Setelah mencoba menaiki mobil listrik, Syamsuar mengaku merasa lebih nyaman. Bahkan, ia mengaku berencana beralih ke mobil listrik.
"Tadi kami sudah mencoba mobil listrik bersama bapak-bapak dari PLN, dan suaranya (mobil) hampir tidak kedengaran dan betul-betul ramah lingkungan. Insyaallah kami juga akan mempersiapkan nanti apakah ganti mobil saya (pribadi) atau mobil dinas. Pokoknya pasti ada rencana," ujar Syamsuar.
Ia berharap, jumlah penggunaan mobil listrik meningkat. Sebab, di Riau saat ini baru tiga orang yang memiliki mobil listrik.
Baca juga: Selama 2021, Polda Riau Tangkap 2.338 Pelaku Peredaran Narkoba
Sementara itu, Executive Vice President Transmisi Sumatera-Kalimantan PT PLN, Nur Wahyu Dhinianto menjelaskan, penyediaan infrastruktur Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) ini diberikan mandat oleh pemerintah dalam bentuk penugasan kepada PLN yang tertuang dalam Perpres dan peraturan menteri ESDM.
"Untuk percepatan pembangunan infrastruktur KBLBB dalam hal ini SPKLU, PLN membuka kesempatan bagi pihak swasta untuk ikut berpartisipasi dengan skema bisnis yang sudah disiapkan oleh PLN. Kami juga mohon dukungan dari stakeholder pemerintahan dan komunitas kendaraan listrik di Riau serta semua pihak untuk dapat mewujudkan Electric Life Style di Provinsi Riau," kata Wahyu ketika diwawancarai Kompas.com, Jumat.
General Manager PLN Riau-Kepri, Hartono menjelaskan, tarif pengisian listrik pada kendaraan adalah Rp 1.450 per kWh.
Baca juga: Mengaku Bisa Gandakan Uang, 2 Pria di Riau Tipu Seorang Wanita hingga Rp 715 Juta
Bila baterai diisi secara penuh dari nol hingga 100 persen, mobil listrik bisa menempuh jarak hingga 322 kilometer.
"Jadi pengguna kendaraan cukup mengisi 40 kWh dengan kondisi penuh untuk itu hanya dibutuhkan biaya Rp 58.000. Adapun energi listrik sebesar 1 kWh bisa digunakan untuk menempuh perjalanan 10 kilometer. Kalau dibandingkan dengan pembelian BBM pada kendaraan konvensional, tentu jauh lebih hemat biaya jika kita menggunakan kendaraan listrik," sebut Hartono.
Ia menambahkan, saat ini SPKLU yang ada di Kantor PLN UP3 Pekanbaru termasuk dalam kategori fast charging atau pengisian cepat dengan Tipe 50 kW.
Lewat tipe ini, setiap kendaraan cukup mengisi 50 menit dari nol hingga baterai terisi penuh.
Pada tahun 2022 mendatang, sebut Hartono, akan ada penambahan 3 unit SPKLU.
Semuanya dimaksudkan untuk lebih mendorong jumlah pengguna mobil listrik agar Electric Lifestyle di Provinsi Riau bisa segera terwujud.
"Kami berharap infrastruktur yang PLN bangun tidak hanya dapat mendukung program transisi energi pemerintah menjadi energi yang lebih bersih, namun dapat mendorong animo masyarakat untuk beralih menggunakan kendaraan listrik," ucap Hartono.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.