BATAM, KOMPAS.com – Para Pekerja Migran Indonesia (PMI) mengeluhkan kondisi tempat karantina di Rumah Susun (Rusun) Tanjunguncang, Kota Batam, Kepulauan Riau.
Mereka yang baru tiba dari Malaysia dan Singapura sedang melakukan karantina di Rusun tersebut.
Mereka mengeluhkan kondisi Rusun karena kotor. Selain itu, belakangan ini air bersih di Rusun tersebut tidak mengalir dengan normal.
Baca juga: Warga Tangkap Buaya 4 Meter di Pulau Jaloh Batam
Menanggapi hal itu, Wali Kota Batam, Muhammad Rudi mengatakan, permasalahan yang saat ini dihadapi oleh para PMI di Batam itu merupakan tanggungjawab dari Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).
Meskipun, penyediaan fasilitas Rusun menjadi tanggungjawab Pemerintah Kota (Pemkot) dan Badan Pengusahaan (BP) Batam.
"Memang fasilitas kita sediakan, namun pengelolaan selama karatina silakan tanya ke sana (Pemprov)," tegas Rudi, Kamis (30/12/2021) sore.
Rudi mengaku, hingga saat ini, pihaknya belum mendapatkan laporan mengenai keluhan yang disampaikan oleh para PMI itu.
"Mungkin karena bukan kita yang kelola, makanya laporannya belum sampai ke saya," terang Rudi.
Baca juga: Perayaan Tahun Baru di Batam Tak Boleh Lebih dari 50 Orang, Ini Aturannya
Kepala Bidang Persampahan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Batam, Faisal Novrieco menyebut, tumpukan sampah yang ada di Rusun itu disebabkan oleh tingginya volume aktivitas orang di kawasan Rusun.
"Ini TKI keluar masuk ratusan dan ribuan. Jadi ada peningkatan volume sampah," kata Faisal.
Faisal menyayangkan unggahan tumpukan sampah di Rusun itu ke media sosial.
Beredar di media sosial
Sementara itu, keluhan PMI terkait kondisi Rusun itu disampaikan melalui unggahan video yang diunggah akun media sosial Instagram @infokotabatamreal sejak Senin (27/12/2021).
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.