Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Itu Tidak Bagus Nak, Saya Ingatkan Pertama dan Terakhir Kau Lakukan seperti Itu"

Kompas.com - 29/12/2021, 16:16 WIB
Candra Setia Budi

Editor

KOMPAS.com - Indonesia berhasil lolos ke partai final Piala AFF 2020 usai mengalahkan Singapura pada semifinal leg kedua dengan skor 4-2 di Stadion Nasional Singapura, Sabtu (25/12/2021) lalu.

Namun, dalam pertandingan itu ada satu momen yang menjadi banyak sorotan publik saat Asnawi Mangkualam menghampiri pemain Singapura, Faris Ramli yang gagal melakukan tendangan penalti pada menit-menit akhir pertandingan.

Saat itu, Asnawi berlari ke depan Faris Ramli dan mengucapkan sesuatu. Salah satu pemain Singapura sampai memisahkan Asnawi dari Faris Ramli.

Baca juga: Terungkap, Ini Perkataan Asnawi kepada Pemain Singapura yang Gagal Eksekusi Penalti

Usai pertandingan itu, ayah Asnawi, Bahar Muharram langsung menelepon dan menegur anaknya bahwa tindakan yang dilakukannya dinilai tidak mencerminkan sportivitas.

“'Itu tidak bagus nak, itu saya katakan. Saya ingatkan kau nak, pertama dan terakhir kau lakukan seperti itu.' Saya sampaikan begitu dan nasihati anakku, wajarlah saya orangtuanya,” kata Bahar yang merupakan pemain PSM era 1980 hingga 1990-an saat dikonfirmasi, Rabu (29/12/2021).

Saat menelepon anaknya, Bahar sempat menanyakan apa motivasinya melakukan itu.

“Asnawi mengatakan, pertama penalti itu tidak wajar. Jadi saya langsung balas bahwa itu menurut kamu,” ungkapnya.

Baca juga: Wali Kota Serang Larang Warganya Gelar Nobar Final Piala AFF 2020

 

Ketika ditanya apa yang disampaikan Asnawi ke Faris Ramli usai penaltinya berhasil digagalkan Nadeo, Bahar mengatakan bahwa anaknya meluapkan kegembiraan dengan mengucapkan terima kasih.

“Asnawi datang ke hadapan Faris Ramli secara baik-baik dan mengucapkan terima kasih, karena tendangan penaltinya tidak masuk. Asnawi juga bersujud di depannya itu,” ujarnya.

Meski begitu, Bahar meminta kepada Asnawi untuk tidak melakukan itu lagi.

“Jadi saya bilang, biar kau datang baik-baik apalagi datang tersenyum. Itu kau datang kepada dia, tidak seperti orang menangis atau bersedih. Kalau pribadimu mengatakan tidak ada ejekan, hanya kamu dan Allah yang tahu (hamblum minallah)," kata Bahar.

"Tapi hablum minannas (hubungan antarmanusia) nya ini yang tidak bagus. Ekspresi wajahmu itu, menandakan mengejek dia,” sambungnya.

Baca juga: Cerita Sang Ayah Tegur Asnawi Usai Pertandingan Lawan Singapura: Apa Motivasimu Seperti Itu?

Bukan hanya Bahar yang menegur anaknya, pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong (STY) juga menegur Asnawi.

Bahkan, STY mengancam tidak akan memanggil Asnawi lagi ke Timnas Indonesia jika ia melakukan perbuatan seperti itu lagi.

"Saya tidak mengetahui kejadian itu saat masih di stadion, tetapi saya terkejut ketika saya melihat tayangan ulangnya," ucap STY, sebagaimana dikutip dari media Korea Selatan, The JoongAng, Senin (27/12/2021).

"Setelah makan siang, saya memarahinya dengan berkata: 'Jika hal seperti terulang lagi saat saya melatih, jangan pernah berharap masuk timnas lagi'," sambungnya.

Baca juga: Asnawi Mangkualam, Jiwa Petarung dalam Diri Wakil Kapten Garuda

 

(Penulis : Kontributor Makassar, Hendra Cipto | Editor : Dheri Agriesta, Faishal Raihan)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cerita Petani di Sumbawa Menangis Harga Jagung Anjlok Rp 2.900 Per Kilogram

Cerita Petani di Sumbawa Menangis Harga Jagung Anjlok Rp 2.900 Per Kilogram

Regional
Takut dan Malu, Siswi Magang di Kupang Melahirkan dan Sembunyikan Bayi dalam Koper

Takut dan Malu, Siswi Magang di Kupang Melahirkan dan Sembunyikan Bayi dalam Koper

Regional
Pemkot Semarang Adakan Nobar Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan di Balai Kota

Pemkot Semarang Adakan Nobar Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan di Balai Kota

Regional
Ikuti Arahan Musda, PKS Semarang Akan Mengusung Tokoh di Pilkada 2024

Ikuti Arahan Musda, PKS Semarang Akan Mengusung Tokoh di Pilkada 2024

Regional
Mantan Kepala BPBD Deli Serdang Ditahan, Diduga Korupsi Rp 850 Juta

Mantan Kepala BPBD Deli Serdang Ditahan, Diduga Korupsi Rp 850 Juta

Regional
Peringati Hari Bumi, Kementerian KP Tanam 1.000 Mangrove di Kawasan Tambak Silvofishery Maros

Peringati Hari Bumi, Kementerian KP Tanam 1.000 Mangrove di Kawasan Tambak Silvofishery Maros

Regional
Dinas Pusdataru: Rawa Pening Bisa Jadi 'Long Storage' Air Hujan, Solusi Banjir Pantura

Dinas Pusdataru: Rawa Pening Bisa Jadi "Long Storage" Air Hujan, Solusi Banjir Pantura

Regional
Sungai Meluap, Banjir Terjang Badau Kapuas Hulu

Sungai Meluap, Banjir Terjang Badau Kapuas Hulu

Regional
Diduga Korupsi Dana Desa Rp  376 Juta, Wali Nagari di Pesisir Selatan Sumbar Jadi Tersangka

Diduga Korupsi Dana Desa Rp 376 Juta, Wali Nagari di Pesisir Selatan Sumbar Jadi Tersangka

Regional
Gunung Semeru 4 Kali Meletus Pagi Ini

Gunung Semeru 4 Kali Meletus Pagi Ini

Regional
Ban Terbalik, Pencari Batu di Lahat Hilang Terseret Arus Sungai Lematang

Ban Terbalik, Pencari Batu di Lahat Hilang Terseret Arus Sungai Lematang

Regional
Cemburu Istri Hubungi Mantan Suami, Pria di Kabupaten Semarang Cabuli Anak Tiri

Cemburu Istri Hubungi Mantan Suami, Pria di Kabupaten Semarang Cabuli Anak Tiri

Regional
Nasdem dan PKB Silaturahmi Jelang Pilkada di Purworejo, Bahas Kemungkinan Koalisi

Nasdem dan PKB Silaturahmi Jelang Pilkada di Purworejo, Bahas Kemungkinan Koalisi

Regional
Ibu di Bengkulu Jual Anak Kandung Rp 100.000 ke Pacarnya

Ibu di Bengkulu Jual Anak Kandung Rp 100.000 ke Pacarnya

Regional
Bukan Cincin, Jari Pria Ini Terjepit Tutup Botol dan Minta Bantuan Damkar

Bukan Cincin, Jari Pria Ini Terjepit Tutup Botol dan Minta Bantuan Damkar

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com