Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ngatini, Nenek Umur 99 Tahun Hidup Sebatang Kara di Dipan, Rambut Dikerubuti Semut

Kompas.com - 04/01/2022, 19:07 WIB
Dian Ade Permana,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

UNGARAN, KOMPAS.com - Seorang perempuan tua nampak tidur di atas dipan beralas tikar. Tak berapa lama dengan lirih, terdengar suara, "aku ngeleh, njaluk segone (aku lapar, minta nasinya)."

Dengan cekatan, tetangga mengambilkan nasi berlauk tahu. Tiap hari, Ngatini menggantungkan hidupnya pada tetangga. Perempuan berusia 99 tahun tersebut hidup sebatang kara.

Baca juga: Kisah Guru Petuk di Pedalaman NTT, Cari Kayu Selepas Mengajar untuk Penuhi Kebutuhan Keluarga

Ngatini selama beberapa tahun terakhir ini hanya berada di atas kasur. "Kemarin masih bisa jalan rambatan di tembok, namun beberapa bulan lalu dia terjatuh kakinya sakit hingga semua aktivitas dilakukan di kasur," kata Narto, Kadus Ngelo, Desa Wiru. Kecamatan Bawen, Kabupaten Semarang, Selasa (4/1/2022).

Karena hidup seorang diri dengan kondisi tersebut, rambut Ngatini sempat dikerubuti semut. "Iya itu karena ada makanan dan minum di dipan yang jadi satu dengan tempat tidurnya, jadi ada semut. Tapi kalau ada tetangga yang lihat, pasti langsung dibersihkan," jelas Narto.

Narto mengungkapkan, Ngatini sudah puluhan tahun hidup seorang diri. Awal mulanya, dia hidup menumpang di halaman masjid.

"Saat masjid direnovasi, dia diminta pindah. Sempat tidak mau, tapi setelah dibujuk Ngatini akhirnya pindah di lahan milik Mohtarom, yang juga adik saya. Rumahnya dibangunkan warga," ungkapnya.

Seiring berjalan waktu, Ngatini mulai sakit-sakitan. "Paling sering itu diare, karena kalau makannya tidak cocok langsung sakit perut dia. Kalau sudah begitu, ya kita bersama-sama membersihkan Mbah Ngatini dan tempat tinggalnya dari semua kotoran. Kita juga rutin memandikan agar tidak terlalu bau," kata Narto.

Dijelaskan, warga dan perangkat sangat perhatian kepada Ngatini. "Kalau harian ya kita mengantar makanan sehari tiga kali, kalau ada apa-apa yang ditengok. Kalau ada bantuan dari pemerintah juga didaftarkan, termasuk BLT Dana Desa juga mendapatkan," ungkap Narto.

Dikatakan, karena kondisi Ngatini yang sudah tua dan tidak bisa mandiri, uang bantuan diserahkan kepada RT untuk dikelola.

"Bantuan ada, bahkan beberapa donatur individu juga memberi bantuan. Uangnya istilahnya untuk yang menjaga, karena juga membeli pampers untuk orangtua sehingga kalau buang air tidak di dipan langsung," jelas Narto.

Relawan SERI Kabupaten Semarang Ardian Kurniawan Santoso mengatakan Ngatini selama ini dirawat oleh tetangga.

"Perhatian para tetangga sangat baik, namun karena kondisinya sudah sangat tua dan sakit-sakitan, dia harus mendapat perawatan yang lebih layak. Ini Mbah Ngatini akan kami bawa ke Unit Rehabilitasi Sosial (URS) Panti Jompo Wening Wardoyo, Ungaran," paparnya.

Baca juga: Kisah Brigadir Miswandi, Polisi yang Rela Jaga Jemuran Gabah agar Warga Bisa Pergi Vaksin

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pilkada Solo, PKS Lakukan Penjaringan Bakal Cawalkot dan Siap Berkoalisi

Pilkada Solo, PKS Lakukan Penjaringan Bakal Cawalkot dan Siap Berkoalisi

Regional
Pembangunan Tanggul Sungai Wulan Demak Pakai Tanah Pilihan

Pembangunan Tanggul Sungai Wulan Demak Pakai Tanah Pilihan

Regional
19,5 Hektar Tanaman Jagung di Sumbawa Terserang Hama Busuk Batang

19,5 Hektar Tanaman Jagung di Sumbawa Terserang Hama Busuk Batang

Regional
Golkar Jaring Bakal Calon Bupati Sleman, Ada Mantan Sekda dan Pengusaha Kuliner yang Ambil Formulir

Golkar Jaring Bakal Calon Bupati Sleman, Ada Mantan Sekda dan Pengusaha Kuliner yang Ambil Formulir

Regional
Viral, Brio Merah Halangi Laju Ambulans, Pengemudi Berikan Penjelasan

Viral, Brio Merah Halangi Laju Ambulans, Pengemudi Berikan Penjelasan

Regional
Cemburu Pacarnya 'Di-booking', Warga Lampung Bacok Pria Paruh Baya

Cemburu Pacarnya "Di-booking", Warga Lampung Bacok Pria Paruh Baya

Regional
Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Regional
Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Regional
Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Regional
Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Regional
Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Regional
Ditinggal 'Njagong', Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Ditinggal "Njagong", Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Regional
Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Regional
Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Regional
Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com