"Saya heran kenapa sampai disekap dan dihajar ramai ramai di kostan. Kalaupun bersalah, seharusnya diselesaikan di kantor polisi, apalagi lokasinya tidak jauh dari KSKP (Kepolisian Sektor Kawasan Pelabuhan). Sampai hari ini juga tidak ada permintaan maaf dari mereka, padahal kasusnya sudah diketahui pihak Polres Nunukan," sesal R.
Dimintai tanggapan atas kronologis tersebut, Kapolres Nunukan AKBP Ricky Hadianto tidak membantah peristiwa tersebut.
Pelaku pengeroyokan adalah para oknum Polisi baru. Namun demikian, kedua belah pihak sudah mencapai kesepakatan damai.
Baca juga: Mengaku Dihamili Oknum Polisi, Seorang Perempuan Melapor ke Polrestabes Makassar
Fakta yang mengejutkan adalah, antara korban dan para terduga pelaku ternyata memiliki hubungan keluarga.
Dalam pertemuan mediasi damai yang terjadi Kamis 30 Desember 2021 di rumah korban di Jalan Antasari Baru, terungkap bahwa mayoritas adalah sepupu jauh, sehingga semua bisa diselesaikan secara kekeluargaan.
Namun demikian, Ricky menegaskan, tindak pelanggaran oleh oknum polisi akan tetap berjalan sampai ada putusan dalam sidang kode etik dan disiplin.
"Kami sudah sampaikan secara jelas apa yang jadi kewajiban dan larangan. Ketika ada pelanggaran, maka konsekuensi itu harus dirasakan sendiri," kata dia.
Ricky mengakui, pemukulan beramai-ramai kepada korban, dipicu kekecewaan teman-teman oknum pelaku.
Mereka secara spontan melakukan kekerasan yang memang tidak dibenarkan dan menyalahi aturan yang ada.
"Tapi kejadiannya bukan dipukul terus menerus sampai pagi, mereka berdatangan secara bertahap dan melakukan itu karena temannya dipukul duluan," jelasnya.
Ricky membantah ada pistol yang diarahkan ke korban dalam peristiwa dugaan pengeroyokan tersebut.
Baca juga: Oknum Polisi di Makassar Dituding Hamili Seorang Perempuan, Anaknya Akan Dites DNA
Seluruh polisi yang bertugas pengamanan di luar, akan mengembalikan dan menyimpan kembali senjata mereka di gudang senjata.
"Tidak ada para Bripda memegang senjata secara pribadi. Makanya saya yakin yang diceritakan korban tidak sepenuhnya benar," klaimnya.
Ia kembali menegaskan, saat ini, kata damai sudah disepakati para keluarga terduga pelaku pengeroyokan.
Alangkah bijaknya, fokus pada proses hukum bagi para oknum pelaku dan memastikan semua tidak terjadi lagi di kemudian hari.
Para polisi baru juga mendapat penempatan khusus, mereka tidak diperbolehkan meninggalkan area Mako Polres Nunukan dengan pengawasan ketat. Hal ini dilakukan untuk lebih memudahkan proses penyidikan.
Sebelum hasil sidang pelanggaran disiplin diberikan, penempatan khusus belum akan selesai.
Ricky juga mengakui, saat ini pengawasan terhadap para polisi yang baru masih belum efektif.
Nihilnya barak untuk asrama polisi baru di Nunukan, memungkinkan mereka berkeliaran di luar dengan bebas. Masih banyak diantara mereka yang indekos di luar.
Baca juga: Duduk Perkara Oknum Polisi Abaikan Korban Tabrak Lari, Beralasan Terburu-buru hingga Dibebastugaskan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.