Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suplai Daging ke Ibu Kota Negara, Kelompok Tani di Kaltim Kembangkan Peternakan dan Pertanian Terintegrasi

Kompas.com - 30/12/2021, 06:12 WIB
Zakarias Demon Daton,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

SAMARINDA, KOMPAS.com - Sebanyak 22 Kelompok Tani di Desa Bendang Raya, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur (Kaltim) siap mengembangkan konsep pertanian dan perternakan terintegrasi dalam satu kawasan.

Ada 1.100 ekor sapi siap diternak dalam dalam satu kawasan seluas 220 hektar dengan pengembangan pertanian jagung dan singkong.

"Satu kelompok tani ada 12 anggota. Satu kelompok ternak 50 ekor (sapi), singkong 5 hektar, jagung 3 hektar, tanaman rumput gajah 2 hektar. Setiap kelompok kelola 10 hektar. Total ada 220 hektar untuk 22 kelompok dengan jumlah sapi 1.100 ekor," ungkap Ketua Koperasi Produsen Ternak Berkah Selama Jaya Kaltim, Suparlan saat ditemui Kompas.com di lokasi, Selasa (28/12/2021).

Baca juga: Ibu Kota Negara Baru Dipimpin Kepala Otorita, Dipilih Langsung Presiden

Suparlan menerangkan dalam satu areal pertanian ini akan tersedia pakan sapi yang memadai.

Hasil dari singkong dan jagung bisa diolah jadi bahan makanan, sementara kotoran ternak dimanfaatkan pupuk.

"Jagung dan singkong, batangnya untuk untuk pakan ternak. Begitulah sebaliknya, putaran ekosisten dalam bisnis ini menarik. Target program ini kita fokus ke penggemukan (sapi) selama 3 bulan panen," kata dia.

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kaltim, Munawwar mengatakan konsep peternakan yang dikembangkan kelompok tani di Desa Bendang Raya adalah integrated farming system (IFS).

"Di Kaltim ada 83 kelompok tani dengan jumlah 1.500 anggota siap memulai konsep serupa untuk persiapan suplai daging ke Ibu Kota Negara (IKN) baru," ungkap Munawwar.

Baca juga: Pemindahan Ibu Kota Negara Baru Juga Perhatikan Warga Sekitar, Bappenas: Kita Bukan Pindah di Ruang Hampa

Tak hanya IKN, ketersediaan daging di Kaltim secara umum pun masih minim. Sebab, dari 650.000 ton konsumsi pertahun, kontrubusi Kaltim hanya 23 persen.

"Makanya kami dorong agar ketersediaan daging kita surplus biar enggak bergantung dari provinsi lain. Apalagi IKN mau pindah ke Kaltim," terang dia.

Untuk itu, tak hanya Kutai Kartanegara yang didorong jadi lumbung peternakan sapi, tapi juga di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) yang akan jadi lokasi IKN.

Sebagai informasi, Wakil Gubernur Kaltim Hadi Mulyadi, saat kunjungan peluncuran program Integrated Farming System (IFS) ke Desa Bendang Raya, Kecamatan Tenggarong, Kutai Kartanegara, pada Selasa (28/12/2021), memberi apresiasi bagi masyarakat yang konsen dan berminat dengan sektor pertanian dan peternakan.

Baca juga: Soal Pemindahan Ibu Kota Negara, Kepala Bappenas: Ada Step-nya, Kita Tak Hidupkan Kembali Sangkuriang

Hadi mengatakan, melalui program integrasi ini dengan menggabungkan pertanian dan peternakan bisa mendorong Kaltim menuju kedaulatan pangan saat pemindahan IKN di Kaltim.

"Ini sudah mulai di Kutai Kartanegara dan harapan kita juga bisa dilanjutkan di seluruh kabupaten dan kota di Kaltim agar ke depan kita bisa mewujudkan ketahanan pangan," harap Hadi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Regional
Jembatan Menuju Pos Pantau TNI AL di Pulau Sebatik Ambruk, DPRD Desak Segera Bangun Ulang

Jembatan Menuju Pos Pantau TNI AL di Pulau Sebatik Ambruk, DPRD Desak Segera Bangun Ulang

Regional
11 Tokoh Daftar Pilkada 2024 di Partai Golkar Gunungkidul, Ada Bupati Sunaryanta

11 Tokoh Daftar Pilkada 2024 di Partai Golkar Gunungkidul, Ada Bupati Sunaryanta

Regional
Penumpang Kapal di Nabire Kedapatan Bawa 1 Kg Ganja

Penumpang Kapal di Nabire Kedapatan Bawa 1 Kg Ganja

Regional
Pembunuhan di Wonogiri, Pelaku Kubur Jasad Kekasih di Pekarangan Rumah

Pembunuhan di Wonogiri, Pelaku Kubur Jasad Kekasih di Pekarangan Rumah

Regional
Kronologi Tentara Amerika Meninggal di Hutan Karawang, Sempat Terpisah Saat Survei Latihan Gabungan

Kronologi Tentara Amerika Meninggal di Hutan Karawang, Sempat Terpisah Saat Survei Latihan Gabungan

Regional
Bea Cukai Temukan Truk Berisi Jutaan Batang Rokok Ilegal Tak Bertuan di Kalbar

Bea Cukai Temukan Truk Berisi Jutaan Batang Rokok Ilegal Tak Bertuan di Kalbar

Regional
Siswi SMA yang Simpan Bayinya di Koper Ternyata Sedang Magang

Siswi SMA yang Simpan Bayinya di Koper Ternyata Sedang Magang

Regional
TKW Asal Cianjur Diduga Jadi Korban Kekerasan Majikan di Irak, Kini Minta Dipulangkan ke Indonesia

TKW Asal Cianjur Diduga Jadi Korban Kekerasan Majikan di Irak, Kini Minta Dipulangkan ke Indonesia

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Regional
2 Perempuan Indonesia Kabur Saat Hendak Dijadikan Penghibur di Malaysia

2 Perempuan Indonesia Kabur Saat Hendak Dijadikan Penghibur di Malaysia

Regional
[POPULER REGIONAL] Rencana Satyalancana untuk Gibran dan Bobby | Demi Anak, Ayah Nekat Curi Susu

[POPULER REGIONAL] Rencana Satyalancana untuk Gibran dan Bobby | Demi Anak, Ayah Nekat Curi Susu

Regional
Kantor UPT Dishub di Pulau Sebatik Memprihatinkan, Tak Ada Perbaikan sejak Diresmikan Menteri Harmoko

Kantor UPT Dishub di Pulau Sebatik Memprihatinkan, Tak Ada Perbaikan sejak Diresmikan Menteri Harmoko

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com