SLAWI, KOMPAS.com - Capaian vaksinasi Covid-19 di Kabupaten Tegal, Jawa Tengah baru mencapai 63 persen dari sasaran 1,2 juta jiwa hingga akhir 2021.
Juru Bicara Satgas Covid-19 Kabupaten Tegal Sarmanah Adi Muraeny mengatakan, tidak tercapainya target 70 persen pada 2021 salah satunya karena masih ada warga yang menolak divaksin karena termakan hoaks.
"Memang target capaian 70 persen di akhir tahun 2021 tidak tercapai. Masih kurang tujuh persen. Salah satu kendalanya ada warga yang susah atau tidak mau divakin karena beberapa sebab, seperti terpengaruh hoaks," kata Sarmanah, kepada wartawan, Senin (3/1/2022).
Baca juga: Vaksinasi Usia 6-11 Tahun di Kota Tegal, Sudah 10.000 Siswa TK hingga SD Divaksin
Sarmanah mengatakan, rendahnya capaian vaksinasi tersebut disebabkan beberapa faktor.
Selain menolak karena termakan hoaks, juga terbatasnya dosis vaksin saat awal-awal pelaksanaan program vaksinasi.
"Pada awal-awal distribusi vaksin tidak proporsional. Kita sasarannya banyak, namun jumlah vaksin yang diterima sedikit bahkan sempat kekurangan vaksin," kata Sarmanah.
Sarmanah menyebut stok vaksin yang ada sekarang jumlahnya mencukupi untuk meningkatkan capaian.
Baca juga: Data Sebaran Hoaks Sepanjang 2021, Terbanyak soal Pandemi Covid-19
Namun ada jenis vaksin yang akan kedaluwarsa di akhir Januari 2022.
"Stok vaksin ada 128.000 dosis. Kedaluwarsanya macam-macam. Yang akhir Januari akan kita habiskan bulan ini," terang Sarmanah.
Sarmanah menyebut, saat ini upaya vaksinasi terus ditingkatkan untuk mengejar target.
"Strateginya saat ini kami sedang melakukan vaksinasi 'serbu kepung maksimal' di kecamatan-kecamatan. Targetnya dalam waktu dua minggu capaian vaksinasi sudah 70 persen," ujar Sarmanah.
Menurut Sarmanah, vaksinasi "serbu kepung maksimal" atau Serkum digelar di tujuh kecamatan yang capaian vaksinasi baru sekitar 50 persen.
Baca juga: Komnas KIPI Pastikan Anak di Bone Meninggal karena Penyakit Jantung, Bukan Vaksin Covid-19
Dalam pelaksanaan program vaksinasi tersebut, pihaknya melibatkan TNI dan Polri dan dilakukan hingga ke tingkat RT/RW.
"Sebenarnya kalau melihat KTP, capaian vaksinasi kita sudah 80 persen. Jadi saat ini kita tinggal nyari yang susah-susah, yang tidak mau divaksin, yang ragu-ragu. Jadi memang harus ada pendekatan ekstra," sebut Sarmanah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.