Saat dikeroyok, R diseret ke tengah aspal dan diminta untuk tiarap serta menengadah. Setelah itu R melihat kepalanya ditodongkan ke kepalanya.
"Kepala saya ditodong pistol dan digetok. Di situ saya tahu yang saya pukul ternyata polisi," ungkapnya.
Penganiayaan yang dialami R tak hanya sampai di sana. Ia kemudian dibawa ke sebuah kostan di wilayah Pasar Baru Nunukan.
Saat dibawa ke kostan itu, ternyata sudah ada beberapa orang teman pengeroyoknya. Tak lama kemudian, datang beberapa orang lagi yang dikatakan R berasal dari asrama polisi.
Baca juga: Kisah Tragis Seorang Istri di Palembang, Dibakar Suami Hidup-hidup Saat Sedang Shalat Magrib
R mengetahui mereka dari asrama polisi karena ada yang ia kenal yakni berinisial S yang merupakan temannya.
Saat itu, S terkejut melihat R menjadi korban pemukulan, S berusaha menengahi dan melerai. Namun kelompok tersebut tetap tidak terima, sehingga sempat terjadi cekcok antar mereka.
R mengaku ia dianiaya lebih dari 10 orang, saat dianiaya, R hanya bisa melindungi dirinya dengan kedua tangannya.
Baca juga: Pengakuan Remaja 18 Tahun Bunuh Pacarnya yang Hamil 8 Bulan: Kesal Sering Disuruh