LAMPUNG, KOMPAS.com - Sebanyak 3.288 personel gabungan diterjunkan mengamankan pelaksanaan Muktamar ke-34 Nahdlatul Ulama (NU) di Lampung.
Kepala Biro Operasional (Karo Ops) Polda Lampung Komisaris Besar Wahyu Bintono mengatakan, personel gabungan ini terdiri dari anggota Polri - TNI, Dinas Perhubungan, Satuan Polisi Pamong Praja, hingga BPBD.
"Total jumlah personel yang diturunkan untuk mengamankan muktamar sebanyak 3.288 personel," kata Wahyu usai apel pengamanan Nataru dan Muktamar NU di Bandar Lampung, Selasa (21/12/2021).
Baca juga: KPK Pastikan Penyelidikan terhadap Muktamar Ke-34 NU Hoaks
Menurut Wahyu, pengamanan muktamar memiliki skema khusus lantaran kegiatan ini melibatkan sejumlah tokoh penting dan VVIP.
"Pengamanan ekstra karena direncanakan Presiden Joko Widodo akan membuka muktamar," kata Wahyu.
Beberapa skema khusus pengamanan itu, kata Wahyu, dikuatkan dalam upaya pencegahan (preventif) di beberapa titik lokasi pelaksanaan muktamar.
Upaya preventif ini di antaranya memetakan wilayah potensi gangguan keamanan dan menjalin komunikasi dengan tokoh masyarakat.
"Kita juga adakan patroli di wilayah yang menjadi lokasi pelaksanaan muktamar, baik itu di Lampung Tengah dan Bandar Lampung," kata Wahyu.
Sedangkan untuk pencegahan penyebaran Covid-19, Wahyu menambahkan, sejumlah titik posko vaksinasi juga sudah disiapkan.
"Para peserta yang belum divaksin bisa melakukan vaksinasi di posko-posko tersebut," kata Wahyu.
Muktamar ke-34 NU di Lampung ini sendiri akan digelar di empat lokasi yakni Ponpes Darussa'adah (Lampung Tengah), serta di UIN Raden Intan, kampus Unila dan Malahayati (Bandar Lampung).
Pembukaan akan diselengarakan di Lampung Tengah pada tanggal 22 sd 23 Desember 2021. Sedangkan untuk penutupan pada tanggal 24 Desember 2021 akan diselengarakan di Bandar Lampung.
Baca juga: Pengamanan Muktamar NU di Lampung, Ratusan Personel Brimob Akan Diterjunkan
Sementara itu, Ketua SC Panitia Daerah NU Lampung, KH Soleh Bajuri mengatakan, pelaksanaan muktamar yang diselenggarakan di empat lokasi ini adalah untuk memecah kerumunan.
"Jadi para peserta tidak berada di satu lokasi saja. Ini untuk memecah kerumunan di masa pandemi," kata Bajuri.
Menurut Bajuri, muktamar ini menjadi semacam silaturahmi nasional.
"Ribuan orang akan datang ke Lampung, jika tidak dipecah, akan menimbulkan kerumunan," kata Bajuri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.