Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 21/12/2021, 17:44 WIB
Puthut Dwi Putranto Nugroho,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

PATI, KOMPAS.com - Persidangan Komisi Kode Etik Profesi Polri (KKEP) di Polda Jateng merekomendasikan sanksi Pemberhentian Tidak Dengan Hormat (PTDH) untuk pasangan selingkuh, Bripka ARP dan Aipda ML.

Atas putusan itu, kedua oknum polisi yang sebelumnya berdinas di wilayah Polres Pati tersebut mengajukan banding ke Ankum (atasan yang berhak menghukum), Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi.

"Bripka ARP dan Aiptu ML mengajukan banding ke Ankum (atasan yang berhak menghukum) yaitu Kapolda Jateng. Saat ini menunggu proses sidang banding. Polri tegas terhadap pelanggaran oknum anggota," jelas Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol M Iqbal Alqudusy saat dihubungi Kompas.com melalui ponsel, Selasa (21/12/2021).

Baca juga: Oknum Polisi di Makassar Dituding Hamili Seorang Perempuan, Anaknya Akan Dites DNA

Dijelaskan Iqbal, setelah kasus dugaan perselingkuhan oknum polwan Bripka ARP dengan seniornya Aiptu ML mencuat pada Maret 2021.

Kedua oknum polisi tersebut secara kedinasan selanjutnya ditarik ke Mapolda Jateng untuk memperlancar tahapan sidang KKEP.

Bripka ARP yang semula anggota Polres Pati dipindahkan ke Bidpropam Polda Jateng dan Aiptu ML yang semula anggota Polsek Cluwak, Polres Pati dipindahkan ke Yanma Polda Jateng.

"Putusan sidang lanjutan akhir Mei di ruang Bidpropam Polda Jateng terbukti  secara sah dan meyakinkan melanggar psl 11 huruf c dan Pasal 11 huruf d dan pasal 7 ayat (1) huruf b Perkap nomor 14 tahun 2011 tentang Kode Etik Polri," terang Iqbal.

Baca juga: Dipecat karena Ketahuan Selingkuh, 2 Polisi di Pati Ajukan Banding

Untuk diketahui, Brigadir MD anggota Polsek Margoyoso melabrak istrinya Bripka ARP anggota Polres Pati yang tertangkap basah berduaan dengan Aipda ML anggota Polsek Cluwak dalam kamar hotel di wilayah perkotaan Semarang pada Rabu (24/3/2021) malam.

Video penggerebekan itu kemudian viral di media sosial.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Mahasiswa Kupang Tanya ke Ganjar Apakah Akan Mewariskan Kekuasaan ke Keluarga

Mahasiswa Kupang Tanya ke Ganjar Apakah Akan Mewariskan Kekuasaan ke Keluarga

Regional
Kongkalikong Pengadaan Kapal Feri di Kapuas Hulu, 6 Orang Tersangka

Kongkalikong Pengadaan Kapal Feri di Kapuas Hulu, 6 Orang Tersangka

Regional
Wanita Disiram Air Keras di Solo, Korban Sempat Dapat Pesan Ancaman

Wanita Disiram Air Keras di Solo, Korban Sempat Dapat Pesan Ancaman

Regional
Gudang Elpiji Terbakar di Grobogan, 2 Rumah Ludes

Gudang Elpiji Terbakar di Grobogan, 2 Rumah Ludes

Regional
[POPULER REGIONAL] Gibran Enggan Tanggapi Tudingan FX Rudy | 'Saya sejak SD Jalan Kaki ke Sekolah'

[POPULER REGIONAL] Gibran Enggan Tanggapi Tudingan FX Rudy | "Saya sejak SD Jalan Kaki ke Sekolah"

Regional
Ada Potensi Banjir Rob, Pengguna Jalan Pantura Kaligawe Semarang Diminta Waspada

Ada Potensi Banjir Rob, Pengguna Jalan Pantura Kaligawe Semarang Diminta Waspada

Regional
Diduga Tergelincir, Pemotor di Jalingkut Brebes Tewas Terlindas Truk

Diduga Tergelincir, Pemotor di Jalingkut Brebes Tewas Terlindas Truk

Regional
Densus 88 Tangkap Terduga Teroris di Samarinda

Densus 88 Tangkap Terduga Teroris di Samarinda

Regional
Nyamuk Wolbachia Dipastikan Aman untuk Manusia, Tidak Berkembang di Luar Inangnya

Nyamuk Wolbachia Dipastikan Aman untuk Manusia, Tidak Berkembang di Luar Inangnya

Regional
Libur Nataru, Daop 5 Purwokerto Operasikan 2 Kereta Tambahan

Libur Nataru, Daop 5 Purwokerto Operasikan 2 Kereta Tambahan

Regional
Menteri Basuki Buat Strategi Jangka Panjang Atasi Banjir Kota Semarang

Menteri Basuki Buat Strategi Jangka Panjang Atasi Banjir Kota Semarang

Regional
6 Senjata Tradisional Bengkulu, Salah Satunya Keris

6 Senjata Tradisional Bengkulu, Salah Satunya Keris

Regional
Apoteker di Kendari Mengaku Dianiaya dan Disekap 7 Jam oleh Bos

Apoteker di Kendari Mengaku Dianiaya dan Disekap 7 Jam oleh Bos

Regional
Di Hadapan Mahasiswa Undana Kupang, Ganjar Sandingkan Fotonya dengan Xi Jinping dan Obama

Di Hadapan Mahasiswa Undana Kupang, Ganjar Sandingkan Fotonya dengan Xi Jinping dan Obama

Regional
Siswi SD 'Di-bully' Kakak Kelas, Kak Seto: Lampung Perlu Sekolah Ramah Anak

Siswi SD "Di-bully" Kakak Kelas, Kak Seto: Lampung Perlu Sekolah Ramah Anak

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com