Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Dicari Anak Hilang Muhammad Hasbi Umur 7 Tahun"

Kompas.com - 05/01/2022, 11:25 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Muhammad Hasbi (7), bocah asal Samarinda, Kalimantan Timur sudah hilang selama 38 hari.

Hasbi adalah anak sulung Suharto (35) dan istrinya, Qonita (29). Sehari-hari Suharto bekerja sebagai sales di Nunukan.

Hasbi dilaporkan hilang pada Sabtu (27/11/2021). Menurut pengakuan Suharto, saat Hasbi hilang dia sedang bekerja di Nunukan.

Dari cerita Qonita, sebelum dinyatakan hilang, Hasbi pamit main dengan rekannya di sekitar rumah di Jalan Sendawar, Kecamatan Sungai Kunjang, Kota Samarinda.

Baca juga: Putra Sulung Hilang Sudah 38 Hari, Ayah: Insting Saya Hasbi Pasti Pulang

Hasbi sempat pulang ke rumah membawa tebu dan dimakan bersama dua adiknya yakni Najwa (4) dan Muh Hisyam (2).

Hasbi sempat meminta uang, lalu ia kembali pamit main. Sejak saat itu Hasbi tak lagi pulang ke rumah.

"Terus dia pulang lagi minta uang. Saya bilang ibu belum ada uang, Nak. Terus dia bilang ya uda, Ma. Terus dia jalan lagi," kisah Qonita.

Baca juga: Warga Lampung Hilang di Atas Kapal Feri, Terakhir Terlihat Sedang Mancing

Sang ibu sempat mengira Hasbi main bersama temannnya. Hingga Sabtu sore ternyata Hasbi tak kunjung pulang.

Ia pun mulai mencari keberadaan Hasbi dan mendatangi rumah teman-teman anak bungsunya. Namun sebagian teman menjawab jika Hasbi bersama seorang kakek.

"Saya tanya teman-temannya, di mana Hasbi? Teman-temannya bilang Hasbi sama kai (kakek)," kata dia.

Baca juga: Istri dan 2 Anak Hilang Setelah Naik Travel Gelap, Suami: Ternyata Mobil Tak Terdaftar

Lapor ke polisi

Ilustrasi tanda tanyaThinkstock Ilustrasi tanda tanya
Beberapa jam seteah Hasbi tak pulang, Qonita menghubungi suaminya.

"Awalnya saya enggak percaya. Ah masa sih anak hilang," ungkap Suharto.

Sekitar pukul 22.00 Wita, Suharto kembali menelpon istrinya dan ternyata Hasbi belum juga pulang hingga tengah malam.

Minggu pagi, Suharto pun pulang ke rumah untuk mencari anaknya. Sementara Qonita ke Polsek Sungai Kunjang untuk melaporkan anaknya yang hilang.

Baca juga: 7 Anak Terseret Ombak Pantai di Kebumen, 1 Tewas dan 1 Hilang

Petugas dan warga terus berupaya mencari Hasbi hingga ke kawasan perbukitan.

Tak hanya itu. Suharto juga mencari keluarganya di Pare-para, Sulawesi Selatan, namun hasilnya nihi.

"Keluarga di Pare-pare juga ikut cari," kata dia. Pencarian buntu, pihak keluarga menggunakan petunjukan paranormal namun tak membuahkan hasil.

Area pencaharian diperluas hingga ke Kutai Kartanegara dan Kutai Timur. Namun Hasbi tetap tak ditemukan.

"Tiap hari saya sudah keliling sana sini, cari Hasbi tidak dapat," kata Suharto.

Baca juga: Dilaporkan Hilang, Nelayan di Bali Ditemukan Terdampar Setelah Terombang-ambing 20 Jam di Laut

38 hari tak kerja untuk mencari Hasbi

Ilustrasi ayah bicara dengan anaknyadigitalskillet Ilustrasi ayah bicara dengan anaknya
Sunarto bercerita selama 38 hari, ia terus mencari anaknya. Bahkan ia tak bekerja agar bisa segera menemukan sang anak.

"Saya sudah tidak masuk kerja 38 hari. Tapi syukurlah perusahaan masih beri toleransi. Tidak dipecat, tapi saya enggak gajian," kata dia.

Pencarian akan terus ia lakukan hingga 40 hari. Setelah itu ia baru akan kembali bekerja.

"Kalau saya enggak kerja istri anak mau makan apa. Saya hanya kerja sales perabot kompor. Kalau enggak kerja enggak ada gaji," kata dia.

Baca juga: Hilang Selama 4 Bulan, Seorang ODGJ Ditemukan Tinggal Tulang Belulang

Suharto bercerita baru 3 bulan tinggal di Loa Bakung setelah pindah dari Balikpapan. Sebagai sales, Suharto dan istrinya kerap berpindah tempat mengikuti area kerja Suharto.

"Kadang sebulan sekali. Saya mengakui jarang bersama anakku. Tapi, aku kerja demi mereka," kata dia.

Suharto bercerita terakhir kali bertemu anaknya dua bulan sebeum hilang. Saat itu ia pulang sebelum kembali ke Nunukan.

Baca juga: 3 ABK KM Cahaya Ilahi yang Hilang Tak Ditemukan, Operasi Pencarian Dihentikan

Polisi sebut minim bukti

ilustrasi CCTVdigitaltrends.com ilustrasi CCTV
Sementara itu Kanit Reskrim Polsek Sungai Kunjang, Ipda Rony Wibowo mengatakan pihaknya sudah memeriksa beberapa saksi tapi belum cukup bukti untuk menyimpulkan sesuatu.

Rony menuturkan pihaknya sudah merunut rentetan peristiwa sebelum Hasbi dinyatakan hilang.

"Kami masih mendalami saksi-saksi. Memang minim bukti dan petunjuk. CCTV pun enggak ada. Tapi mudahan cepat terungkaplah," ungkap Rony saat ditemui Kompas.com, Selasa (4/1/2022).

Baca juga: Sempat Hilang dan Terombang-ambing di Laut Lepas, WNA Asal Amerika di Bali Ditemukan Selamat

"Kami sudah periksa orangtua Hasbi, teman-teman Hasbi. Kami juga mencari saksi dalam sekitar daerah itu, mungkin ada yang melihat, kami terus berupaya," sambung dia.

Disinggung soal sosok kakek yang dimaksud rekan Hasbi, Rony menyebut petunjuk masih kabur.

"Namanya juga anak-anak. Sosok Kai yang dimaksud itu merujuk orang yang lebih tua. Tapi masih samar," katanya.

Baca juga: Nelayan di Maluku Hilang Terseret Gelombang Laut, Pencarian Libatkan Regu Penyelam

Sebar poster dan yakin anak kembali

Ilustrasi anakKOMPAS.com/NURWAHIDAH Ilustrasi anak
Hari itu, Senin (3/1/20211) malam, Suhari beristirahat sejenak di atas turap beton Sungai Karang Mumus.

Sejak pagi, ia ditemani rekannya Rizal naik motor keliing Samarinda untuk mencari Hasbi.

Sambil mencari, keduanya menempel poster ukuran sedang bergambar foto Hasbi memakai baju biru dengan gambar Angry Birds. Poster itu bertuliskan "Dicari anak hilang Muhammad Hasbi, umur 7 tahun. Bila melihat, hubungi: 0813 5698 5242".

"Kami tempel poster itu di tiang listrik, batang pohon, dinding warung makan, pasar dan lain-lain," ungkap Suharto

Baca juga: Ibu dan Anak Hilang Terseret Arus Sungai Saat Selamatkan Anjing Peliharan, 1 Orang Berhasil Ditemukan

Ia bercerita sudah tak ingat berapa posten yang sudah disebar. Namun tak ada informasi terkait keberadaan putra sulungnya.

"Tapi sebagai ayah, insting saya Hasbi bakal pulang, entah kapan," kata dia sambil meneteskan air mata dan berharap putra sulungnya segera kembali.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Zakarias Demon Daton | Editor : Ardi Priyatno Utomo)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sungai Cisangu di Lebak Meluap, Ratusan Rumah Terendam

Sungai Cisangu di Lebak Meluap, Ratusan Rumah Terendam

Regional
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Kecelakaan Bus ALS di Agam

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Kecelakaan Bus ALS di Agam

Regional
Dukung Gebyar BBI/BBWI Riau 2024, Menhub Beri Bantuan 'Buy The Service' ke Pemprov Riau

Dukung Gebyar BBI/BBWI Riau 2024, Menhub Beri Bantuan "Buy The Service" ke Pemprov Riau

Regional
Pergerakan Wisatawan di Yogyakarta Selama Libur Lebaran Meningkat, tapi Lama Tinggal Menurun

Pergerakan Wisatawan di Yogyakarta Selama Libur Lebaran Meningkat, tapi Lama Tinggal Menurun

Regional
Kades di Magelang Jadi Tersangka Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Rugikan Negara Rp 924 Juta

Kades di Magelang Jadi Tersangka Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Rugikan Negara Rp 924 Juta

Regional
Polisi Buru Pelaku Pembacokan yang Tuduh Korban Mencuri Sawit

Polisi Buru Pelaku Pembacokan yang Tuduh Korban Mencuri Sawit

Regional
Meski Masuk Bursa Pilkada Jateng, Dico Diminta Jadi Calon Bupati Kendal Lagi

Meski Masuk Bursa Pilkada Jateng, Dico Diminta Jadi Calon Bupati Kendal Lagi

Regional
Polda Bengkulu Sita 2.000 Motor akibat Knalpot 'Brong' dan Balap Liar

Polda Bengkulu Sita 2.000 Motor akibat Knalpot "Brong" dan Balap Liar

Regional
Listrik Sering Mati, Warga OKU Demo PLN Bawa Satu Truk Barang Elektronik Rusak

Listrik Sering Mati, Warga OKU Demo PLN Bawa Satu Truk Barang Elektronik Rusak

Regional
Kasus Pemalsuan Nilai di Untan, Oknum Dosen Usulkan Mahasiswa Tak Pernah Kuliah untuk Seminar Proposal

Kasus Pemalsuan Nilai di Untan, Oknum Dosen Usulkan Mahasiswa Tak Pernah Kuliah untuk Seminar Proposal

Regional
Diguyur Hujan Deras, Ratusan Rumah di Sikka Terendam Banjir

Diguyur Hujan Deras, Ratusan Rumah di Sikka Terendam Banjir

Regional
Penjelasan DPRD Kota Serang soal Anggaran Baju Dinas Rp 360 Juta

Penjelasan DPRD Kota Serang soal Anggaran Baju Dinas Rp 360 Juta

Regional
Kabupaten Natuna Berstatus Siaga Darurat Bencana Kekeringan

Kabupaten Natuna Berstatus Siaga Darurat Bencana Kekeringan

Regional
Ayah dan Anak Nekat Curi Solar Milik PLN di Tapal Batas Sota Merauke

Ayah dan Anak Nekat Curi Solar Milik PLN di Tapal Batas Sota Merauke

Regional
Laporkan Pacar Anaknya atas Kasus Pencabulan, Ayah Korban Ternyata Ikut Memerkosa

Laporkan Pacar Anaknya atas Kasus Pencabulan, Ayah Korban Ternyata Ikut Memerkosa

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com