Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Gempa M 7,3 di Maluku, 2 Rumah Dilaporkan Roboh, Getaran Dirasakan hingga NTT

Kompas.com - 30/12/2021, 11:47 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

KOMPAS.com - Gempa magnitudo 7,3 (sebelumnya M 7,4) mengguncang Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD), Maluku, Kamis (30/12/2021).

Berlangsung pada pukul 01.25 WIB atau 03.25 WIT, gempa ini berpusat pada 45 kilometer dari Maluku Barat Daya.

Adapun kedalaman pusat gempa ini yakni 210 kilometer.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika menyebutkan bahwa gempa ini tidak berpotensi menimbulkan tsunami.

Berikut Kompas.com merangkum sederet fakta soal gempa hari ini M 7,3 di Maluku Barat Daya.

Baca juga: Gempa Magnitudo 7,4 Guncang Maluku Barat Daya, Tak Berpotensi Tsunami

Guncangan gempa terasa kuat di Maluku Barat Daya dan Kepulauan Aru

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Maluku Barat Daya Josua Philip mengatakan, guncangan gempa M 7,3 membuat warga panik.

"Gempa sangat kuat terasa di MBD (Maluku Barat Daya)," ujarnya, Kamis.

Peristiwa gempa ini membuat warga keluar rumah dan segera berhamburan ke jalan dan tempat terbuka.

Gempa yang terjadi pada dini hari ini juga dirasakan oleh warga di Kabupaten Kepulauan Aru, Maluku.

"Di Dobo (Kepulauan Aru) kami juga rasakan gempa sangat kuat sekali," ucap seorang warga Kepulauan Aru, Maykel.

Baca juga: Gempa M 7,4 Guncang Maluku Barat Daya, Warga Berhamburan ke Jalan

 

Dua rumah dilaporkan roboh

Ilustrasi gempabodnarchuk Ilustrasi gempa

Akibat gempa di Maluku Barat Daya hari ini, dua rumah warga di Desa Wakarleli, Maluku Barat Daya, dilaporkan roboh.

"Data sementara ada dua rumah warga di Desa Wakarlely yang roboh," ungkap Kepala BPBD Maluku Barat Daya, Josua Philip.

Seorang warga di Pulau Wonreli-Kisar, Kabupaten MBD, Jonathan Maalette, menceritakan detik-detik terjadinya gempa bumi M 7,3 di Maluku Barat Daya.

“Semua orang yang sementara tertidur dikagetkan dengan guncangan tersebut, sehingga lari berhamburan keluar rumah dan mencari halaman yang terbuka,” tuturnya, dilansir dari Antara, Kamis.

Baca juga: Gempa M 7,4 Guncang Maluku, 2 Rumah Warga di Desa Wakarlely Roboh

Empat kali gempa susulan

Setelah gempa utama bermagnitudo 7,3, terjadi sejumlah gempa susulan yang mengguncang Kabupaten MBD.

"Mohon izin, tercatat pada kami ada empat kali gempa susulan, update pukul 05.28 WIT," jelas Kepala Stasiun Geofisika BMKG Ambon Herlambang Hudha dalam keterangan tertulisnya, Kamis.

Gempa-gempa susulan ini mempunyai kekuatan yang lebih kecil dibanding gempa utama.

Gempa susulan pertama terjadi pada pukul 04.21 WIT. Gempa ini bermagnitudo 5,2. Lalu, pada 04.40 WIT, gempa susulan kembali terjadi dengan magnitudo 4,3.

Kemudian pada pukul 04.53 WIT, Maluku Barat Daya diguncang gempa susulan M 4,9. Berselang tiga menit, terdapat gempa susulan M 4,7.

Baca juga: Dalam 2 Jam, Maluku Diguncang 4 Kali Gempa Susulan

 

Getaran gempa terasa hingga NTT

Ilustrasi simulasi apabila terjadi gempa bumi, mitigasi gempa bumishutterstock Ilustrasi simulasi apabila terjadi gempa bumi, mitigasi gempa bumi

Getaran gempa M 7,3 di Maluku Barat Daya terasa hingga sebagian wilayah di Nusa Tenggara Timur (NTT).

Menurut Kepala BMKG Stasiun Geofisika Kelas I Kupang Margiono, warga Kupang, Alor, Rote, Malaka, Atambua, dan Sumba merasakan gempa dalam skala III-IV MMI.

Margiono memaparkan, bila dilihat dari episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa M 7,3 ini merupakan jenis gempa menengah akibat adanya subduksi lempeng di Laut Banda.

Baca juga: Guncangan Gempa M 7,3 di Laut Banda Maluku Terasa hingga NTT

Sedangkan berdasar hasil analisis mekanisme sumber, menunjukkan bahwa gempa memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault).

Koordinator Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono menyatakan, guncangan terjauh dari gempa M 7,3 di Maluku ini dirasakan hingga Kota Sorong, Papua Barat.

“Gempa dalam lempeng (intraplate earthquake) ini memiliki karakteristik memancarkan guncangan (ground motion) yang lebih kuat, sehingga wajar jika gempa ini dirasakan hingga jauh, seperti di Kota Sorong di Papua Barat,” bebernya, dikutip dari Antara.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Ambon, Rahmat Rahman Patty; Kontributor Kupang, Sigiranus Marutho Bere | Editor: Teuku Muhammad Valdy Arief, Andi Hartik), Antara

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cemburu Pacarnya 'Di-booking', Warga Lampung Bacok Pria Paruh Baya

Cemburu Pacarnya "Di-booking", Warga Lampung Bacok Pria Paruh Baya

Regional
Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Regional
Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Regional
Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Regional
Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Regional
Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Regional
Ditinggal 'Njagong', Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Ditinggal "Njagong", Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Regional
Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Regional
Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Regional
Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Regional
Masyarakat Diminta Waspada, 5 Orang Meninggal akibat DBD di Banyumas

Masyarakat Diminta Waspada, 5 Orang Meninggal akibat DBD di Banyumas

Regional
Tangerang-Yantai Sepakat Jadi Sister City, Pj Walkot Nurdin Teken LoI Persahabatan

Tangerang-Yantai Sepakat Jadi Sister City, Pj Walkot Nurdin Teken LoI Persahabatan

Regional
Lebih Parah dari Jakarta, Pantura Jateng Alami Penurunan Muka Tanah hingga 20 Cm per Tahun

Lebih Parah dari Jakarta, Pantura Jateng Alami Penurunan Muka Tanah hingga 20 Cm per Tahun

Regional
Kasus DBD di Demak Tinggi, Bupati Ingatkan Masyarakat Fogging Bukanlah Solusi Efektif

Kasus DBD di Demak Tinggi, Bupati Ingatkan Masyarakat Fogging Bukanlah Solusi Efektif

Regional
Stok Vaksin Hewan Penular Rabies di Sikka Semakin Tipis

Stok Vaksin Hewan Penular Rabies di Sikka Semakin Tipis

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com