Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengrajin Lontong di Surabaya Keluhkan Tagihan Gas Rp 21 Juta, Armuji Akan Panggil PGN

Kompas.com - 28/12/2021, 05:43 WIB
Ghinan Salman,
Khairina

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Beberapa pengrajin lontong di Surabaya, Jawa Timur, yang menjadi pelanggan Perusahaan Gas Negara (PGN) mengeluhkan tagihan yang dinilai melebihi batas kewajaran.

Para pengrajin lontong yang tinggal di Kampung Lontong, Kupang Krajan, Sawahan, Surabaya itu bahkan menerima tagihan dari PGN sebesar Rp 15.000.000 hingga Rp 21.000.000.

Salah satu pelaku usaha pengrajin lontong di Kampung Lontong, Soegeng Harijono, mengaku mendapat tagihan gas sebesar Rp 21.000.000 pada bulan  Desember ini.

Baca juga: Limbah Sawit di Riau Diolah Jadi Biogas, Upaya Menekan Gas Rumah Kaca

Tina, istri Soegeng, mengatakan jika penggunaan gas dalam 6 bulan terakhir mengalami kenaikan.

Padahal, kata dia, pemakaian gas masih normal. Pada bulan Juli, tagihan dari PGN sebesar Rp 2.000.000,  September dan Oktober Rp 4.000.000, November Rp 8.000.000, kemudian Desember Rp 21.000.000.

"Untuk kubikasinya kurang tahu, kan tanpa pemberitahuan dari PGN. Tapi orang-orang bilang, katanya naik. Jadi Rp 6.000 kalau tidak salah," kata Tina di Kampung Lontong, Senin (27/12/2021).

Ia mengaku tidak menerima pemberitahuan tentang kenaikan harga gas tersebut dari pihak PGN.

"Enggak nerima apa-apa (pemberitahuan), dan enggak ada pengontrolan sama sekali," ujar dia.

Saat mengadukan kenaikan tagihan gas itu, ia hanya mendapat arahan dari pihak PGN untuk mengontrol sendiri stand meter miliknya.

Stand meter itu diminta untuk didokumentasikan pada bulan ini dan pada bulan berikutnya.

"Biar tahu pemakaian kubikasinya, intinya jawabannya enggak memuaskan," kata dia.

"Sekarang penghasilan saya saja ndak sampai 8 juta, kalau buat bayar PGN tok, ya mending berhenti," tambah dia.

Baca juga: Dilimpahkan ke Kejari, Alex Noerdin Segera Disidang di Kasus Dugaan Korupsi Pembelian Gas

Wakil Wali Kota Surabaya Armuji meninjau langsung pelanggan Perusahaan PGN di Kampung Lontong, Kupang Krajan, Sawahan.

Armuji menegaskan akan memanggil pihak PGN untuk dimintai klarifikasi.

Sebab, pengrajin lontong disebut sangat tercekik dengan adanya kenaikan harga gas tersebut.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Nasib Pilu Siswi SMP Diperkosa Ayah Kandung Usai Mengadu Dicabuli Kekasihnya

Nasib Pilu Siswi SMP Diperkosa Ayah Kandung Usai Mengadu Dicabuli Kekasihnya

Regional
Viral, Video Bocah 5 Tahun Kemudikan Mobil PLN, Ini Kejadian Sebenarnya

Viral, Video Bocah 5 Tahun Kemudikan Mobil PLN, Ini Kejadian Sebenarnya

Regional
Detik-detik TKW Asal Madiun Robohkan Rumah Hasil Kerja 9 Tahun di Hongkong

Detik-detik TKW Asal Madiun Robohkan Rumah Hasil Kerja 9 Tahun di Hongkong

Regional
Menanti Pemekaran Indramayu Barat, Antara Mimpi dan Nyata

Menanti Pemekaran Indramayu Barat, Antara Mimpi dan Nyata

Regional
Pelaku Penipuan Katering Buka Puasa Masjid Sheikh Zayed Ditangkap, Sempat Kabur ke Ngawi

Pelaku Penipuan Katering Buka Puasa Masjid Sheikh Zayed Ditangkap, Sempat Kabur ke Ngawi

Regional
Jadi Tersangka Kasus Pemalsuan Surat Tanah, PJ Walikota Tanjungpinang Belum Diperiksa

Jadi Tersangka Kasus Pemalsuan Surat Tanah, PJ Walikota Tanjungpinang Belum Diperiksa

Regional
Anggota Timses di NTT Jadi Buron Usai Diduga Terlibat Politik Uang

Anggota Timses di NTT Jadi Buron Usai Diduga Terlibat Politik Uang

Regional
Pedagang di Mataram Tewas Diduga Ditusuk Mantan Suami di Kamar Kosnya

Pedagang di Mataram Tewas Diduga Ditusuk Mantan Suami di Kamar Kosnya

Regional
Pengurus Masjid Sheikh Zayed Solo Sempat Tolak Ratusan Paket Berbuka Terduga Penipuan Katering

Pengurus Masjid Sheikh Zayed Solo Sempat Tolak Ratusan Paket Berbuka Terduga Penipuan Katering

Regional
Mengenal Lebaran Mandura di Palu, Tradisi Unik untuk Mempererat Tali Persaudaraan

Mengenal Lebaran Mandura di Palu, Tradisi Unik untuk Mempererat Tali Persaudaraan

Regional
Pantai Pulisan di Sulawesi Utara: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Pantai Pulisan di Sulawesi Utara: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
Ketua DPRD Kota Magelang Jawab Rumor soal Maju Pilkada 2024

Ketua DPRD Kota Magelang Jawab Rumor soal Maju Pilkada 2024

Regional
Order Fiktif Takjil Catut Nama Masjid Sheikh Zayed, Pengurus: Terduga Pelaku Ngakunya Sedekah

Order Fiktif Takjil Catut Nama Masjid Sheikh Zayed, Pengurus: Terduga Pelaku Ngakunya Sedekah

Regional
Gerombolan Bersenjata Tajam Kembali Berulah di Jalan Lingkar Salatiga

Gerombolan Bersenjata Tajam Kembali Berulah di Jalan Lingkar Salatiga

Regional
Elpiji 3 Kg di Semarang Mahal dan Langka, Pertamina Beri Penjelasan

Elpiji 3 Kg di Semarang Mahal dan Langka, Pertamina Beri Penjelasan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com