KOMPAS.com - Ayah siswi SMP korban penyekapan dan pemerkosaan anak anggota DPRD Pekanbaru angkat bicara soal perdamaian dan pencabutan laporannya di Polresta Pekanbaru.
"Iya, sudah berdamai," ujar A melalui sambungan telepon, Kamis (6/1/2022).
Ia mengungkapkan, pihaknya mau berdamai dengan keluarga pelaku atas dasar hati nurani.
Sebab, kedua orangtua pelaku sudah berulang kali datang ke rumah orangtua korban meminta untuk berdamai.
"Kita sebagai manusia tentu ada hati nurani. Kita kan orangtua merasa (iba) juga, jadi kami membuka hati nurani untuk berdamai," kata A.
Baca juga: Anggota DPRD Pekanbaru Beri Uang Damai Rp 80 Juta kepada Siswi SMP Korban Perkosaan
Dia mengatakan, pihaknya bertemu dengan keluarga pelaku di sebuah kafe di Kota Pekanbaru.
Setelah berunding, akhirnya kedua belah pihak sepakat membuat surat pernyataan berdamai.
A mengaku sudah mengikhlaskan anaknya menjadi korban penyekapan dan pemerkosaan oleh remaja berinisial AR (21).
"Iya (sudah ikhlas)," akui A.
Setelah berdamai, A menyebutkan bahwa orangtua pelaku memberikan uang Rp 80 juta.
Uang tersebut khusus untuk korban.
"Anak saya dikasih uang Rp 80 juta untuk biaya pendidikan. Uangnya sudah kami terima," sebut A.
Baca juga: Anak Anggota DPRD Pekanbaru Perkosa Siswi SMP Berakhir Damai, LBP2A: Kami Kecewa Campur Sedih
Setelah sepakat berdamai, A dan orangtua pelaku yang merupakan wakil rakyat itu, datang ke Polresta Pekanbaru untuk mencabut laporan.
"Kami datang ke Polresta cabut laporan. Karena kan kami sudah sepakat berdamai," kata A.
Sebelumnya diberitakan, kasus dugaan penyekapan dan pemerkosaan yang dilakukan anak angkat oknum anggota DPRD Kota Pekanbaru berinisial AR (21) terhadap anak di bawah umur berujung damai.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.