Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

8 Tersangka Bentrokan di Kendari Ditahan, Polisi Buru Pelaku Pembunuh Sopir Angkot

Kompas.com - 03/01/2022, 17:04 WIB
Kiki Andi Pati,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

KENDARI, KOMPAS.com - Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Tenggara (Sultra) telah menahan 8 orang tersangka dalam peristiwa bentrokan dua kelompok di Kendari pada Kamis (16/12/2021) lalu.

Dalam peristiwa itu, Polda Sultra membagi 3 tindak pidana, yakni tindak pidana penghasutan, tindak pidana penganiayaan dan tindak pidana pengrusakan terhadap barang yang tidak bergerak.

Kapolda Sultra Irjen Pol Teguh Pristiwanto melalui Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Sultra Kombes Pol Bambang Wijanarko mengungkapkan, untuk kasus penghasutan pihaknya menetapkan dan menahan 5 orang tersangka inisial AB, AL, AG, KH dan MS.

Baca juga: Tiga Tersangka Baru Kasus Bentrok di Kendari Diamankan, Begini Peringatan Wakapolda Sultra

Hal itu dilakukan, setelah penyidik direktorat Reskrimum Polda Sultra memeriksa 15 orang saksi pada 17 Desember 2021 lalu.

"Kasus tindak pidana kekerasan secara bersama-sama terhadap orang yang mengakibatkan luka, dua tersangka inisial EF sudah ditahan. BR statusnya dalam penangkapan dan akan dilaksanakan penahanan setelah 1x24 jam, saksi kasus ini 15 orang sudah diperiksa pada 20 Desember 2021," kata Bambang

Sedangkan untuk tindak pidana pengrusakan, baik itu pembakaran sepeda motor dan pembakaran mobil angkut, lanjut Bambang, pihaknya telah menangkap 1 orang tersangka inisial RB dan telah memeriksa 12 orang saksi.

"Dalam peristiwa konflik sosial pada tanggal 16 Desember 2021, kami telah mengambil langkah-langkah membuat tiga laporan polisi, karena kami tidak bisa menunggu ada yang datang laporan di Polda," ujarnya.

Bambang menjelaskan, kasus ini berawal dari adanya pawai budaya yang digagas oleh sebuah lembaga, kemudian mengerahkan ormas-ormas di bawahnya.

"Pawai budaya tersebut membawa parang adat, dan parang adat tersebut merupakan senjata tajam yang dilarang dalam Undang-undang. Pada saat pawai berlangsung, massa kemudian menerobos barikade polisi, yang seharusnya rutenya pada saat itu di pertigaan Kendari Beach, seharusnya mereka sudah putar balik," ujarnya.

Baca juga: Bentrok Antarkelompok di Kendari, Salah 1 Petinggi Ormas Diamankan

Lebih lanjut, Bambang menuturkan, massa menerobos barikade polisi, kemudian langsung menuju Jembatan Teluk Kendari dan berujung bentrokan antar kelompok. Sehingga muncul laporan polisi kedua yakni tindak pidana penganiayaan, dan tindak pidana pengrusakan.

Untuk tindak pidana penghasutan, Polda Sultra akan menetapkan 4 orang lagi tersangka, tapi namanya belum bisa disebutkan.

“Pada prinsipnya kami akan melakukan penegakan hukum tegas dan keras, terhadap semua pelaku yang terlibat dalam peristiwa tersebut. Baik dari ormas dan kelompok manapun,” ucap Bambang.

Jika sekarang ada isu-isu yang mengatakan kenapa yang ditangkap hanya dari kelompok ormas tertentu, maka tambah Bambang, pihaknya juga akan memastikan pelaku dari kelompok lainnya pun akan dilakukan tindakan tegas dan keras.

Baca juga: Bentrokan di Kendari, Sopir Pete-pete Meninggal Korban Salah Sasaran

Bambang menambahkan, untuk kasus penganiayaan yang menyebabkan kematian seorang sopir angkot bernama Agustinus, pihaknya telah mengantongi nama pelaku eksekutor di lapangan.

Namun ia belum bjsa menyebutkan identitas terduga pelaku, tetapi anggota sudah melakukan upaya pencarian dan pengejaran.

"Saya sudah tanda tangani surat perintah penangkapan. Kami punya alat bukti pelaku berupa foto dan video dari petugas kami di lapangan yakni sat Brimob, Shabara, Intelkam dan Krimum dan kami gabung semua alat bukti yang ada," ungkapnya.

" Kemudian diidentifikasi, siapa siapa pelaku eksekutor di lapangan," tegas Bambang.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Bertambah, 5 Jenazah Korban Erupsi Gunung Marapi Telah Diidentifikasi

Bertambah, 5 Jenazah Korban Erupsi Gunung Marapi Telah Diidentifikasi

Regional
Cerita Penari Ja'i Menari bersama Presiden Jokowi: Saya Deg-degan

Cerita Penari Ja'i Menari bersama Presiden Jokowi: Saya Deg-degan

Regional
Rel yang Tertutup Longsor di Banyumas Sudah Bisa Dilalui KA dengan Kecepatan Terbatas

Rel yang Tertutup Longsor di Banyumas Sudah Bisa Dilalui KA dengan Kecepatan Terbatas

Regional
Nuraini Kehilangan Rp 90 Juta Setelah Badannya Ditepuk Perempuan Tak Dikenal di Pasar

Nuraini Kehilangan Rp 90 Juta Setelah Badannya Ditepuk Perempuan Tak Dikenal di Pasar

Regional
Presiden Jokowi Minta Warga Miskin yang Belum Terima Bansos Lapor ke RT

Presiden Jokowi Minta Warga Miskin yang Belum Terima Bansos Lapor ke RT

Regional
Gunung Anak Krakatau Meletus Selasa Dini Hari, Lontarkan Abu 700 Meter

Gunung Anak Krakatau Meletus Selasa Dini Hari, Lontarkan Abu 700 Meter

Regional
Update Erupsi Gunung Marapi, 12 Pendaki dan 8 Jenazah Belum Dievakuasi

Update Erupsi Gunung Marapi, 12 Pendaki dan 8 Jenazah Belum Dievakuasi

Regional
Susi Pudjiastuti Berharap KKB Bebaskan Kapten Philip Sebelum Natal

Susi Pudjiastuti Berharap KKB Bebaskan Kapten Philip Sebelum Natal

Regional
Pengungsi Rohingya Terdampar di Sabang Dipindahkan Warga ke Halaman Kantor Wali Kota

Pengungsi Rohingya Terdampar di Sabang Dipindahkan Warga ke Halaman Kantor Wali Kota

Regional
Video Penggantian Bantuan Usai Difoto, Dinsos Kabupaten Semarang Tegur Petugas yang Bertanggung Jawab

Video Penggantian Bantuan Usai Difoto, Dinsos Kabupaten Semarang Tegur Petugas yang Bertanggung Jawab

Regional
Terjebak di Gunung Marapi yang Meletus, 2 Mahasiswa Universitas Islam Riau Tewas

Terjebak di Gunung Marapi yang Meletus, 2 Mahasiswa Universitas Islam Riau Tewas

Regional
6 Prajurit TNI Ditetapkan sebagai Tersangka Penganiayaan Juniornya, Terancam Dipecat dari Militer

6 Prajurit TNI Ditetapkan sebagai Tersangka Penganiayaan Juniornya, Terancam Dipecat dari Militer

Regional
Main Bola bersama Jokowi di NTT, Warga: Bangga Bisa Cetak Gol ke Gawang Pak Presiden

Main Bola bersama Jokowi di NTT, Warga: Bangga Bisa Cetak Gol ke Gawang Pak Presiden

Regional
[POPULER NUSANTARA] 11 Pendaki Tewas Terjebak Erupsi Gunung Marapi | Pencurian di Rumah Elite Surabaya

[POPULER NUSANTARA] 11 Pendaki Tewas Terjebak Erupsi Gunung Marapi | Pencurian di Rumah Elite Surabaya

Regional
Tiga Bocah SD di Purworejo Tenggelam di Sungai, Satu Ditemukan Tewas, Dua Lainnya Hilang

Tiga Bocah SD di Purworejo Tenggelam di Sungai, Satu Ditemukan Tewas, Dua Lainnya Hilang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com