Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Boyolali Jadi Pencontohan Nasional Pengendalian Angka Stunting

Kompas.com - 29/12/2021, 14:54 WIB
Labib Zamani,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

BOYOLALI, KOMPAS.com - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menjadikan Kabupaten Boyolali sebagai percontohan nasional dalam pengendalian angka stunting.

"Angka stunting di Boyolali bisa menjadi contoh sudah di bawah 10 persen. Ini sangat luar biasa. Saya berharap sekali dari Boyolali bisa menjadi contoh secara nasional," kata Kepala BKKBN Hasto Wardoyo dalam launching pemeriksaan tiga bulan sebelum menikah di Pendopo Ageng Boyolali, Jawa Tengah, Rabu (29/12/2021).

Baca juga: 6 Wisata Sekitar Merapi Garden Selo, Boyolali, Puas Nikmati Keindahan Alam

Hasto menyebut, lauching pemeriksaan tiga bulan sebelum menikah ini baru pertama kali dan dilaksanakan secara nasional di Boyolali.

Selain dihadiri Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, peluncuran pemeriksaan tiga bulan sebelum menikah disaksikan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Menko PMK Muhadjir Effendy, Wakil Menag Zainut Tauhid Sa'adi, dan pejabat pemerintah lainnya secara daring.

Ia menerangkan pemeriksaan tiga bulan sebelum menikah penting dilakukan calon pengantin untuk mengetahui tinggi badan, berat badan, lingkar lengan atas, dan hemoglobin (HB).

"Ini program prekonsepsi menyiapkan pertemuannya telur dan sperma. Saya kira ini penting sekali," kata mantan Bupati Kulon Progo dua periode itu.

Berdasarkan hasil pendataan yang dilakukan BKKBN terhadap 68 juta keluarga di Indonesia pada 2021, 20 dari 1.000 anak perempuan usia 15-20 tahun telah hamil dan melahirkan.

"Saban 1.000 perempuan kalau ditanya yang 20 sudah melahirkan dan hamil di usia 15-20 tahun. Lha angka 20 ini harus diturunkan terus. Target kita di bawah 10," ungkap Hasto.

Hasto menyebut, untuk menurunkan angka pernikahan dini tersebut harus dilakukan cara program pendewasaan usia pernikahan.

"Kita selalu kampanye, sosialisasi lewat genre, pendamping keluarga, semua kelaurga harus didampingi. Ada tiga pendamping satu bidan, satu kader KB, dan PKK," terang dia.

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengapresiasi program pemeriksaan tiga bulan sebelum menikah yang diluncurkan BKKBN di Boyolali. Menurut dia, program ini sangat penting untuk mencegah angka stunting.

"Ini kita diminta untuk mencegah stunting. Cara bagaimana? Dari BKKBN punya program bagus tiga bulan mereka sebelum menikah harus diperiksa dan khusus bagi calon pengantin perempuan. HB berapa, lingkar lengan berapa, tingginya berapa, sehat apa tidak," kata Ganjar.

"Kemudian yang laki-laki juga periksa umur berapa ya kalau bisa berhenti merokok, paling tidak tiga bulan sehingga nanti ketika berproses Insya Allah bayinya akan sehat," tambah Ganjar.

Baca juga: Cerita Titik Isnani Sering Dirundung Saat Kecil dan Tidak Sekolah, Kini Dirikan PAUD Inklusi di Boyolali

Menurut Ganjar, bagi yang sudah terlanjur mau menikah tetap akan diperiksa karena program ini baru dimulai.

"Jadi program dari BKKBN menurut saya bagus. Kalau itu bisa kita deteksi sejak awal maka Insya Allah pengendalian stunting kita akan lebih bagus," terang Ganjar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perbaiki Lampu, Anggota DPRD Kubu Raya Meninggal Tersengat Listrik

Perbaiki Lampu, Anggota DPRD Kubu Raya Meninggal Tersengat Listrik

Regional
Diisukan Bakal Ikut Maju Pilkada, Kapolda Jateng: Itukan Urusan Partai

Diisukan Bakal Ikut Maju Pilkada, Kapolda Jateng: Itukan Urusan Partai

Regional
Semua Guru di Kabupaten Semarang Bayar Iuran demi Pembangunan Gedung PGRI

Semua Guru di Kabupaten Semarang Bayar Iuran demi Pembangunan Gedung PGRI

Regional
Kasus Kekerasan Perempuan di Solo Meningkat 5 Tahun Terakhir

Kasus Kekerasan Perempuan di Solo Meningkat 5 Tahun Terakhir

Regional
Kasus Mayat Wanita Ditemukan Jadi Kerangka di Wonogiri, Kekasih Korban Jadi Tersangka

Kasus Mayat Wanita Ditemukan Jadi Kerangka di Wonogiri, Kekasih Korban Jadi Tersangka

Regional
Pj Gubernur Fatoni Ungkap 2 Langkah Pencegahan Korupsi di Provinsi Sumsel

Pj Gubernur Fatoni Ungkap 2 Langkah Pencegahan Korupsi di Provinsi Sumsel

Regional
Gunung Ile Lewotolok Alami 334 Kali Gempa Embusan dalam Sehari

Gunung Ile Lewotolok Alami 334 Kali Gempa Embusan dalam Sehari

Regional
Ganjar Tak Datang Penetapan Prabowo Gibran

Ganjar Tak Datang Penetapan Prabowo Gibran

Regional
Kapasitas Pasar Mardika Muat 1.700 Pedagang, Disperindag: Kami Upayakan yang Lain Tertampung

Kapasitas Pasar Mardika Muat 1.700 Pedagang, Disperindag: Kami Upayakan yang Lain Tertampung

Regional
Di Lokakarya 7 Panen Hasil Belajar PGP, Bupati Arief Minta Guru Jadi Agen Transformasi dalam Ekosistem Pendidikan 

Di Lokakarya 7 Panen Hasil Belajar PGP, Bupati Arief Minta Guru Jadi Agen Transformasi dalam Ekosistem Pendidikan 

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Saat Seorang Ayah Curi Sekotak Susu untuk Anaknya yang Menangis Kelaparan...

Saat Seorang Ayah Curi Sekotak Susu untuk Anaknya yang Menangis Kelaparan...

Regional
Kantor Dinas PKO Manggarai Barat Digeledah Terkait Dugaan Korupsi

Kantor Dinas PKO Manggarai Barat Digeledah Terkait Dugaan Korupsi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com