Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemuda di Nunukan Diduga Disekap dan Dikeroyok Oknum Polisi, Ini Permintaan Keluarga Korban

Kompas.com - 31/12/2021, 15:54 WIB
Ahmad Dzulviqor,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

"Perbuatan ini menyakiti seluruh Polisi di Indonesia. Kasusnya tidak kami diamkan. Saya mewakili pimpinan mohon maaf atas perilaku oknum polres Nunukan," ujar dia.

Semua ada hubungan keluarga sehingga masalah sudah selesai

Terpisah, Kapolres Nunukan AKBP Ricky Hadianto mengatakan, sudah terjadi kesepakatan damai dari kedua belah pihak.

Fakta yang mengejutkan adalah, antara korban dan para terduga pelaku ternyata memiliki hubungan keluarga.

Baca juga: Mengaku Dihamili Oknum Polisi, Seorang Perempuan Melapor ke Polrestabes Makassar

Dalam pertemuan yang terjadi kemarin, mayoritas adalah sepupu jauh, sehingga semua bisa diselesaikan secara kekeluargaan.

Akan tetapi, Ricky menegaskan, tindak pelanggaran oleh oknum polisi akan tetap berjalan sampai ada putusan dalam sidang kode etik dan disiplin.

"Kami sudah sampaikan secara jelas apa yang jadi kewajiban dan larangan. Ketika ada pelanggaran, maka konsekuensi itu harus dirasakan sendiri," kata dia.

Ricky mengakui, pemukulan beramai-ramai kepada korban, dipicu kekecewaan teman-teman oknum pelaku.

Mereka secara spontan melakukan kekerasan yang memang tidak dibenarkan dan menyalahi aturan yang ada.

"Tapi kejadiannya bukan dipukul terus menerus sampai pagi, mereka berdatangan secara bertahap dan melakukan itu karena temannya dipukul duluan," jelasnya.

Baca juga: Oknum Polisi di Makassar Dituding Hamili Seorang Perempuan, Anaknya Akan Dites DNA

Ricky membantah ada pistol yang diarahkan ke korban dalam peristiwa dugaan pengeroyokan tersebut.

Seluruh polisi yang bertugas pengamanan di luar, akan mengembalikan dan menyimpan kembali senjata mereka di gudang senjata.

"Tidak ada para Bripda memegang senjata secara pribadi. Makanya saya yakin yang diceritakan korban tidak sepenuhnya benar," klaimnya.

Saat ini, kata damai sudah disepakati para keluarga terduga pelaku pengeroyokan. Alangkah bijaknya, fokus pada proses hukum bagi para oknum pelaku dan memastikan semua tidak terjadi lagi di kemudian hari.

Para polisi baru juga mendapat penempatan khusus, mereka tidak diperbolehkan meninggalkan area Mako Polres Nunukan dengan pengawasan ketat.

Baca juga: Duduk Perkara Oknum Polisi Abaikan Korban Tabrak Lari, Beralasan Terburu-buru hingga Dibebastugaskan

Hal ini dilakukan untuk lebih memudahkan proses penyidikan. Sebelum hasil sidang pelanggaran disiplin diberikan, penempatan khusus belum akan selesai.

Ricky juga mengakui, saat ini pengawasan terhadap para polisi yang baru masih belum efektif.

Nihilnya barak untuk asrama polisi baru di Nunukan, memungkinkan mereka berkeliaran di luar dengan bebas. Masih banyak diantara mereka yang indekos di luar.

"Kita masih periksa dan melengkapi sejumlah berkas. Ada sepuluh oknum yang kita periksa. Kita akan segera lakukan sidang kode etik pelanggaran disiplin," kata Ricky.

Kronologi kejadian

Sebelumnya, pemuda R (21) warga Jalan Antasari Baru Nunukan Kalimantan Utara diduga menjadi korban pengeroyokan oknum aparat Polres Nunukan.

Ditemui di rumahnya, R terlihat syock. Di sejumlah bagian tubuhnya masih terlihat luka lebam, bagian tangannya masih terbungkus perban menutupi lukanya.

Baca juga: Diduga Aniaya Warga di Sebuah Kafe, Ini Penjelasan Oknum Polisi Manggarai Barat

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com