AJ kembali melakukan hal yang sama dan sempat berbantahan dengan Kapolres.
Tak lama, Kapolres memanggil satu personel buser yang langsung mendekat dan berusaha mengamankan.
"Tapi Kapolres mengatakan mundur, kamu tunggu perintah, dia terdiam dan mundur," kata Sehan.
Baca juga: Pegawai Honorer Samsat Ngawi Ditemukan Tewas Bersimbah Darah, Diduga Dibunuh
Namun pelaku justru datang lagi menyerang.
"Di situ dia rangkul leher saya dengan tangan kanan dan secara cepat itu dia langsung gigit hidung saya," kata Sehan.
Akibat gigitan tersebut, Sehan mengalami luka serius di hidungnya.
"Saya harus operasi plastik, ujung besar hidung saya copot, jaringannya putus," sebutnya.
Saat itu, kata Sehan, Kapolres langsung minta anggotanya intel, buser dan reserse yang ada untuk membawanya ke rumah sakit.
"Untuk perawatan medis. Sesudah saya divisium lalu diarahkan ke polsek, saya bilang 'loh, Kapolres ada kenapa tidak langsung ke Polres'. Tapi saat itu saya iya-iya saja, apalagi saat itu sudah tidak fokus berpikir, belum makan," kata Sehan.
Baca juga: 2 Pelaku Pembunuhan Mahasiswa di Baubau Ditangkap, Sempat Pesta Miras dengan Korban
Sehan mengingatkan kepada Kapolres atas kasus ini agar pelaku jangan sampai di luar karena tidak ada jaminan keamananya.
"Orang-orang saya pasti akan ngamuk dan itu puluhan ribu, dan hari ini kalau saya tidak tahan, di rumah saat ini tidak pernah berhenti (simpatisan datang)," ujarnya.
Terkait kasus ini, Kapolres Boltim khawatir dan memohon Sehan untuk menenangkan orang-orangnya.
"Saya harus berlaku dewasa, bahwa saya mengimbau seluruh para simpatisan jangan melakukan reaksi karena sekarang sementara diproses di kepolisian," katanya.
Sehan yakin kasus ini ditangani serius oleh kepolisian.
"Saya percaya pihak kepolisian profesional, mudah-mudahan kasus ini tuntas dan tidak tumpang tindih," harapnya.
Menurut Sehan, pelaku AJ diduga menjadi mafia tambang ilegal.
"Iya kemarin DPO disampaikan Mabes Polri kan," tandas Sehan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.