu dikonfirmasi, Stanis mengakui bahwa suara dalam rekaman tersebut adalah dirinya.

Baca juga: Meski Sudah Minta Maaf, ASN yang Marahi Bupati Lembata karena Tak Dipilih Jadi Kadinas Tetap Diberi Sanksi

 

Isi rekaman suara ASN marahi Bupati Lembata

ilustrasi WhatsApp userslashgear.com ilustrasi WhatsApp user

Dalam rekaman tersebut, Stanis mempermasalahkan kenapa yang ditunjuk jadi kepala dinas adalah orang lain.

"Masa Piter Demong yang S1, saya S2. Saya pangkat lebih besar, lalu Thomas Ola punya otak ada di mana. Jadi Piter Demung sudah dilantik jadi Kadis Kominfo, segera kasih keluar saya untuk jadi staf ka apa. Kasih keluar saya. Masa Piter Demong perintah saya," ujarnya.

Dia kemudian meminta Bupati dan Sekda Lembata untuk menunjukan hasil penilaian seleksi yang membuat dirinya tidak dilantik menjadi Kepala Dinas Kominfo.

Baca juga: Dimaki oleh ASN lewat Rekaman Suara, Bupati Lembata: Ampunilah Dia yang Tak Tahu Omongannya

Kalau saya nilai terendah untuk apa juga saya protes.Tapi tidak enaklah, masa orang datang, saya ini senior lalu saya sekretaris Dinas, eh, segera kasi keluar saya, saya ingatkan pa Sekda dan Pa Bupati segera kasi keluar saya jadi staf atau di mana saja,” ucapnya.

Beberapa waktu setelahnya, Stanis mengaku menyesal karena memarahi Bupati dan Sekda Lembata,

Ia kemudian meminta maaf kepada Pemerintah Daerah Lembata.

"Atas nama pribadi dan juga sebagai ASN, Saya dengan rendah hati memohon maaf tak terhingga kepada Bapak Bupati Lembata, Bapak Sekda, Bapak-bapak Pejabat Tinggi Pratama dan Para Administrator dalam Group Forkom, atas pernyataan saya yang tidak beretika," ungkapnya.

Baca juga: Ini Isi Rekaman Suara ASN Marahi Bupati Lembata karena Tak Dilantik Jadi Kepala Dinas

 

Respons Bupati dan Sekda Lembata

Bupati Lembata Thomas Ola Langoday mengaku sudah memaafkan Stanis.

"Sebelum yang bersangkutan minta maaf, saya sudah memaafkannya," tuturnya, Jumat (7/1/2022).

Dikatakan Thomas, walau dirinya telah memaafkan, tetapi Stanis tetap menerima hukuman atas tindakan tersebut.

Baca juga: Tak Dipilih Jadi Kepala Dinas, Stanis Marahi Bupati Lembata, Kini Terancam Dilaporkan ke Polisi

"Soalnya adalah melawan regulasi atau menaati regulasi. Kalau melawan regulasi maka regulasi akan menghukumnya. Kalau menaati regulasi maka regulasi akan melindunginya," jelasnya.

Usai kejadian itu, Sekda Lembata Paskalis Ola Tapobali menyebutkan bahwa dirinya tidak dendam terhadap Stanis.

Ola mencoba memahami bahwa tindakan Stanis merupakan bentuk kekecewaan.

Baca juga: Marahi Bupati Lembata lewat Rekaman Suara karena Tak Dipilih Jadi Kadinas, ASN: Maaf Pernyataan Saya Tak Beretika

Walaupun demikian, Ola menjelaskan bahwa pihaknya bakal tetap menegakkan aturan, apalagi hal ini menyangkut wibawa pemerintah daerah.

"Namun secara kedinasan, saya tetap menegakkan konstitusi organisasi, sejalan dan sepengetahuan Pak Bupati sebagai Pejabat Pembina Kepegawaian," terangnya.

Pihaknya, kata Ola, sudah menyiapkan administrasi mengenai dugaan pelanggaran disiplin tersebut.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Maumere, Nansianus Taris | Editor: Pythag Kurniati)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pria di Sumbawa Cabuli Anak Tetangga, Ditangkap Usai 2 Bulan Sembunyi di Lombok

Pria di Sumbawa Cabuli Anak Tetangga, Ditangkap Usai 2 Bulan Sembunyi di Lombok

Regional
Jelang Putusan MK, Sudirman Said: Apa Pun Putusannya, Hakim Akan Beri Catatan Penting

Jelang Putusan MK, Sudirman Said: Apa Pun Putusannya, Hakim Akan Beri Catatan Penting

Regional
Isak Tangis Keluarga di Makam Eks-Casis TNI Korban Pembunuhan Serda Adan

Isak Tangis Keluarga di Makam Eks-Casis TNI Korban Pembunuhan Serda Adan

Regional
Kecelakaan Maut di Wonogiri, Pengendara Motor Jatuh Sebelum Ditabrak Truk Pengangkut BBM

Kecelakaan Maut di Wonogiri, Pengendara Motor Jatuh Sebelum Ditabrak Truk Pengangkut BBM

Regional
Kaget Ada Mobil Tiba-tiba Putar Arah, Pelajar SMA di Brebes Tewas Terlindas Truk

Kaget Ada Mobil Tiba-tiba Putar Arah, Pelajar SMA di Brebes Tewas Terlindas Truk

Regional
Lebih dari Setahun, “Runway” Bandara Binuang Rusak Akibat Tanah Amblas

Lebih dari Setahun, “Runway” Bandara Binuang Rusak Akibat Tanah Amblas

Regional
Waspada Banjir dan Longsor, BMKG Prediksi Hujan Deras di Jateng Seminggu ke Depan

Waspada Banjir dan Longsor, BMKG Prediksi Hujan Deras di Jateng Seminggu ke Depan

Regional
Harus Alokasi Hibah Pilkada, Aceh Barat Daya Defisit Anggaran Rp 70 Miliar

Harus Alokasi Hibah Pilkada, Aceh Barat Daya Defisit Anggaran Rp 70 Miliar

Regional
2 Eks Pejabat Bank Banten Cabang Tangerang Didakwa Korupsi Kredit Fiktif Rp 782 Juta

2 Eks Pejabat Bank Banten Cabang Tangerang Didakwa Korupsi Kredit Fiktif Rp 782 Juta

Regional
Perbaikan Jembatan Terdampak Banjir di Lombok Utara Jadi Prioritas

Perbaikan Jembatan Terdampak Banjir di Lombok Utara Jadi Prioritas

Regional
PKS Usulkan Anggota DPR Nasir Djamil Jadi Cawalkot Banda Aceh

PKS Usulkan Anggota DPR Nasir Djamil Jadi Cawalkot Banda Aceh

Regional
Tak Terima Ibunya Dihina, Pria di Riau Bunuh Istrinya

Tak Terima Ibunya Dihina, Pria di Riau Bunuh Istrinya

Regional
Sambut Indonesia Emas 2045, GP Ansor Gelar Acara Gowes Sepeda Jakarta-Bogor

Sambut Indonesia Emas 2045, GP Ansor Gelar Acara Gowes Sepeda Jakarta-Bogor

Regional
Pengadaan Kapal Fiktif Rp 23,6 Miliar, Pengusaha Cilegon Divonis 4 Tahun Penjara

Pengadaan Kapal Fiktif Rp 23,6 Miliar, Pengusaha Cilegon Divonis 4 Tahun Penjara

Regional
5 Pemandian Air Panas Magelang, Ada yang Buka 24 Jam

5 Pemandian Air Panas Magelang, Ada yang Buka 24 Jam

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com