Saat dikonfirmasi, Stanis Kebesa Langoday membenarkan bahwa rekaman tersebut adalah suaranya.
Stanis menyampaikan permohonan maaf kepada Pemda Lembata. Dia mengaku menyesal dengan tindakan yang terjadi.
"Atas nama pribadi dan juga sebagai ASN, Saya dengan rendah hati memohon maaf tak terhingga kepada Bapak Bupati Lembata, Bapak Sekda, Bapak-bapak Pejabat Tinggi Pratama dan Para Administrator dalam Group Forkom, atas pernyataan saya yang tidak beretika," katanya.
Dia pun bersedia menerima konsekuensi atas tindakannya itu.
"Sekali lagi saya mohon maaf. Dan siap salah dan menerima hukuman sesuai dengan aturan yang berlaku. Sekali lagi di ruang ini saya menyatakan permohonan maaf. Salam sehat," katanya.
Baca juga: Gempa M 5,1 Guncang Lembata NTT, Tak Berpotensi Tsunami
Sekda Lembata, Paskalis Tapobali, mengatakan, terkait persoalan itu pihaknya sudah mengumpulkan semua barang bukti yang ada.
Baik dalam bentuk rekaman maupun tulisannya.
"Tim sudah dalami dan ditemukan ada dua persoalan prinsip di sana yakni berkaitan dengan unsur pidana dan tindakan indisipliner. Unit pidana kami sedang koordinasi menyiapkan laporan polisi," kata Paskalis saat dihubungi Kompas.com, Kamis (6/1/2022).
Sementara untuk pelanggaran disiplin, pihaknya membentuk tim pemeriksa yang langsung diambil alih Sekda.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.