Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kesepakatan DPRD dan Perusahaan Buntu, Sopir Pengangkut Batu Bara di Tapin Kalsel Ancam Gunakan Jalan Negara

Kompas.com - 05/01/2022, 21:22 WIB
Andi Muhammad Haswar,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

BANJARMASIN, KOMPAS.com - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kalimantan Selatan (Kalsel) menggelar pertemuan dengan perwakilan dua perusahaan tambang yang bersengketa.

Pertemuan itu dilakukan buntut ditutupnya jalan tambang di Jalan Ahmad Yani kilometer 101, Kecamatan Tatakan, Kabupaten Tapin, Kalsel yang sudah berlangsung selama sebulan lebih.

Akibat penutupan jalan tambang itu, 2.400 sopir pengangkut batu bara terpaksa kehilangan pekerjaan.

Baca juga: Indonesia Larang Ekspor Batu Bara, Akankan China Gelap Gulita?

Sayangnya, dari hasil pertemuan dan dewan perwakilan perusahaan belum menemui kesepakatan sehingga bisa dipastikan jalan tambang masih akan ditutup sampai batas waktu yang belum ditentukan.

"Tidak ada kesepakatan antara dua perusahaan itu," ujar Ketua DPRD Kalsel Supian HK dalam keterangan yang diterima, Rabu (5/1/2022).

Tidak adanya kesepakatan antara Dewan dan perusahaan membuat sopir pengangkut batu bara kecewa.

Demi bisa mendapatkan penghasilan untuk bertahan hidup, para sopir mengancam akan menggunakan jalan negara untuk mengangkut batu bara.

Perwakilan sopir, Safei mengatakan ancaman menggunakan jalan negara itu bukan isapan jempol sebab selama sebulan lebih para sopir tak ada pemasukan sama sekali.

"Jika tidak ada keputusan untuk membuka jalan hauling di kilometer 101, maka kami akan memaksa melalui jalan nasional. Sudah sebulan lebih kami ini tidak bekerja," tegas Safei.

Baca juga: Isak Tangis Yola, Istri Sopir Tambang di Tapin Kalsel, Minta Jalan Segera Dibuka agar Bisa Bayar Sekolah Anak

Safei juga mengkritik dewan yang dinilainya tidak bisa berbuat apa-apa dan terkesan tunduk kepada perusahaan.

Padahal ujarnya, selain 2.400 sopir yang harus kehilangan pekerjaan, melainkan ribuan operator tongkang juga berdampak.

"Jika ditotal, ada 6.000 kepala keluarga yang hilang pekerjaannya, baik sopir maupun tongkang batu bara," jelas Safei.

Baca juga: Jaga Stabilitas Pasokan Energi Primer, PLN Sudah Dapat Suplai Batu Bara 13,9 Juta Ton

"Ini yang seharusnya dipikirkan wakil rakyat, bukan menyerahkan kepada masing-masing perusahaan untuk mencari solusinya," tambah Syafi’i.

Diberitakan sebelumnya, ribuan sopir pengangkut batu bara di Kecamatan Angkinang, Kabupaten Tapin, Kalsel terpaksa kehilangan pekerjaan setelah jalan tambah ditutup oleh Polda Kalsel buntut sengketa dua perusahaan.

Mereka meminta kepada Polda Kalsel dan perusahaan yang bersengketa untuk segera membuka jalan tambang agar mereka bisa bekerja kembali.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ibu Jual Anak Kandung Rp 100.000 ke Pria Hidung Belang di Bengkulu

Ibu Jual Anak Kandung Rp 100.000 ke Pria Hidung Belang di Bengkulu

Regional
Bukan Cincin, Jari Pria Ini Terjepit Tutup Botol dan Minta Bantuan Damkar

Bukan Cincin, Jari Pria Ini Terjepit Tutup Botol dan Minta Bantuan Damkar

Regional
Kejari Pontianak Bantah Hambat Perkara Mantan Caleg Tipu Warga Rp 2,3 Miliar

Kejari Pontianak Bantah Hambat Perkara Mantan Caleg Tipu Warga Rp 2,3 Miliar

Regional
Bukan Modus Begal, Pria Terkapar di Jalan dalam Video di TNBBS Ternyata Kecelakaan

Bukan Modus Begal, Pria Terkapar di Jalan dalam Video di TNBBS Ternyata Kecelakaan

Regional
Pj Wali Kota Muflihun Minta Jalan Rusak Segera Diperbaiki, Dinas PUPR Pekanbaru: Secara Bertahap Telah Diperbaiki

Pj Wali Kota Muflihun Minta Jalan Rusak Segera Diperbaiki, Dinas PUPR Pekanbaru: Secara Bertahap Telah Diperbaiki

Regional
Asmara Berujung Maut, Wanita di Wonogiri yang Hilang Sebulan Ternyata Dibunuh Pacar

Asmara Berujung Maut, Wanita di Wonogiri yang Hilang Sebulan Ternyata Dibunuh Pacar

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Regional
Jembatan Menuju Pos Pantau TNI AL di Pulau Sebatik Ambruk, DPRD Desak Segera Bangun Ulang

Jembatan Menuju Pos Pantau TNI AL di Pulau Sebatik Ambruk, DPRD Desak Segera Bangun Ulang

Regional
11 Tokoh Daftar Pilkada 2024 di Partai Golkar Gunungkidul, Ada Bupati Sunaryanta

11 Tokoh Daftar Pilkada 2024 di Partai Golkar Gunungkidul, Ada Bupati Sunaryanta

Regional
Penumpang Kapal di Nabire Kedapatan Bawa 1 Kg Ganja

Penumpang Kapal di Nabire Kedapatan Bawa 1 Kg Ganja

Regional
Pembunuhan di Wonogiri, Pelaku Kubur Jasad Kekasih di Pekarangan Rumah

Pembunuhan di Wonogiri, Pelaku Kubur Jasad Kekasih di Pekarangan Rumah

Regional
Kronologi Tentara Amerika Meninggal di Hutan Karawang, Sempat Terpisah Saat Survei Latihan Gabungan

Kronologi Tentara Amerika Meninggal di Hutan Karawang, Sempat Terpisah Saat Survei Latihan Gabungan

Regional
Bea Cukai Temukan Truk Berisi Jutaan Batang Rokok Ilegal Tak Bertuan di Kalbar

Bea Cukai Temukan Truk Berisi Jutaan Batang Rokok Ilegal Tak Bertuan di Kalbar

Regional
Siswi SMA yang Simpan Bayinya di Koper Ternyata Sedang Magang

Siswi SMA yang Simpan Bayinya di Koper Ternyata Sedang Magang

Regional
TKW Asal Cianjur Diduga Jadi Korban Kekerasan Majikan di Irak, Kini Minta Dipulangkan ke Indonesia

TKW Asal Cianjur Diduga Jadi Korban Kekerasan Majikan di Irak, Kini Minta Dipulangkan ke Indonesia

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com