LAMPUNG, KOMPAS.com - Lebih dari 5.000 nahdliyin se-Indonesia diprediksi akan ikut meramaikan Muktamar ke-34 Nahdlatul Ulama (NU) di Lampung.
Muktamar ke-34 NU ini akan digelar pada 22 - 23 Desember 2021 di empat lokasi di Lampung Tengah dan Bandar Lampung.
Ketua Pengarah Panitia Daerah Lampung, KH Soleh Bajuri mengatakan, prediksi itu dikarenakan bukan hanya dari peserta resmi saja yang akan hadir dalam muktamar.
"Yang resmi adalah peserta yang boleh masuk ke ruang sidang, atau muktamar 'in'. Nah yang muktamar 'out' ini juga banyak," kata Soleh Bajuri saat konferensi pers di UIN Radin Intan, Selasa (21/12/2021) siang.
Baca juga: Pengamanan Muktamar NU di Lampung, Ratusan Personel Brimob Akan Diterjunkan
Menurutnya, jumlah peserta resmi mencapai 2.000 orang dari seluruh pelosok Nusantara.
"Muktamar ini sebenarnya jadi silaturahmi nasional, misalnya satu orang peserta resmi bawa sopir masing-masing dan 1 pendamping, total sudah lebih 5.000 orang yang datang ke Lampung," kata Bajuri.
Sementara itu, Ketua Panitia Daerah Muktamar ke-34 NU, Prof Mukri mengatakan, jumlah pasti peserta resmi mencapai 1.959 orang.
"Peserta resmi yang boleh masuk ruang sidang total 1.959 orang," kata Mukri.
Rinciannya adalah, PB NU sebanyak 15 orang, Syuriyah sebanyak 32 orang, A'wan (20 orang), Tanfidziyah (30 orang) dan badan otonom (42 orang).
Kemudian perwakilan dari lembaga di bawah naungan NU sebanyak 42 orang, PWNU (102 orang), PCNU (1563 orang) dan PCNU internasional (93 orang).
"Ini yang menjadi peserta resmi. Jumlah ini masih sedikit dibanding sebelum masa pandemi," kata Mukri.
Baca juga: 3.288 Personel Amankan Muktamar NU, Begini Skemanya
Mukri mengatakan, muktamar kali ini dikatakan unik karena berlangsung di masa pandemi.
Dia menjelaskan langkah-langkah preventif yang dilakukan panita di antaranya untuk memecah konsentrasi massa dengan membagi ke banyak tempat.
"Setiap masuk ruang sidang harus scan barcode dan peserta harus sudah divaksin dua kali," kata Mukri.
Muktamar ke-34 ini sendiri mengusung tema "Menuju Satu Abad NU: Membangun Kemandirian Warga untuk Perdamaian Dunia".
“Kita menyongsong satu abad NU pada 2026 dan menuju abad berikutnya. Soal demokrasi dan politik, bagi NU sudah selesai. Sekarang saatnya kita mendorong kemandirian warga NU,” kata Mukri.
Dalam sidang muktamar terbagi ke dalam 6 komisi yakni Bahtsul Masail ad-Diniyah al-Maudlu’iyyah, Bahtsul Masail ad-Diniyah al-Waqi’iyyah, Bahtsul Masail ad-Diniyah al-Qununiyyah, Pembahasan AD/ART (Komisi Organisasi) Pembahasan Rencana Kerja Satu Abad NU (Komisi Program), dan Pembahasan Rekomendasi Eksternal dan Internal (Komisi Rekomendasi).
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.