Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Iriana Jokowi Bertemu Korban Pemerkosaan Herry Wirawan

Kompas.com - 22/12/2021, 17:29 WIB
Candra Setia Budi

Editor

Sumber Kompas TV,

KOMPAS.com - Kasus pemerkosaan yang dilakukan Herry Wirawan (36) terhadap 13 santriwatinya menyita perhatian publik.

Sebab, atas aksi bejatnya, belasan perempuan di bawah umur hamil, bahkan ada yang telah melahirkan.

Saat melakukan aksinya, pelaku mengiming-imingi korbannya jadi Polisi Wanita (polwan) hingga dibiayai kuliahnya.

Baca juga: Ibu Negara: Tindak Tegas Pelaku Tindak Asusila pada Anak

Saat ini Herry tengah menjalani proses persidangan di Pengadilan Negeri Bandung, Jabar. 

Usai kejadian itu, Ibu Negara Iriana Joko Widodo dan istri Wakil Presiden Wury Ma’ruf Amin bersama anggota Organisasi Aksi Solidaritas Era Kabinet Indonesia Maju (OASE KIM) bertemu dengan penyintas tindak asusila di Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (BBPPKS), Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Selasa (21/12/2021).

Mereka datang untuk memberi motivasi kepada anak-anak perempuan yang menjadi korban tindak asusila.

Baca juga: Herry Wirawan Perkosa 13 Santriwati, Korban Diimingi Kuliah Gratis hingga Jadi Polwan

Pada pertemuan di BBPPKS, Iriana berbincang dengan 12 orang penyintas dan seorang saksi yang didampingi oleh psikolog.

Iriana Jokowi sedih

Dalam pertemuan itu, Iriana mengaku sedih atas musibah yang menimpa penyintas asusila tersebut. Ia pun berharap kejadian serupa tidak terjadi kembali.

"Saya sebagai perempuan sangat sakit sekali, sakit sekali. Nanti semoga tidak ada korban-korban yang lain,” kata Iriana, Selasa, dikutip dari TribunJabar.id.

Baca juga: Sidang Herry Wirawan, Jaksa Bahas Pelanggaran UU Anak, Penyalahgunaan Bansos, hingga Metode Pembelajaran

Kata Iriana, kondisi para penyintas dalam keadaan sehat dan mereka mengaku senang dikunjungi olehnya dan Ibu Wury.

Iriana Jokowi minta pelaku dihukum seberat-beratnya

Atas kejadian itu, Iriana pun berharap penegakan hukum secara tegas juga dapat diberlakukan kepada pelaku.

Baca juga: Iriana Jokowi Tinjau Pelaksanaan Vaksinasi Anak 6-11 Tahun di Bandung

Kata Iriana, pelaku kejahatan asusila patut dihukum seberat-beratnya sesuai dengan perbuatan yang dilakukannya.

“Makanya, untuk hukum harus ditindak tegas dan keras, dan juga yang pelaku dihukum seberat-beratnya sesuai kelakuannya,” tegas Iriana dikutip dari Kompas TV.

Seperti diketahui, Herry memerkosa 13 santriwatinya di beberapa tempat, yakni di yayasan pesantren, hotel, hingga apartemen.

Baca juga: Sidang Herry Wirawan, Kajati Jabar Minta Pemeriksaan Saksi Secara Maraton

Peristiwa itu berlangsung selama lima tahun, sejak tahun 2016 sampai 2021. Pelaku adalah guru bidang keagamaan sekaligus pimpinan yayasan itu.

Tak hanya melakukan pemerkosaan, Herry ternyata memanfaatkan anak-anak yang lahir akibat tindakannya itu untuk meminta sumbangan.

Anak-anak yang dilahirkan oleh para korban pemerkosaan diakui sebagai anak yatim piatu, dan dijadikan alat oleh pelaku untuk meminta dana sumbangan kepada sejumlah pihak.

Baca juga: Terancam 20 Tahun Penjara, Keluarga Korban Minta Herry Wirawan Dihukum Mati

 

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Iriana Jokowi Berempati pada Korban Tindak Asusila di KBB: Sakit Sekali, Pelaku Mesti Dihukum Berat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Kompas TV,
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pilkada Solo, PKS Lakukan Penjaringan Bakal Cawalkot dan Siap Berkoalisi

Pilkada Solo, PKS Lakukan Penjaringan Bakal Cawalkot dan Siap Berkoalisi

Regional
Pembangunan Tanggul Sungai Wulan Demak Pakai Tanah Pilihan

Pembangunan Tanggul Sungai Wulan Demak Pakai Tanah Pilihan

Regional
19,5 Hektar Tanaman Jagung di Sumbawa Terserang Hama Busuk Batang

19,5 Hektar Tanaman Jagung di Sumbawa Terserang Hama Busuk Batang

Regional
Golkar Jaring Bakal Calon Bupati Sleman, Ada Mantan Sekda dan Pengusaha Kuliner yang Ambil Formulir

Golkar Jaring Bakal Calon Bupati Sleman, Ada Mantan Sekda dan Pengusaha Kuliner yang Ambil Formulir

Regional
Viral, Brio Merah Halangi Laju Ambulans, Pengemudi Berikan Penjelasan

Viral, Brio Merah Halangi Laju Ambulans, Pengemudi Berikan Penjelasan

Regional
Cemburu Pacarnya 'Di-booking', Warga Lampung Bacok Pria Paruh Baya

Cemburu Pacarnya "Di-booking", Warga Lampung Bacok Pria Paruh Baya

Regional
Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Regional
Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Regional
Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Regional
Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Regional
Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Regional
Ditinggal 'Njagong', Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Ditinggal "Njagong", Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Regional
Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Regional
Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Regional
Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com