PONTIANAK, KOMPAS.com – Rata-rata cakupan vaksinasi Covid-19 di Kalimantan Barat (Kalbar) belum mencapai 70 persen seperti yang ditargetkan Presiden Joko Widodo.
Berdasarkan dara Dinas Kesehatan Kalbar, pada Kamis (6/1/2022), vaksinasi tahap pertama 70,02 persen dan vaksinasi tahap kedua 45,76 persen atau rata-rata cakupan vaksinasi 57,89 persen.
Kepala Dinas Kesehatan Kalbar Harisson mengungkap sejumlah yang dihadapi, di antaranya geografis Kalbar yang luasnya mencapai satu sepertiga pulau Jawa.
Baca juga: Polisi Tangkap Joki Vaksin Covid-19 di Banjarmasin, Dibayar Ratusan Ribu Rupiah
Hal tersebut mengakibatkan sulitnya menjangkau akses masyarakat di wilayah terpencil.
“Satgas Covid-19 kabupaten dituntut untuk melakukan vaksinasi di banyak titik, di pelosok-pelosok, di tempat-tempat keramaian, dalam rangka mendekatkan pelayanan vaksinasi ke masyarakat,” kata Harisson dalam keterangan tertulisnya, Jumat (7/1/2022).
Menurut Harisson, tenaga vaksinator di tiap daerah sudah cukup dan jika pun kurang, pihaknya akan menambah sumber daya.
Namun, di sisi lain, Satgas Covid-19 kabupaten masih kesulitan menghadapi kelompok masyarakat yang belum mau vaksin karena minim pengetahuan dan lebih mempercayai informasi hoaks tentang vaksin Covid-19.
“Banyaknya hoaks yang menyebabkan mereka ragu-ragu untuk vaksin,” terang Harisson.
Baca juga: Dinkes Sulsel Ungkap Hasil Penelitian, 2 Warga Bone Meninggal Tidak Berkaitan dengan Vaksin
Selain itu, lanjut Harisson, sejumlah wilayah di Kalbar pada akhir tahun 2021 mengalami bencana banjir selama hamper tiga bulan.
“Saat itu, fokus pemerintah kabupaten lebih ke penanganan banjir. Itu membuat kita terhambat mencapai 70 persen,” ujar Harisson.
Kendati demikian, Harisson memastikan Satgas Covid-19 Provinsi Kalbar bersama Satgas Covid-19 kabupaten terus melakukan upaya-upaya percepatan untuk mengejar target tersebut.
“Sampai saat ini kita terus lakukan percepatan-percepatan, posisinya sekarang sudah 60 persen, di mana sisanya ini merupakan penduduk yang berada di daerah yang terpencil yang susah diakses,” tutup Harisson.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.