KUPANG, KOMPAS.com - Wali Kota Kupang Jefri Riwu Kore (Jeriko) masih mempertimbangkan desakan pendukung dan simpatisannya untuk keluar dari Partai Demokrat.
Desakan itu muncul karena Jefri tidak lagi dipilih sebagai Ketua DPD Partai Demokrat NTT periode 2021-2026.
Pria yang akrab disapa Jeriko itu menyampaikan pernyataan tersebut di hadapan para pendukung setianya di Pelataran Rumah Aspirasi Kota Kupang, Jumat (7/1/2022).
Jefri pun mengapresiasi para simpatisan dan pendukung yang telah memberikan perhatian atas keputusan DPP Demokrat.
Mantan Anggota DPR RI itu meminta agar seluruh simpatisannya tidak berlarut memendam kekecewaan karena dirinya tidak terpilih sebagai Ketua DPD Demokrat NTT.
"Saya sudah 19 tahun bergeliat sebagai politisi Partai Demokrat. Saya masih mencintai Demokrat karena pernah berjuang membesarkan partai ini pada tingkatan nasional sejak dipimpin oleh Pak Susilo Bambang Yudoyono (SBY)," ujar Jefri dalam rilis resmi yang diterima Kompas.com, Jumat malam.
Sosok SBY, menurut Jefri, merupakan tokoh nasional yang perlu dicontoh dalam hal berjuang dan mengambil keputusan.
“Saya masih mencintai SBY, karena bagi kita dan saya beliau adalah orang yang bisa dijadikan contoh, dalam berjuang dan mengambil keputusan,” ungkapnya.
Baca juga: Leonardus Lelo Pimpin DPD Demokrat NTT, Gantikan Wali Kota Kupang
Keputusan DPP yang memberikan kekecewaan banyak orang, karena pada hasil pleno di tingkat musyawaran daerah, Jeriko unggul 12 berbanding 11 suara milik Ketua DPD yang diputuskan DPP yakni Leo Lelo.
Sesuai arahan Sekjen Partai Demokrat pada 3 Januari 2022, hasil tersebut belum bisa diumumkan hingga dua pekan ke depan untuk menenangkan para pendukung.
Namun kenyataannya, sebelum 4 Januari, informasi telah keluar. Keputusan itu pun dinilai terlalu tergesa-gesa diumumkan Leo Lelo bersama kader lainnya.
“Tanpa mengurangi rasa hormat kepada calon lain (Leo Lelo), kami punya integritas dan keunggulan yang lebih jauh dibanding kawan-kawan yang lain. Oleh karena itu keputusan yang tidak fair ini banyak membuat kawan-kawan kecewa,” ungkap Jeriko.
Jefri juga mengetahui seperti apa dinamika yang terjadi di tingkatan DPP.
Jefri mengakui adanya bisikan oknum partai kepada Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono yang kurang tepat, sehingga membuat keputusan Leo Lelo sebagai Ketua DPD.
“Terus terang saja teman-teman semua, saya diminta untuk menjadikan saudara Leo Lelo sebagai sekretaris, saya berkeberatan, dan saya pikir apapun yang diputuskan pimpinan AHY, kita sebagai anggota loyal,” kata Jefri.