REMBANG, KOMPAS.com - Terpilihnya Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya sebagai Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) 2021-2026 disambut baik oleh para santri di Kabupaten Rembang, Jawa Tengah.
Gus Yahya menjadi salah satu pengajar di Pondok Pesantren Raudlatul Thalibin yang berada di Leteh, Rembang.
Salah seorang santri Pondok Pesantren Raudlatul Thalibin, Muhammad Yusuf merasa senang karena gurunya diamanahkan untuk menjadi ketua umum PBNU.
"Ya Alhamdulillah tanggapan dari masyarakat menyambut baik, beliau sebagai ketua umum PBNU harapannya nanti NU kedepannya yang dinakhodai oleh Pak Yahya bisa berjalan lurus, bisa berjalan baik, dan saya para santri hanya bisa selalu terus menerus mendoakan beliau, kesuksesan dan perjuangan beliau," ucap Yusuf saat ditemui wartawan, Jumat (24/12/2021).
Baca juga: Gus Yahya Terpilih Jadi Ketum, Ini Daftar Ketua Umum PBNU dari Masa ke Masa
Yusuf menuturkan Gus Yahya merupakan pribadi yang sangat perhatian kepada para santrinya dan kebapakan.
Sehingga pribadi yang sedemikian perhatiannya kepada para santri, membuat santri-santri tersebut takzim kepada Gus Yahya.
"Beliau selalu mengedepankan sikap toleransi, rahmah, salah satu ikhtiar beliau itu mewujudkan Islam yang rahmah dan menjadikan Indonesia sebagai pemimpin alam semesta," terang dia.
Menurut Al-Isfahani dalam Mu'jam Mufahrasy al-Alfazul Qur'an, rahmah adalah riqqah taqtadli al-ihsan ila al-marhum, yaitu perasaan halus kasih yang mendorong memberikan kebaikan kepada yang dikasihi.
Rahmah memuat dua makna yang mendasar, yaitu kehalusan, kelembutan, kasih sayang, dan memberikan kebaikan secara nyata.
Sebagai seorang santri, Yusuf mengakui Gus Yahya hampir setiap hari memberikan ilmu-ilmunya kepada murid di pondok pesantren tersebut.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.