Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sanksi bagi 10 Oknum Polisi Nunukan Pelaku Pengeroyokan Tunggu Saran Bidkum Polda Kaltara

Kompas.com - 05/01/2022, 18:31 WIB
Ahmad Dzulviqor,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

"Saya heran kenapa sampai disekap dan dihajar ramai ramai di kostan. Kalaupun bersalah, seharusnya diselesaikan di kantor polisi, apalagi lokasinya tidak jauh dari KSKP (Kepolisian Sektor Kawasan Pelabuhan). Sampai hari ini juga tidak ada permintaan maaf dari mereka, padahal kasusnya sudah diketahui pihak Polres Nunukan," sesal R.

Dimintai tanggapan atas kronologis tersebut, Kapolres Nunukan AKBP Ricky Hadianto tidak membantah peristiwa tersebut.

Pelaku pengeroyokan adalah para oknum Polisi baru. Namun demikian, kedua belah pihak sudah mencapai kesepakatan damai.

Baca juga: Mengaku Dihamili Oknum Polisi, Seorang Perempuan Melapor ke Polrestabes Makassar

Fakta yang mengejutkan adalah, antara korban dan para terduga pelaku ternyata memiliki hubungan keluarga.

Dalam pertemuan mediasi damai yang terjadi Kamis 30 Desember 2021 di rumah korban di Jalan Antasari Baru, terungkap bahwa mayoritas adalah sepupu jauh, sehingga semua bisa diselesaikan secara kekeluargaan.

Namun demikian, Ricky menegaskan, tindak pelanggaran oleh oknum polisi akan tetap berjalan sampai ada putusan dalam sidang kode etik dan disiplin.

"Kami sudah sampaikan secara jelas apa yang jadi kewajiban dan larangan. Ketika ada pelanggaran, maka konsekuensi itu harus dirasakan sendiri," kata dia.

Ricky mengakui, pemukulan beramai-ramai kepada korban, dipicu kekecewaan teman-teman oknum pelaku.

Mereka secara spontan melakukan kekerasan yang memang tidak dibenarkan dan menyalahi aturan yang ada.

"Tapi kejadiannya bukan dipukul terus menerus sampai pagi, mereka berdatangan secara bertahap dan melakukan itu karena temannya dipukul duluan," jelasnya.

Ricky membantah ada pistol yang diarahkan ke korban dalam peristiwa dugaan pengeroyokan tersebut.

Baca juga: Oknum Polisi di Makassar Dituding Hamili Seorang Perempuan, Anaknya Akan Dites DNA

Seluruh polisi yang bertugas pengamanan di luar, akan mengembalikan dan menyimpan kembali senjata mereka di gudang senjata.

"Tidak ada para Bripda memegang senjata secara pribadi. Makanya saya yakin yang diceritakan korban tidak sepenuhnya benar," klaimnya.

Ia kembali menegaskan, saat ini, kata damai sudah disepakati para keluarga terduga pelaku pengeroyokan.

Alangkah bijaknya, fokus pada proses hukum bagi para oknum pelaku dan memastikan semua tidak terjadi lagi di kemudian hari.

Para polisi baru juga mendapat penempatan khusus, mereka tidak diperbolehkan meninggalkan area Mako Polres Nunukan dengan pengawasan ketat. Hal ini dilakukan untuk lebih memudahkan proses penyidikan.

Sebelum hasil sidang pelanggaran disiplin diberikan, penempatan khusus belum akan selesai.

Ricky juga mengakui, saat ini pengawasan terhadap para polisi yang baru masih belum efektif.

Nihilnya barak untuk asrama polisi baru di Nunukan, memungkinkan mereka berkeliaran di luar dengan bebas. Masih banyak diantara mereka yang indekos di luar.

Baca juga: Duduk Perkara Oknum Polisi Abaikan Korban Tabrak Lari, Beralasan Terburu-buru hingga Dibebastugaskan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Curhat Korban Penipuan Katering Masjid Syeikh Zayed, Pelaku Orang Dekat dan Bingung Lunasi Utang

Curhat Korban Penipuan Katering Masjid Syeikh Zayed, Pelaku Orang Dekat dan Bingung Lunasi Utang

Regional
Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Regional
Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Regional
Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Regional
Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Regional
Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Regional
39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

Regional
Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Regional
Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Regional
Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Regional
Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Regional
Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Regional
Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Regional
Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Regional
Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com