Matanya sama sekali tidak menunjukkan raut kesedihan karena ia menganggap musibah yang ia alami memberinya hikmah yang harus ia syukuri.
Setelah kondisinya diunggah ibu bernama Suriana Bahtiar di media social, simpati dan kepedulian mengalir deras.
Ia bahkan bisa bertemu dengan ayah kandung yang selama ini ia cari dan rindukan.
"Ada saya dikasih handphone untuk video call. Saya datang ke Nunukan hanya bawa hp biasa bukan android, tapi sudah rusak saat kecelakaan kemarin,’’katanya.
Terakhir kali ia bertemu dengan ayahnya, saat dirinya berusia 4 tahun. Momen itu sangat membekas karena ia bisa merasakan pelukan hangat seorang ayah.
Baca juga: Eijkman dan Kisah Heroik Achmad Mochtar yang Dieksekusi Jepang...
Wajah ayahnya terus membekas di ingatan, sehingga saat keluarganya menemukannya berkat postingan di Medsos, sekilas ia melihat wajah yang selama ini paling ingin ia temui.
"Saya tanya om saya waktu video call, bukan bapakkukah itu om yang ada di sampingmu? Wajahnya macam kukenal dan mirip dengan mukaku. Ternyata betul itu ayahku. Saya tanya Ayah ada dimana saat ini? Saya ingin sekali jumpa," katanya dengan mata berkaca-kaca.
Momen tersebut membuat sejumlah komunitas ibu-ibu peduli kondisi Taqwatul Iman yang dimotori Suriana Bahtiar terharu.
Mereka sesenggukan karena membayangkan betapa pilunya Taqwatul Iman yang sering mendapat perundungan akibat keberadaan ayahnya yang entah dimana selama ini.
Baca juga: [KALEIDOSKOP 2021] Inilah Kisah Kebaikan Pembaca Kompas.com Sepanjang Tahun 2021
Iman mengaku sudah menghubungi istrinya yang sangat khawatir karena tidak bisa menemaninya saat kritis tersebut.
Keinginan terbesarnya setelah menemukan ayah kandungnya adalah bisa berkumpul sama sama di kampung halaman di Toli Toli.
"Saya ingin tunjukkan saya punya ayah. Selama ini banyak yang mengatai ‘’dasar anak tak punya ayah’’. Jujur itu membuat saya sedih dan membuat saya terus mencari keberadaan ayah kandung," tuturnya haru.
Iman tidak tahu apa yang akan ia sampaikan saat ayahnya menjemputnya nanti.
Sejak video call kemarin, ayahnya dan beberapa keluarganya yang kebetulan merantau di Kota Tarakan akan segera ke Nunukan untuk menjemput Iman.
"Biarlah nanti saya jumpa dulu, banyak hal yang akan saya katakan. Kalau ditanya apa, saya gak bisa bicara karena lama tidak jumpa kan," ucapnya.
Baca juga: Kisah Mahasiswa UNS Sukses Bisnis Madu, Ini Cara dan Tipsnya