Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemilihan Ketua Umum PBNU, Gus Yahya: Jangan Ada yang Mencemari Momentum Ini

Kompas.com - 23/12/2021, 16:44 WIB
Tri Purna Jaya,
Khairina

Tim Redaksi

LAMPUNG, KOMPAS.com - Laporan pertanggungjawaban Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) periode 2015 - 2020 dinyatakan diterima.

Laporan pertanggungjawaban ini disampaikan dalam rapat pleno II yang digelar di GSG Universitas Islam Negeri (UIN) Radin Intan, Kamis (23/12/2021) siang.

Katib Aam (demisioner) PBNU, Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) mengatakan, laporan pertanggungjawaban pengurus periode 2015 - 2020 dinyatakan diterima oleh peserta rapat pleno II.

"Walaupun ada yang menolak, namun sebagian besar menyatakan menerima," kata Gus Yahya saat konferensi pers, Kamis siang.

Baca juga: Manuskrip Kuno Berusia Ratusan Tahun Dipamerkan di Muktamar NU

Dari rapat pleno laporan pertanggungjawaban tersebut, Gus Yahya mengungkapkan ada beberapa hal yang selama ini menjadi perhatian dan catatan dari pengurus wilayah dan cabang.

"Terkait kebutuhan untuk memperkuat komunikasi struktural antara pengurus besar, wilayah dan cabang," kata Gus Yahya.

Kemudian, hal lain yang menjadi catatan adalah konsolidasi program struktural.

"Sehingga bisa bergerak secara bersama-sama ke arah yang sama pula," kata Gus Yahya.

Gus Yahya menambahkan, dua catatan itu utama itu adalah hal biasa dalam dinamika organisasi.

"Ini sebetulnya juga menjadi semacam ekspresi dari para pengurus wilayah dan cabang," kata Gus Yahya.

Pemilihan berdasarkan kejujuran

Terkait Pemilihan Ketua Umum PBNU yang rencananya akan digelar Kamis malam, Gus Yahya selaku pengurus demisioner berharap pemilihan berdasarkan kejujuran.

Menurutnya, muktamar kali ini adalah muktamar menjelang abad kedua dari NU.

"Ini harus dijadikan momentum untuk mendapatkan berkah dari Allah. Jangan sampai ada yang berusaha mencemari momentum ini," kata Gus Yahya.

Baca juga: Muktamar NU Dihadiri 1.959 Orang, Panitia Kurangi Peserta 50 Persen

"Jika setuju (untuk calon terpilih), nyatakan setuju. Tidak setuju juga tidak apa-apa," kata Gus Yahya.

Diberitakan sebelumnya, rapat pleno laporan pertanggungjawaban (LPJ) Muktamar ke-34 Nahdlatul Ulama (NU) mundur hampir setengah hari dari jadwal semula.

Rapat pleno II ini mulanya diagendakan digelar pada Rabu (22/12/2021) sekitar pukul 19.30 WIB di Universitas Islam Negeri (UIN) Radin Intan, Bandar Lampung.

Namun, lantaran rapat pleno I (tata tertib muktamar) baru selesai pada Rabu tengah malam, agenda rapat pleno II terpaksa diundur pada Kamis (23/12/2021) pagi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Curhat Korban Penipuan Katering Masjid Syeikh Zayed, Pelaku Orang Dekat dan Bingung Lunasi Utang

Curhat Korban Penipuan Katering Masjid Syeikh Zayed, Pelaku Orang Dekat dan Bingung Lunasi Utang

Regional
Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Regional
Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Regional
Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Regional
Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Regional
Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Regional
39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

Regional
Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Regional
Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Regional
Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Regional
Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Regional
Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Regional
Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Regional
Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Regional
Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com