Artanto mengatakan massa diduga tersinggung dengan potongan video ceramah seorang ustaz di Lombok Timur, NTB, yang dianggap mendiskreditkan keberadaan makam keramat di Lombok.
"Diduga massa terprovokasi oleh potongan video yang isinya mendiskreditkan makam leluhur orang Lombok. Ini yang memicu dan akhirnya massa melakukan aksi perusakan," kata Artanto.
Polisi telah memeriksa saksi-saksi dan menyelidiki siapa pelaku aksi perusakan tersebut.
Baca juga: Kasus Perusakan Ponpes di Lombok Timur, Polisi Imbau Warga Tak Terprovokasi
"Potongan video itu lah yang menimbulkan ujaran kebencian sehingga memicu kemarahan warga," kata Artanto.
Sejumlah tokoh agama pun dilibatkan dalam kasus ini agar bisa melakukan pendekatan terhadap masyarakat.
Artanto pun mengingatkan masyarakat di Lombok Timur untuk tidak terprovokasi dengan video yang tidak utuh.
Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Kompas TV Mataram, Fitri Rachmawati | Editor: Andi Hartik)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.