Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Kami Malu dengan Perilaku Kepala Desa yang Berselingkuh, Setiap Kami Keluar Desa Selalu Ditanya Orang"

Kompas.com - 21/12/2021, 09:41 WIB
Pythag Kurniati

Editor

TULUNGAGUNG, KOMPAS.com - Warga Aryojeding, Kecamatan Rejotangan, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur mengeluhkan perilaku kepala desa mereka yang diduga berselingkuh.

Ratusan warga pun berunjuk rasa di depan kantor desa setempat.

“Kami malu dengan perilaku kepala desa. Setiap kami keluar desa selalu ditanya oleh orang lain terkait perilaku kepala desa,” kata warga desa setempat, Solikin saat melakukan aksi unjuk rasa mendesak kepala desa mundur, Senin (20/12/2021).

Baca juga: Diduga Terlibat Perselingkuhan, Kades di Tulungagung Didesak Mundur

Diduga 2 kali berselingkuh

Massa aksi mengaku malu karena kepala desa mereka diduga berselingkuh.

“Sepengetahuan kami sudah dua kali berselingkuh dan ini membuat warga malu. Sebelumnya kami diam saja,” imbuhnya.

Sebelumnya, perselingkuhan itu diketahui pada 16 Desember di sebuah hotel di Blitar.

“Terakhir beberapa hari lalu digerebek istri sahnya,” katanya.

Baca juga: Puluhan Rumah di Tulungagung Rusak Diterjang Angin Kencang

Didesak mundur

Dalam aksi unjuk rasa itu, warga meminta kepala desa berinisial AA itu untuk segera mundur dari jabatannya.

“Kami minta secepatnya mundur, kalau tidak kami akan melakukan aksi lebih besar. Warga sudah hilang kesabaran," tutur Solikin.

Baca juga: Pemuda yang Cekoki Kucing dengan Minuman Keras di Tulungagung Ditahan

 

Ratusan warga Desa Aryojeding, Kecamatan Rejotangan juga memasang spanduk di pagar kantor balai desa bertuliskan desakan kepada kades untuk mundur.

Tak hanya itu, warga mencorat-coret aspal jalan depan kantor balai desa sebagai pemberitahuan bahwa kantor desa disegel.

“Sebelumnya warga Desa Aryojeding adem ayem tentram, tidak pernah terjadi reaksi apa-apa, kini masyarakat bergerak bersatu menuntut agar kepala desa mundur,” ujar Solikin.

Penjelasan kades

Kepala Desa Aryojeding, AA, membantah tudingan warga yang menyebut dirinya berselingkuh.

Tudingan kasus perzinaan tersebut, kata AA, hanya sebatas dugaan dan tidak memiliki bukti yang kuat.

“Ya saya membantah. Ini kan masih dugaan. Kalau punya bukti kuat silakan,” ucap AA di ruang kantor desa.

Warga pun akhirnya membubarkan diri setelah dimediasi dengan kades.

Meski demikian, warga mengancam akan melakukan aksi lebih besar jika tuntutan mereka tak dipenuhi.

Sumber: Kompas.com (Penulis : Kontributor Trenggalek, Slamet Widodo | Editor : Priska Sari Pratiwi)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lebih dari Setahun, “Runway” Bandara Binuang Rusak Akibat Tanah Amblas

Lebih dari Setahun, “Runway” Bandara Binuang Rusak Akibat Tanah Amblas

Regional
Waspada Banjir dan Longsor, BMKG Prediksi Hujan Deras di Jateng Seminggu ke Depan

Waspada Banjir dan Longsor, BMKG Prediksi Hujan Deras di Jateng Seminggu ke Depan

Regional
Harus Alokasi Hibah Pilkada, Aceh Barat Daya Defisit Anggaran Rp 70 Miliar

Harus Alokasi Hibah Pilkada, Aceh Barat Daya Defisit Anggaran Rp 70 Miliar

Regional
2 Eks Pejabat Bank Banten Cabang Tangerang Didakwa Korupsi Kredit Fiktif Rp 782 Juta

2 Eks Pejabat Bank Banten Cabang Tangerang Didakwa Korupsi Kredit Fiktif Rp 782 Juta

Regional
Perbaikan Jembatan Terdampak Banjir di Lombok Utara Jadi Prioritas

Perbaikan Jembatan Terdampak Banjir di Lombok Utara Jadi Prioritas

Regional
PKS Usulkan Anggota DPR Nasir Djamil Jadi Cawalkot Banda Aceh

PKS Usulkan Anggota DPR Nasir Djamil Jadi Cawalkot Banda Aceh

Regional
Tak Terima Ibunya Dihina, Pria di Riau Bunuh Istrinya

Tak Terima Ibunya Dihina, Pria di Riau Bunuh Istrinya

Regional
Sambut Indonesia Emas 2045, GP Ansor Gelar Acara Gowes Sepeda Jakarta-Bogor

Sambut Indonesia Emas 2045, GP Ansor Gelar Acara Gowes Sepeda Jakarta-Bogor

Regional
Pengadaan Kapal Fiktif Rp 23,6 Miliar, Pengusaha Cilegon Divonis 4 Tahun Penjara

Pengadaan Kapal Fiktif Rp 23,6 Miliar, Pengusaha Cilegon Divonis 4 Tahun Penjara

Regional
5 Pemandian Air Panas Magelang, Ada yang Buka 24 Jam

5 Pemandian Air Panas Magelang, Ada yang Buka 24 Jam

Regional
Terduga Pelaku Pembunuhan Karyawan Toko Pakaian Asal Karanganyar Belum Tertangkap

Terduga Pelaku Pembunuhan Karyawan Toko Pakaian Asal Karanganyar Belum Tertangkap

Regional
Motif Pembunuhan Mantan Istri di Kubu Raya, Korban Minta Rp 2,5 Juta dan Cekcok

Motif Pembunuhan Mantan Istri di Kubu Raya, Korban Minta Rp 2,5 Juta dan Cekcok

Regional
Soal Hibah Pembangunan Gedung Baru Senilai Rp 7,3 M, Kejari Blora: Gedung Sempit

Soal Hibah Pembangunan Gedung Baru Senilai Rp 7,3 M, Kejari Blora: Gedung Sempit

Regional
Miring Sejak 2018, Jembatan Dermaga Sei Nyamuk di Pulau Sebatik Ambruk

Miring Sejak 2018, Jembatan Dermaga Sei Nyamuk di Pulau Sebatik Ambruk

Regional
Kesaksian Korban Truk Terguling di Kebumen: Remnya Blong, Bannya Bocor

Kesaksian Korban Truk Terguling di Kebumen: Remnya Blong, Bannya Bocor

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com