Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Bocah Pemulung di Brebes, Tak Punya Biaya untuk Sekolah

Kompas.com - 07/01/2022, 13:49 WIB
Tresno Setiadi,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

BREBES, KOMPAS.com - Ainu Rofiq yang seharusnya sudah duduk di bangku kelas 1 Sekolah Dasar (SD) terpaksa harus menunda keinginannya untuk bersekolah dan menjadi pemulung.

Alasan ekonomi, menjadikan Rofiq yang tahun ini berusia 8 tahun belum mampu bersekolah. Ia harus fokus mencari uang untuk membantu menghidupi keluarganya.

Rofiq tinggal di sebuah rumah petak berukuran 4×7 meter di RT 04 RW 16, Kelurahan Pasarbatang, Kecamatan Brebes, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah.

Baca juga: Diduga Keracunan Makanan, Belasan Santri di Brebes Dilarikan ke Rumah Sakit

Rumahnya berjarak sekitar 200 meter di belakang Kantor Bupati Brebes. Rofiq tinggal bersama nenek, ibu, dan kedua adiknya.

Sedangkan ayah Rofiq, Supriyadi (31) sudah pergi merantau ke Jakarta dan belum ada kabar lebih dari setahun.

Sejak pagi hari, Rofiq pergi dari rumah untuk mencari dan memunguti barang bekas yang bisa dijual.

Dengan membawa karung ia berjalan tanpa alas kaki menyusuri perkampungan hingga perkotaan.

Baca juga: Cerita Nuraini, Mahasiswi yang Rela Jadi Kuli Panggul Semen demi Bantu Orangtua

Barang bekas ia bawa pulang untuk kemudian disortir bersama keluarganya sebelum dijual.

April Triana (27), ibu dari Rofiq mengatakan, Rofiq merupakan anak pertama dengan dua adik yang masih berusia 4 tahun dan 9 bulan.

Selain Rofiq, April sendiri juga kerap membantu mencari barang bekas. Meski hasilnya tak seberapa, setidaknya cukup untuk makan sehari-hari.

"Kadang dapat Rp 20.000, kadang Rp 10.000. Kalau ayahnya di Jakarta lama belum pulang dan belum ada kabar," kata April, kepada wartawan, Kamis (6/1/2022).

Baca juga: Kisah Anak 5 Tahun Disekap dan Diikat Rantai di Sumedang, Teriakan Minta Tolong Saat Rumah Terbakar

April menyebut, anaknya sudah masuk usia sekolah dasar. Karena tak memiliki biaya untuk mendaftarkan sekolah, April terpaksa menundanya.

Pasalnya, uang yang didapat dari hasil memulung barang bekas hanya cukup untuk makan sehari-hari, bahkan terkadang kurang.

"Baru cukup untuk makan. Inginnya daftarkan ke sekolah, tapi bagaimana, bingung belum ada biaya," pungkas April.

Baca juga: Kisah Hadi dan 2 Anaknya, Ditinggalkan Istri, Hidup di Gubuk Kumuh hingga Didatangi Wakil Wali Kota Surabaya

Ketua RW 16, Kelurahan Pasarbatang, Brebes, Baidowi menyebut, meski keluarga miskin, tapi keluarga Rofiq belum tersentuh bantuan pemerintah.

"Keluarga ini belum menerima bantuan apa pun. Baik bantuan PKH, atau sembako, dan lainnya. Mereka memulung untuk mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gunung Semeru 4 Kali Meletus Pagi Ini

Gunung Semeru 4 Kali Meletus Pagi Ini

Regional
Ban Terbalik, Pencari Batu di Lahat Hilang Terseret Arus Sungai Lematang

Ban Terbalik, Pencari Batu di Lahat Hilang Terseret Arus Sungai Lematang

Regional
Cemburu Istri Hubungi Mantan Suami, Pria di Kabupaten Semarang Cabuli Anak Tiri

Cemburu Istri Hubungi Mantan Suami, Pria di Kabupaten Semarang Cabuli Anak Tiri

Regional
Nasdem dan PKB Silaturahmi Jelang Pilkada di Purworejo, Bahas Kemungkinan Koalisi

Nasdem dan PKB Silaturahmi Jelang Pilkada di Purworejo, Bahas Kemungkinan Koalisi

Regional
Ibu di Bengkulu Jual Anak Kandung Rp 100.000 ke Pacarnya

Ibu di Bengkulu Jual Anak Kandung Rp 100.000 ke Pacarnya

Regional
Bukan Cincin, Jari Pria Ini Terjepit Tutup Botol dan Minta Bantuan Damkar

Bukan Cincin, Jari Pria Ini Terjepit Tutup Botol dan Minta Bantuan Damkar

Regional
Kejari Pontianak Bantah Hambat Perkara Mantan Caleg Tipu Warga Rp 2,3 Miliar

Kejari Pontianak Bantah Hambat Perkara Mantan Caleg Tipu Warga Rp 2,3 Miliar

Regional
Bukan Modus Begal, Pria Terkapar di Jalan dalam Video di TNBBS Ternyata Kecelakaan

Bukan Modus Begal, Pria Terkapar di Jalan dalam Video di TNBBS Ternyata Kecelakaan

Regional
Pj Wali Kota Muflihun Minta Jalan Rusak Segera Diperbaiki, Dinas PUPR Pekanbaru: Secara Bertahap Telah Diperbaiki

Pj Wali Kota Muflihun Minta Jalan Rusak Segera Diperbaiki, Dinas PUPR Pekanbaru: Secara Bertahap Telah Diperbaiki

Regional
Asmara Berujung Maut, Wanita di Wonogiri yang Hilang Sebulan Ternyata Dibunuh Pacar

Asmara Berujung Maut, Wanita di Wonogiri yang Hilang Sebulan Ternyata Dibunuh Pacar

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Regional
Jembatan Menuju Pos Pantau TNI AL di Pulau Sebatik Ambruk, DPRD Desak Segera Bangun Ulang

Jembatan Menuju Pos Pantau TNI AL di Pulau Sebatik Ambruk, DPRD Desak Segera Bangun Ulang

Regional
11 Tokoh Daftar Pilkada 2024 di Partai Golkar Gunungkidul, Ada Bupati Sunaryanta

11 Tokoh Daftar Pilkada 2024 di Partai Golkar Gunungkidul, Ada Bupati Sunaryanta

Regional
Penumpang Kapal di Nabire Kedapatan Bawa 1 Kg Ganja

Penumpang Kapal di Nabire Kedapatan Bawa 1 Kg Ganja

Regional
Pembunuhan di Wonogiri, Pelaku Kubur Jasad Kekasih di Pekarangan Rumah

Pembunuhan di Wonogiri, Pelaku Kubur Jasad Kekasih di Pekarangan Rumah

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com