Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Ayah Cabuli Anak di Ketapang Terungkap Saat Korban Kabur dari Rumah

Kompas.com - 02/01/2022, 13:54 WIB
Hendra Cipta,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

KETAPANG, KOMPAS.com - Seorang anak yang jadi korban cabul ayah kandung sejak tahun 2015 alami trauma. Bahkan, korban sempat mendapat ancaman dari pelaku dan kabur dari rumahnya.

"Korban yang kerap diancam pelaku akhirnya kabur ke rumah temannya," kata Kapolres Ketapang AKBP Yani Permana melalui keterangan tertulisnya, Minggu (2/1/2022).

Menurut Yani, saat di rumah temannya ini, perbuatan cabul ayah kandungnya terungkap.

Saat itu, orangtua temannya curiga melihat korban gusar, lalu berinisiatif bertanya.

Baca juga: Seorang Ayah di Ketapang Kalbar Cabuli Anak Kandung Sejak 2015

"Melihat tingkah laku korban yang bingung dan ketakutan, orangtua teman korban curiga. Setelah didesak, korban yang trauma akhirnya menceritakan peristiwa yang dialaminya," ucap Yani.

Setelah mendapat cerita korban, keluarga teman korban melaporkannya kepada kepolisian.

Diberitakan, seorang pria berinisial AS (50) asal Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat (Kalbar) ditangkap polisi.

Kapolres Ketapang AKBP Yani Permana mengatakan, AS diduga telah mencabuli anak kandungnya sendiri sejak tahun 2015 atau sejak anak berusia 10 tahun.

"Setelah melakukan penyelidikan dan visum terhadap korban, pelaku ditangkap di rumahnya," kata Yani melalui keterangan tertulisnya, Minggu (2/1/2022).

Yani menjelaskan, perbuatan cabul tersebut telah dilakukan ketika istrinya atau ibu korban pergi bekerja.

"Perbuatan pelaku ini berulangkali sejak tahun 2015 atau ketika itu usia korban 10 tahun," ujar Yani.

Yani menegaskan, atas perbuatannya, pelaku dijerat dengan Pasal 81 dan atau Pasal 82 Undang-undang tentang Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman penjara 15 tahun.

"Saat ini pelaku masih dalam proses pemeriksaan penyidik," ungkap Yani.

Baca juga: Bermodus Beri Ilmu Silat, Guru Honorer di Pandeglang Cabuli 2 Siswi SMP

Sementara itu, Ketua Komisi Pengawasan dan Perlindungan Anak Daerah (KPPAD) Kabupaten Ketapang, Harlisa mengatakan, pihaknya telah berkordinasi dengan pihak terkait untuk melakukan pendampingan terhadap korban.

"Selain itu, kami akan berkordinasi dengan ibu korban supaya dapat mensuport korban dan bukan menyudutkan korban karena telah berani menceritakan kejadian ini. Karena kita khawatir ada tekanan atau intervensi," ucap Harlisa.

Harlisa prihatin dengan kasus kejahatan seksual yang dilakukan oleh orang-orang terdekat korban.

"Untuk tahun 2021 saja ada 3 kasus di Ketapang, dua kasus korban sampai melahirkan. Semua kasus, pelaku adalah orang-orang dekat korban," tutup Harlisa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Puluhan Hektar Lahan Padi di Kabupaten Landak Terendam Banjir

Puluhan Hektar Lahan Padi di Kabupaten Landak Terendam Banjir

Regional
Kasus Penemuan Mayat Wanita di Polokarto Sukoharjo Dipastikan Korban Pembunuhan, 15 Orang Diperiksa, Jasad Diduga Sudah 5 Hari

Kasus Penemuan Mayat Wanita di Polokarto Sukoharjo Dipastikan Korban Pembunuhan, 15 Orang Diperiksa, Jasad Diduga Sudah 5 Hari

Regional
Libur Lebaran, Volume Sampah di Tangerang Capai 3.000 Ton Per Hari

Libur Lebaran, Volume Sampah di Tangerang Capai 3.000 Ton Per Hari

Regional
Selepas Lebaran, Kapolsek dan Kasat Lantas di Lampung Diganti

Selepas Lebaran, Kapolsek dan Kasat Lantas di Lampung Diganti

Regional
Usai Lebaran, Perbaikan Tanggul Jebol Sungai Wulan Demak Dikebut

Usai Lebaran, Perbaikan Tanggul Jebol Sungai Wulan Demak Dikebut

Regional
Viral, Video Truk Meluncur Tanpa Sopir di Tol Kalikangkung, Ini Penyebabnya

Viral, Video Truk Meluncur Tanpa Sopir di Tol Kalikangkung, Ini Penyebabnya

Regional
Letusan Gunung Ruang Sudah Mereda, Statusnya Masih Awas

Letusan Gunung Ruang Sudah Mereda, Statusnya Masih Awas

Regional
Anggota Polisi yang Mabuk Sambil Ngebut Bawa Mobil Kasat Narkoba di Riau Ditahan

Anggota Polisi yang Mabuk Sambil Ngebut Bawa Mobil Kasat Narkoba di Riau Ditahan

Regional
BEM FH Undip Serahkan 'Amicus Curiae' ke MK, Berisi soal Permasalahan Pilpres

BEM FH Undip Serahkan "Amicus Curiae" ke MK, Berisi soal Permasalahan Pilpres

Regional
Labuan Bajo Tuan Rumah Dialog Tingkat Tinggi Indonesia-China, Polda NTT Siapkan Ratusan Personel

Labuan Bajo Tuan Rumah Dialog Tingkat Tinggi Indonesia-China, Polda NTT Siapkan Ratusan Personel

Regional
Gratifikasi Parsel Lebaran Pejabat Pemkot Salatiga Diberikan ke Tenaga Kebersihan

Gratifikasi Parsel Lebaran Pejabat Pemkot Salatiga Diberikan ke Tenaga Kebersihan

Regional
Sakit Hati Menantu terhadap Ibu Mertua yang Berujung Maut

Sakit Hati Menantu terhadap Ibu Mertua yang Berujung Maut

Regional
Kapal Tanpa Nama dari Bima Sudah Dua Hari Hilang Kontak di Perairan Gili Motang Labuan Bajo

Kapal Tanpa Nama dari Bima Sudah Dua Hari Hilang Kontak di Perairan Gili Motang Labuan Bajo

Regional
Polisi Mabuk Mengebut Bawa Fortuner, Tabrak Kantor Dinas Peternakan

Polisi Mabuk Mengebut Bawa Fortuner, Tabrak Kantor Dinas Peternakan

Regional
Harga Bawang Merah Tembus Rp 70.000 Per Kg, Ibu-ibu di Semarang Pusing

Harga Bawang Merah Tembus Rp 70.000 Per Kg, Ibu-ibu di Semarang Pusing

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com