Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebun Binatang Surabaya Ungkap Penyebab Kematian Dumbo, Ternyata karena Virus

Kompas.com - 27/12/2021, 19:48 WIB
Ghinan Salman,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Komisi B DPRD Kota Surabaya mencari tahu penyebab kematian anak gajah milik Kebun Binatang Surabaya (KBS) bernama Dumbo.

Pihak pengelola KBS langsung dihadirkan agar titik terang terkait kejelasan kematian gajah berusia 2,5 itu bisa secepatnya diketahui.

Wakil Ketua Komisi B DPRD Kota Surabaya, Anas Karno menilai, KBS kurang terbuka soal peristiwa kematian satwa gajah tersebut.

Ia meminta pengelola KBS menyampaikan kejadian sebenarnya kepada publik.

"Perkara teknis (hasil) lab dan lain-lain itu menyusul. (Keterbukaan) agar KBS tidak terkesan tertutup dan indikasi lainnya, itu yang harus betul-betul disampaikan pimpinan KBS," kata Anas saat dikonfirmasi, Senin (27/12/2021).

Anas menegaskan, keterbukaan pihak KBS bisa mencegah kesimpangsiuran informasi maupun kemunculan berita yang memojokkan jajaran direksi.

Baca juga: Imbas Ada Gajah Mati, BKSDA Evaluasi Pengelolaan Satwa di KBS

"Itu (kebenaran informasi) yang harus betul-betul disampaikan pimpinan KBS," ucap dia.

Apalagi, Anas mengetahui ada dua satwa orang utan yang mati di KBS beberapa waktu lalu. Namun, hal itu tak diketahui publik.

"Dua satwa yang lain bulan November adalah orang utan. Saya tanya orang utan mati apa tidak? Dia bilang mati," tutur dia.

Politisi PDI Perjuangan itu kembali menekankan pihak KBS harus terbuka dalam penyampaian informasi kondisi satwa.

Sementara itu, Dirut PDTS Kebun Binatang Surabaya (KBS) Chairul Anwar menyebut, anak gajah Dumbo mati terserang elephant herpesvirus.

 

Menurutnya, kematian satwa gajah itu tidak ada kaitannya dengan pola pemberian makan.

"Hasil dari lab sudah jelas penyebabnya adalah virus, tidak ada hal-hal yang sifatnya keteledoran, (penanganan) kita sesuai SOP. Pelaporannya sudah dilakukan audit oleh BKSD dan hasilnya sesuai standar," ucap Chairul.

Untuk diketahui, Dumbo gajah Sumatera berjenis kelamin jantan itu dilahirkan Senin (22/7/2019). Dumbo lahir secara normal dengan berat badan 122 kilogram, tinggi badan 88 centimeter, dan lingkar dada 118 centimeter.

Baca juga: Dumbo, Anak Gajah di Kebun Binatang Surabaya Mati

Kabar mengenai kematian Dumbo pertama kali muncul pada Jumat (17/12/2021). Gajah itu mati saat berusia tiga tahun.

Humas Perusahaan Daerah Taman Satwa (PDTS) KBS Agus Supangkat membenarkan kabar tersebut. Ia enggan menjelaskan secara rinci perihal kematian Dumbo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemkot Semarang dan KPK Koordinasi Cegah Korupsi Pengadaan Barang dan Jasa Proyek Strategis 

Pemkot Semarang dan KPK Koordinasi Cegah Korupsi Pengadaan Barang dan Jasa Proyek Strategis 

Regional
Lancang Kuning Carnival Bakal Digelar, Pj Gubernur Riau: Bakal Promosikan Produk dan Karya Anak Muda

Lancang Kuning Carnival Bakal Digelar, Pj Gubernur Riau: Bakal Promosikan Produk dan Karya Anak Muda

Regional
Hati-hati, Penerangan Jalan Umum di Pantura Brebes Masih Minim

Hati-hati, Penerangan Jalan Umum di Pantura Brebes Masih Minim

Regional
BMKG: Wilayah Kalimantan Tengah Sedang Dilalui Gelombang Atmosfer 'Rossby Ekuator'

BMKG: Wilayah Kalimantan Tengah Sedang Dilalui Gelombang Atmosfer "Rossby Ekuator"

Regional
Selebgram Palembang Dituntut 7 Tahun Penjara, Ikut 'Cuci Uang' Hasil Narkoba

Selebgram Palembang Dituntut 7 Tahun Penjara, Ikut "Cuci Uang" Hasil Narkoba

Regional
Kaesang Diusung Jadi Cagub DKI Jakarta, Gibran Ogah Tanggapi

Kaesang Diusung Jadi Cagub DKI Jakarta, Gibran Ogah Tanggapi

Regional
Jasad Ibu dan Anak Korban Longsor di Bandung Barat Ditemukan dalam Kondisi Berpelukan

Jasad Ibu dan Anak Korban Longsor di Bandung Barat Ditemukan dalam Kondisi Berpelukan

Regional
Sempat Ditutup Imbas Erupsi Marapi, BIM Kembali Dibuka

Sempat Ditutup Imbas Erupsi Marapi, BIM Kembali Dibuka

Regional
Polisi Minta Tambah SPKLU di Tol Jateng, Saat Ini Hanya Ada 21

Polisi Minta Tambah SPKLU di Tol Jateng, Saat Ini Hanya Ada 21

Regional
Soal Nama yang Akan Diusung di Pilkada Semarang, DPC Partai Demokrat Tunggu Petunjuk

Soal Nama yang Akan Diusung di Pilkada Semarang, DPC Partai Demokrat Tunggu Petunjuk

Regional
Musrenbang RPJPD Banten 2025-2045, Pj Gubernur Al Muktabar: Fokuskan pada Pencapaian Indonesia Emas 2045

Musrenbang RPJPD Banten 2025-2045, Pj Gubernur Al Muktabar: Fokuskan pada Pencapaian Indonesia Emas 2045

Regional
Calo Tiket Bus yang Ancam Penumpang di Pelabuhan Merak Sudah Beroperasi 3 Bulan

Calo Tiket Bus yang Ancam Penumpang di Pelabuhan Merak Sudah Beroperasi 3 Bulan

Regional
Rektor UIN Salatiga Bantah Mahasiswanya Ikut Program Ferienjob di Jerman

Rektor UIN Salatiga Bantah Mahasiswanya Ikut Program Ferienjob di Jerman

Regional
4 Kecamatan di Demak Masih Terdampak Banjir, Balai Desa Wonorejo Tergenang

4 Kecamatan di Demak Masih Terdampak Banjir, Balai Desa Wonorejo Tergenang

Regional
Anggota DPRD Seluma Bengkulu Demo Dewan Lainnya yang 'Malas'

Anggota DPRD Seluma Bengkulu Demo Dewan Lainnya yang "Malas"

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com