PONOROGO, KOMPAS.com - Seorang pria berinisial AP (25) warga Desa Sukorejo, Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, ditemukan tewas dalam kondisi gantung diri, Kamis (6/1/2022).
Pria itu nekat bunuh diri karena diduga depresi akibat masalah percintaan.
Baca juga: Fakta Baru Kasus Jembatan Ambrol di Ponorogo, Proyek Tak Dikerjakan Pemenang Lelang
“Korban gantung diri diduga karena depresi masalah asmara dengan tunanganya yang saat ini masih bekerja sebagai pekerja migran Indonesia (PMI) di Taiwan,” kata Kapolsek Sukorejo Iptu Sukron Mukarom saat dikonfirmasi, Kamis (6/1/2022).
Jenazah pemuda itu ditemukan seorang petani yang hendak menghidupkan mesin pompa air untuk mengairi sawah.
Saat melintas di jalan setapak menuju sawah, petani itu melihat jasad korban tergantung di pohon asem dengan ketinggian sekitar tiga meter.
“Saat ditemukan sudah dalam kondisi sudah meninggal dunia. Mengetahui hal itu Kateno langsung memberitahukan kejadian tersebut ke warga lainya,” jelas Sukron.
Berdasarkan hasil olah tempat kejadian perkara, polisi tak menemukan tanda kekerasan pada tubuh korban.
Hanya saja, ditemukan luka lecet pada kaki sebelah kiri, luka bekas jeratan, dan lebam pada area punggung.
Keluarga korban menerima kejadian itu sebagai musibah. Setelah olah tempat kejadian perkara, jenazah korban diserahkan kepada keluarga untuk dimakamkan.
Baca juga: Pondasi Pembangunan Jembatan di Ponorogo Ambrol, 2 Pekerja Tewas Tertimbun
Kontak bantuan
Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu. Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup. Anda tidak sendiri.
Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada. Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling, Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini:
https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling/