MEDAN, KOMPAS.com - Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmadi telah bertolak untuk meninjau kondisi terkini bencana banjir dan longsor di Kabupaten Mandailing Natal (Madina).
Dalam peninjauan itu, Edy menyebutkan membawa sejumlah bahan pokok untuk membantu para korban banjir.
Namun, ketika menjawab pertanyaan membawa bantuan apa ke sana, Edy mengatakan seharusnya bantuan itu tak perlu disebutkan, karena merupakan kewajiban dari pemerintah.
Baca juga: Gubernur Edy: Omicron Varian Tercanggih, Harus Waspada dan Taat Prokes
Dia menyebutkan, tak mungkin juga dia membawa kulkas untuk para korban.
"Bantuan tidak usah dibicarakan. Sudah kewajiban pemerintah memberikan kepada rakyatnya. Pastinya sembako. Tak mungkin juga bawa kulkas," seloroh Edy di rumah dinasnya di Medan sesaat sebelum berangkat ke Madina, Senin (20/12/2021).
Edy berangkat ke sana menggunakan helikopter. Dia ditemani Pangdam I Bukit Barisan dan Kapolda Sumut.
Selain meninjau langsung kondisi terkini bencana di sana, Edy dan rombongan rencananya akan turun dan memberikan bantuan kepada warga korban banjir.
Baca juga: Bertolak ke Lokasi Banjir di Mandailing Natal, Gubernur Edy: Ini Keharusan Pemerintah
Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Mandailing Natal melaporkan 16 kecamatan yang terdampak banjir.
Belasan kecamatan itu yakni Natal, Ranto Baek, Lingga Bayu, Batang Natal, Panyabungan, Hutabargot, Sinunukan, Panyabungan Barat, Panyabungan Timur, Panyabungan Selatan, Panyabungan Utara, Nagajuang, Siabu, Muara Batang Gadis, Batahan dan Kotanopan.
Banjir juga menyebabkan terjadinya longsor di beberapa wilayah di Madina.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.