Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tari Pendet: Asal, Sejarah, dan Gerakan

Kompas.com - 22/12/2021, 22:30 WIB
Dini Daniswari

Penulis

KOMPAS.com - Tari Pendet berasal dari Bali. Tari Pendet adalah tarian tradisional kreasi asal
Bali yang sangat populer era 1970 an hingga 1980 an, dimana belum banyak serbuan tari moderen dari luar.

Dikutip dari encyclopedia.jakarta-tourism.go.id, Tari Pendet merupakan tari kreasi yang
dikembangkan dari tarian ritual 'Pendet Dewa', yang diciptakan oleh I Wayan Rindi dan
Ni Ketut Reneng pada 1950. Saat itu, Tari Pendet menampilkan empat orang penari dalam
pertunjukkannya.

Pada 1961, I Wayan Beratha mengembangkan Tari Pendet. Dia menambah penari menjadi lima seperti yang sering kita lihat sekarang.

Baca juga: 50 Anak Akan Tampilkan Tari Pendet untuk Sambut Raja Salman di Bali

Pada 1962, I Wayan Beratha kembali mengembangkan Tari Pendet agar dapat ditarikan secara massal sekitar 800 orang. Karena, Tari Pendet akan diperkenalkan kepada dunia dalam upacara pembukaan Asian Games 1962 di Jakarta.

Sejarah Tari Pendet

Tari Pendet awalnya adalah tari sakral (wali) yang menjadi bagian dari upacara (bebali) piodalan di pura atau tempat suci keluarga. Upacara tersebut sebagai rasa syukur, penghormatan, penyambutan kepada dewata yang turun ke bumi dan pemujaan kepada dewa yang berdiam di pura selama upacara berlangsung.

Tari Pendet biasanya dipentaskan di halaman pura (jeroan) atau halaman tengah (jaba tengah)
dengan iringan gamelan gong kebyar berlaras pelog dan gamelan gong semar pegulingan berlaras slendro.

Para penari mengenakan pakaian adat Bali dan membawa bokor yang berisi sesaji berupa bunga, kepingan uang, hio dan makanan konsumsi sehari-hari.

Baca juga: Di Bali, Raja Salman Akan Disambut Tari Pendet

Seiring waktu untuk mempertahakan eksistensi Tari Pendet dan pemenuhan kebutuhan hiburan bagi masyarakat, para seniman kemudian mengembangkan tarian yang semula hanya berfungsi sebagai tari upacaara atau wali menjadi 'balih-balihan' atau tari hiburan. Tari pendet 'balih-balihan' berfungsi sebagi tari hiburan dan penyambutan atau tarian selamat datang

Gerakan Tari Pendet 'balih-balihan'

Gerakan Tari pendet 'balih-balihan' mengambil beberapa gerak Tari Pendet 'wali', seperti
megol, agem, angsel, nyeregseg, dan ngumbang. Koreografer Tari Pendet 'balih-balihan' dibuat lebih menarik dengan tambahan gerakan baru dan pengulangan pada beberapa gerakan.

Baca juga: Raja Salman Terkesan dengan Tari Pendet

Gerakan Tari Pendet yang sangat dinamis terbentuk dari penggarapan tempo musik pengiringdan gerakan yang variatif serta saling mempengaruhi. Tempo lambat dijumpai pada gerak agem kanan dan kiri, luk nerudut, luk nagasatru, serta duduk sineba diikuti dengan gerak tabur bunga.

Tempo sedang tampak pada gerak 'ngumbang' atau berjalan ditempat yang diikuti
perubahan arah hadap. Tempo cepat terlihat pada gerak ngumbang memutar, nyeregseg, melincer, dan gerak tabur bunga maju mundur.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berapa Gaji PPK, PPS, KPPS, dan Pantarlih di Pilkada 2024?

Berapa Gaji PPK, PPS, KPPS, dan Pantarlih di Pilkada 2024?

Regional
4 Kapal Ikan Terbakar di Pelabuhan Cilacap

4 Kapal Ikan Terbakar di Pelabuhan Cilacap

Regional
Kisah Adi Latif Mashudi, Petani Milenial Blora yang Sempat Kerja di Korea Selatan (Bagian 2)

Kisah Adi Latif Mashudi, Petani Milenial Blora yang Sempat Kerja di Korea Selatan (Bagian 2)

Regional
Dibutakan Dendam, Suami Siri di Semarang Tusuk Istri di Rumah Majikan

Dibutakan Dendam, Suami Siri di Semarang Tusuk Istri di Rumah Majikan

Regional
Airin dan Mantan Bupati Pandeglang Daftar Jadi Bacagub Banten lewat PDI-P

Airin dan Mantan Bupati Pandeglang Daftar Jadi Bacagub Banten lewat PDI-P

Regional
Polres Siak Pasang Stiker 'Cahaya' pada Truk di Jalan Tol Permai

Polres Siak Pasang Stiker "Cahaya" pada Truk di Jalan Tol Permai

Regional
2 Residivis Jambret di 7 TKP Diringkus di Pekanbaru

2 Residivis Jambret di 7 TKP Diringkus di Pekanbaru

Regional
10.700 Vaksin Hewan Penular Rabies Diperkirakan Tiba di Sikka Awal Mei

10.700 Vaksin Hewan Penular Rabies Diperkirakan Tiba di Sikka Awal Mei

Regional
Bermesraan, 4 Pelanggar Syariat Islam di Banda Aceh Dicambuk 17 Kali

Bermesraan, 4 Pelanggar Syariat Islam di Banda Aceh Dicambuk 17 Kali

Regional
Bupati HST Minta Kader PKK Tingkatkan Sinergi dengan Masyarakat dan Stakeholder

Bupati HST Minta Kader PKK Tingkatkan Sinergi dengan Masyarakat dan Stakeholder

Regional
Bupati Ipuk Raih Satyalancana, Pemkab Banyuwangi Jadi Kabupaten Berkinerja Terbaik se-Indonesia 

Bupati Ipuk Raih Satyalancana, Pemkab Banyuwangi Jadi Kabupaten Berkinerja Terbaik se-Indonesia 

Regional
RSUD dr R Soetijono Blora Luncurkan “Si Sedap”, Bupati Arief: Lakukan Terus Inovasi dan Terobosan Layanan kesehatan

RSUD dr R Soetijono Blora Luncurkan “Si Sedap”, Bupati Arief: Lakukan Terus Inovasi dan Terobosan Layanan kesehatan

Regional
Skenario Golkar, Siap Jadi Wakil jika Bambang Pacul Maju di Pilkada Jateng 2024

Skenario Golkar, Siap Jadi Wakil jika Bambang Pacul Maju di Pilkada Jateng 2024

Regional
Kisah Adi Latif Mashudi, Tinggalkan Korea Selatan Saat Bergaji Puluhan Juta Rupiah demi Jadi Petani di Blora (Bagian 1)

Kisah Adi Latif Mashudi, Tinggalkan Korea Selatan Saat Bergaji Puluhan Juta Rupiah demi Jadi Petani di Blora (Bagian 1)

Regional
Bawaslu Bangka Belitung Rekrut 141 Panwascam, Digaji Rp 2,2 Juta

Bawaslu Bangka Belitung Rekrut 141 Panwascam, Digaji Rp 2,2 Juta

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com