NAGEKEO, KOMPAS.com - Sebuah pohon Natal setinggi delapan meter menjulang di depan Gereja Centrum Stela Maris, NTT, Jumat (24/12/2021).
Uniknya, pohon Natal ini tersusun dari sejumlah masker.
Pohon Natal tersebut merupakan kreasi Orang Muda Katolik (OMK) di Paroki Stela Maris Danga (Stemada), Mbay, Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Baca juga: UPDATE Covid-19 di Jatim, DIY, Bali, NTB, NTT, Kalbar, dan Kalsel 24 Desember 2021
Sekilas, pohon Natal setinggi delapan meter itu berbentuk susunan segitiga bertumpuk seperti pohon Natal pada umumnya.
Pohon tersebut berdiri kokoh dengan ujung yang meruncing dan berhias ornamen lampu bentuk bintang.
Namun ketika diperhatikan lebih dekat, ternyata ada ratusan masker yang tersusun membentuk sebuah gugusan.
Setiap masker direkatkan agar tetap rapat dan tidak mudah terempas angin serta hujan.
Baca juga: Jaksa yang Terjaring OTT Dicopot dari Jabatan Kepala Seksi Penyidikan Kejati NTT
Andre, Ketua OMK Stela Maris Danga menuturkan, pohon Natal itu dibuat hampir selama tiga minggu.
Andre dan kawan-kawan mulai membangun rangka dari kayu hingga menempelkan masker satu per satu.
Kemudian mereka menghias lampu pada sekeliling pohon Natal, sehingga terlihat seperti pohon pinus.
“Awalnya kami ingin membeli semua masker ini, tetapi dengan keterbatasan akhirnya, kami mencoba melemparkan ide kami lewat media sosial dan akhirnya tidak perlu membeli dan bisa mendapatkan masker ini dari sumbangan umat baik di sini hingga dari Jawa,” ungkap Andre saat dihubungi Kompas.com, Jumat sore.
Baca juga: BPJN NTT Gerak Cepat, Perbaiki Jalan Ambles di Pulau Semau
Tidak hanya pohon Natal di luar gereja, di samping altar gereja pun terdapat pohon Natal setinggi tiga meter yang juga tersusun dari ratusan masker.
Menurut Andre, sebagian besar umat yang dari luar pulau menyumbang lewat uang agar mereka bisa membeli maskernya untuk pembuatan pohon Natal di gereja itu.
Total semua masker yang dikumpulkan ada sekitar 200 dus.
Baca juga: OTT Jaksa di NTT, Uang Rp 50 Juta yang Diamankan Disebut Pinjaman
Sebagian untuk membuat pohon Natal. Sisanya dibagikan kepada 10 gereja lain.
“Ini bukan sekadar pohon Natal, tetapi kami anak muda ingin menyampaikan pesan kepada seluruh umat Katolik, bahwa selama ini yang kami lihat orang mulai meninggalkan masker," kata Andre.
"Dengan pohon ini, kami ingin agar umat harus sadar Covid-19 masih ada di sekitar kita. Karena itu kita harus taat prokes demi keselamatan bersama,” lanjut dia.
Selain itu, kata Andre, OMK juga ingin mengingatkan dan menganjurkan agar umat Katolik tidak membuang sampah masker bekas pakai di sembarang tempat yang justru merusak lingkungan dan berbahaya untuk sesama.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.