Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Siti Romlah, Berjuang Menyakinkan Warga Magetan Mengubah Sampah Jadi Emas

Kompas.com - 25/12/2021, 15:22 WIB
Sukoco,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

 

Satu truk hanya untung Rp 30.000

Menurut Siti Romlah, dibutuhkan orang yang serius dan bertanggung jawab untuk mengurus sampah. Apalagi, warga butuh kemudahan untuk memilah hingga menyetor sampah ke bank.

Beberapa bulan kemudian kegiatan memungut sendiri sampah dari rumah warga berjalan lancar.

Demi menggugah kesadaran warga untuk peduli sampah, Siti Romlah mengaku tak memikirkan untung dari memungut sampah. Warga membutuhkan keterbukaan terkait harga sampah.

Setiap ada kenaikan maupun penurunan harga sampah, Siti Romlah memasang pengumuman di rumahnya.

“Mereka pikir untung sampah itu besar, makanya kita pasang pengumuman harga sampah kalau ada perubahan. Satu truk itu kalau dihitung untungnya hanya Rp 30.000,” katanya.

Setelah enam bulan, bank sampah di desa itu akhirnya berjalan normal. Warga mulai terbiasa memilah sampah dan mengetahui hasil jerih payah mereka melalui rekening tabungan di bank sampah.

Sistem pembayaran juga mengikuti keingingan warga. Ada warga yang memilih pembayaran dengan sembako untuk kebutuhan sehar-hari.

“Makanya disini kita juga sediakan sembako karena sebagian warga butuh menukar dengan sembako bukan tabungan,” ucap Siti Romlah.

Baca juga: Dugaan Korupsi Pemotongan Upah THL PDAM Madiun, Dirut Teknik PDAM Magetan Ditahan

Sulitnya menyulap sampah menjadi emas

Siti Romlah mengaku mempunyai kegemaran berinvestasi emas sebagai tabungan masa depan anak-anaknya. Menurutnya, menyimpan emas lebih menguntungkan karena harga emas yang cenderung naik dan relatif lebih stabil.

Ia kemudian berupaya menularkan kebiasaan tersebut kepada warga. Pada awal menawarkan investasi emas mini gold untuk ditukar sampah, banyak warga yang merasa aneh.

Sebagian besar warga desa hanya mengetahui emas sebagai perhiasan.

“Di benak mereka emas itu perhiasan, yang bisa dipakai dan bisa dipamerkan. Emas kok sak klenteng (biji kapuk) mereka enggak mau,” ujarnya tersenyum mengingat hal tersebut.

Untuk menarik warga, Siti mengaku menggunakan pengalaman keluarganya yang sering menabung emas sebagai investasi dari mengumpulkan sampah.

“Anak saya setiap ada sampah saya suruh pungut dikumpulkan. Beberapa bulan dia sudah punya simpanan beberapa gram emas,” jelasnya.

Siti juga mengaku sering memberikan pemahaman pentingnya investasi emas setiap ada arisan warga maupun pengajian.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polres Siak Pasang Stiker 'Cahaya' pada Truk di Jalan Tol Permai

Polres Siak Pasang Stiker "Cahaya" pada Truk di Jalan Tol Permai

Regional
2 Residivis Jambret di 7 TKP Diringkus di Pekanbaru

2 Residivis Jambret di 7 TKP Diringkus di Pekanbaru

Regional
10.700 Vaksin Hewan Penular Rabies Diperkirakan Tiba di Sikka Awal Mei

10.700 Vaksin Hewan Penular Rabies Diperkirakan Tiba di Sikka Awal Mei

Regional
Bermesraan, 4 Pelanggar Syariat Islam di Banda Aceh Dicambuk 17 Kali

Bermesraan, 4 Pelanggar Syariat Islam di Banda Aceh Dicambuk 17 Kali

Regional
Bupati HST Minta Kader PKK Tingkatkan Sinergi dengan Masyarakat dan Stakeholder

Bupati HST Minta Kader PKK Tingkatkan Sinergi dengan Masyarakat dan Stakeholder

Regional
Bupati Ipuk Raih Satyalancana, Pemkab Banyuwangi Jadi Kabupaten Berkinerja Terbaik se-Indonesia 

Bupati Ipuk Raih Satyalancana, Pemkab Banyuwangi Jadi Kabupaten Berkinerja Terbaik se-Indonesia 

Regional
RSUD dr R Soetijono Blora Luncurkan “Si Sedap”, Bupati Arief: Lakukan Terus Inovasi dan Terobosan Layanan kesehatan

RSUD dr R Soetijono Blora Luncurkan “Si Sedap”, Bupati Arief: Lakukan Terus Inovasi dan Terobosan Layanan kesehatan

Regional
Skenario Golkar, Siap Jadi Wakil jika Bambang Pacul Maju di Pilkada Jateng 2024

Skenario Golkar, Siap Jadi Wakil jika Bambang Pacul Maju di Pilkada Jateng 2024

Regional
Kisah Adi Latif Mashudi, Tinggalkan Korea Selatan Saat Bergaji Puluhan Juta Rupiah demi Jadi Petani di Blora (Bagian 1)

Kisah Adi Latif Mashudi, Tinggalkan Korea Selatan Saat Bergaji Puluhan Juta Rupiah demi Jadi Petani di Blora (Bagian 1)

Regional
Bawaslu Bangka Belitung Rekrut 141 Panwascam, Digaji Rp 2,2 Juta

Bawaslu Bangka Belitung Rekrut 141 Panwascam, Digaji Rp 2,2 Juta

Regional
Polemik Bantuan Bencana di Pesisir Selatan, Warga Demo Minta Camat Dicopot

Polemik Bantuan Bencana di Pesisir Selatan, Warga Demo Minta Camat Dicopot

Regional
Pengakuan Pelaku Pemerkosa Siswi SMP di Demak, Ikut Nafsu Lihat Korban Bersetubuh

Pengakuan Pelaku Pemerkosa Siswi SMP di Demak, Ikut Nafsu Lihat Korban Bersetubuh

Regional
Raih Peringkat 2 dalam Penghargaan EPPD 2023, Pemkab Wonogiri Diberi Gelar Kinerja Tinggi

Raih Peringkat 2 dalam Penghargaan EPPD 2023, Pemkab Wonogiri Diberi Gelar Kinerja Tinggi

Kilas Daerah
Imbas OTT Pungli, Polisi Geledah 3 Kantor di Kemenhub Bengkulu

Imbas OTT Pungli, Polisi Geledah 3 Kantor di Kemenhub Bengkulu

Regional
Sejak Dipimpin Nana Sudjana pada September 2023, Pemprov Jateng Raih 10 Penghargaan

Sejak Dipimpin Nana Sudjana pada September 2023, Pemprov Jateng Raih 10 Penghargaan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com