KOMPAS.com - Ruang kerja Gubernur Banten Wahidin Halim di Serang, Banten, digeruduk buruh pada Rabu (22/12/2021) sore.
Terkait hal tersebut, Gubernur Banten Wahidin Halim angkat suara.
Ia menyesalkan kejadian anarkis tersebut dan meminta polisi dapat bertindak tegas pada pendemo yang telah berbuat anarkis.
"Saya sangat menyesalkan tindakan anarkisme dan ketidaksantunan dari buruh," kata Wahidin. Kamis (23/12/2021).
Menurutnya aksi penggerudukan kantornya di wilayah Serang, Banten, merupakan sebuah ancaman.
"Kalau buat saya, peristiwa ini bukan (peristiwa) biasa, ini ancaman. Ancaman terhadap rasa aman yang harusnya dijamin," kata dia.
Wahidin becerita ia sudah menjabat sebagai Bupati Tangerang selama 10 tahun menjabat sebagai Gubernur Banten hampir lima tahun.
Baca juga: Buruh Geruduk Kantor Gubernur Banten, Staf Dipiting, hingga Jarah Makanan
Namun baru kali ini ada buruh yang demo hingga masuk ke ruang kerjanya.
Bukan hanya itu, para buruh juga disebut menaikkan kaki mereka ke meja kerja Gubernur dan mendokumentasikan aksi penggerudukan itu.
"Saya pikir, ini 10 tahun jadi Wali Kota (Tangerang) dan lima tahun Gubernur (Banten), baru kali ini demo buruh masuk ke ruangan, naikkin kaki di meja, foto-foto. Arogan kan," urainya.
Baca juga: Kantornya Diduduki Buruh, Gubernur Banten: Ini Bukan Peristiwa Biasa, tapi Ancaman
"Saya menyerahkan kepada pihak-pihak berwenang dan saya sudah membuat konsep. Perlu saya laporkan perkembangan ini kepada Presiden, Menteri Ketenagakerjaan, Menteri Dalam Negeri, departemen, dan lembaga terkait, Kapolri, misalnya," urai Wahidin.
Ia melaporkan kejadian tersebut agar para pendemo yang bertindak di luar batas dapat dihukum hingga ada efek jera.
Baca juga: Dicopot Gubernur Banten, Kepala Satpol PP Tetap Loyal: Risiko Jabatan Saya
Dengan aksi demo yang arogan tersebut, dikhawatirkan kepala daerah akan takut membuat keputusan.
"Karena nanti gubenur pada takut, wali kota, bupati, kalau ngambil keputusan. Bahkan undang-undang memberikan kewenangan ke pemerintah daerah, tapi kita diikuti peraturan-peraturan, kita kan terikat pada aturan," ucapnya.
Baca juga: Buruh Duduki Kursi Gubernur, Kepala Satpol PP Banten Dicopot
Rabu malam, massa menjebol pintu gerbang dan portal. Mereka kemudian masuk ke ruang kerja gubernur.
Saat di dalam ruangan, satu persatu buruh melakukan aksi duduk di kursi kerja.
Momen itu diabadikan oleh peserta aksi menggunakan gawai mereka. Tak hanya itu, buruh pun mengambil air minum dari lemari pendingin yang berada di dalam ruang kerja gubernur.
Baca juga: Buruh Disebut Ambil Makanan dan Barang Saat Geruduk Kantor Gubernur Banten Wahidin Halim
Salah satu staf Rumah Tangga Pemerintah Provinsi Banten, Purwadi mengaku dipiting oleh beberapa buruh yang mendatangi kantor gubernur.
Saat buruh masuk, Purwadi mengaku langsung menuju ke ruang kerja Sekretariat Gubernur Banten.
Namun ada buruh yang mendobrak pintu dan menginterogasi Purwadi.
Baca juga: Tidak Kunjung Ditemui, Buruh Duduki Kursi Gubernur Banten Wahidin Halim
"Begitu ada buruh masuk, saya merapat ke ruang kerja Sekretariat Gubernur. Ada buruh masuk mendobrak pintu pertama, saya ikut masuk, begitu ikut masuk saya diinterogasi," kata Purwadi.
"(Kepada buruh) saya berbohong, saya ngomong saya dari Biro Umum, padahal saya staf gubernur, tapi include-nya Biro Umum. Saya mau menyelematkan diri," sambung dia.
Setelah buruh masuk ke ruang kerja gubernur, Purwadi mengamankan diri ke kamar mandi.
SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Rasyid Ridho, Muhammad Naufal | Editor : Ambaranie Nadia Kemala Movanita, Ivany Atina Arbi, I Kadek Wira Aditya)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.