Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terekam CCTV, Sekelompok Remaja Pukuli Warga di Lampung, Polisi: Bukan Geng Motor

Kompas.com - 20/12/2021, 15:09 WIB
Tri Purna Jaya,
I Kadek Wira Aditya

Tim Redaksi

LAMPUNG, KOMPAS.com - Hanya karena iseng, sekelompok remaja memukuli warga yang sedang swafoto di pinggir jalan.

Video pemukulan itu viral di media sosial lantaran disebut geng motor bertindak semena-mena kepada warga.

Dalam video berupa rekaman CCTV itu, diketahui waktu kejadian adalah Sabtu (11/12/2021) sekitar pukul 21.30 WIB.

Baca juga: Viral, Video Keluhan Jalan Tol Lampung-Kayuagung Berlubang Bikin Ban Pecah, Pengelola Tak Berkomentar

Pada video berdurasi 52 detik itu, terlihat sekelompok pemotor tiba-tiba berhenti lalu memukuli dua orang warga yang sedang swafoto.

Kasat Reskrim Polresta Bandar Lampung Komisaris Polisi Devi Sujana mengatakan, pemukulan dan pengeroyokan itu bukan dilakukan oleh geng motor sebagaimana yang telah viral di media sosial.

"Bukan geng motor, tapi mereka ini pelajar yang baru pulang berkeliling kota, ada 10 orang," kata Devi di Mapolresta Bandar Lampung, Senin (20/12/2021).

Baca juga: Penipuan Berkedok Penerimaan Sekolah, Guru Les Privat di Bandar Lampung Ditangkap

Devi mengungkapkan, enam orang telah diamankan dan dua orang yang terbukti melakukan pemukulan.

"Dua orang yang terbukti, sedangkan empat orang tidak ikut memukul, jadi hanya dijadikan saksi," kata Devi.

Kedua orang pelajar yang terbukti memukul itu berinisial MG (15) dan MAR (17).

"Dari hasil pemeriksaan, keduanya mengaku hanya iseng dan juga dipengaruhi minuman keras. Sehingga melakukan pemukulan itu," kata Devi.

Kronologi pengeroyokan

Devi menjelaskan, pengeroyokan itu terjadi dua kali di lokasi berbeda hanya berselang 30 menit.

Dari hasil penyelidikan anggotanya, lokasi pertama pengeroyokan itu terjadi di Jalan Kapten Tendean, Kecamatan Tanjung Karang Pusat, Kota Bandar Lampung.

Ketika itu, keempat korban atas nama Bimo, Niko, Irfan dan Fadlan sedang duduk di teras toko yang sudah tutup.

Tiba-tiba, 10 orang yang mengendarai sepeda motor berhenti dan langsung menyerang keempat korban tersebut.

"Antara korban dan 10 orang ini tidak saling mengenal," kata Devi.

Akibatnya, para korban mengalami luka memar di beberapa bagian tubuh.

Devi menambahkan, rupanya aksi brutal para pelaku ini kembali terulang sekitar 30 menit kemudian di lokasi lain.

Ketika melintas di Jalan Jenderal Soeprapto, Kecamatan Enggal, dua orang warga yang sedang swafoto di tepi jalan menjadi korban.

"Kemudian para pelaku berhenti dan menunjuk-nunjuk, memukul dan menedang kedua korban di bagian kepala menggunakan helm dan tangan kosong," kata Devi

Akibat pemukulan di lokasi kedua ini, dua orang korban atas nama Budi Setya mengalami luka robek di bibir bawah kanan dan luka memar di wajah.

Sedangkan korban atas nama Tio mengalami luka memar di beberapa bagian tubuh.

Pelaku dalam kondisi mabuk

Devi mengungkapkan, pemukulan di dua lokasi itu dilakukan tanpa alasan.

Kemudian juga, diduga kelompok pelajar ini dalam kondisi mabuk karena minuman keras.

"Diduga pengaruh minuman keras yang mereka konsumsi di sekitar wilayah Pahoman Bandar Lampung sebelum akhirnya berkeliling kota menggunakan sepeda motor dan bertemu dengan para korban," kata Devi.

Devi menambahkan, kedua pelaku MA dan MAR dikenakan Pasal 170 KUHP dan terancam pidana penjara maksimal lima tahun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kualitas Rendah, Beras Lokal di Kebumen Kurang Diminati meski Harganya Turun

Kualitas Rendah, Beras Lokal di Kebumen Kurang Diminati meski Harganya Turun

Regional
Diduga Hendak Perang Sarung, Puluhan Pelajar di Demak Diamankan Polisi

Diduga Hendak Perang Sarung, Puluhan Pelajar di Demak Diamankan Polisi

Regional
SPBU di Jalan Utama Kabupaten Semarang Diperiksa untuk Mencegah Kecurangan

SPBU di Jalan Utama Kabupaten Semarang Diperiksa untuk Mencegah Kecurangan

Regional
Peringati Jumat Agung, Remaja di Magelang Rasakan Penyaliban Yesus

Peringati Jumat Agung, Remaja di Magelang Rasakan Penyaliban Yesus

Regional
Aktivitas Gunung Marapi Meningkat, Wagub Audy Minta Warga Waspada

Aktivitas Gunung Marapi Meningkat, Wagub Audy Minta Warga Waspada

Regional
Jalan Rusak Pasca Banjir di Demak Ditargetkan Rampung Sebelum Lebaran

Jalan Rusak Pasca Banjir di Demak Ditargetkan Rampung Sebelum Lebaran

Regional
Sebelum Bunuh Mantan Anak Buah, Bos Madu di Banten Konsumsi 10 Pil Koplo

Sebelum Bunuh Mantan Anak Buah, Bos Madu di Banten Konsumsi 10 Pil Koplo

Regional
Depresi Hamil di Luar Nikah, Remaja Putri di Jepara Bekap dan Buang Bayinya ke Sungai

Depresi Hamil di Luar Nikah, Remaja Putri di Jepara Bekap dan Buang Bayinya ke Sungai

Regional
Harvey Moeis Jadi Tersangka, Kasus Bermula dari Anjloknya Ekspor PT Timah Tbk

Harvey Moeis Jadi Tersangka, Kasus Bermula dari Anjloknya Ekspor PT Timah Tbk

Regional
Jalan Salib di Pulau Sumba, Angkat Isu Kerusakan Alam yang Jadi Masalah Zaman Modern

Jalan Salib di Pulau Sumba, Angkat Isu Kerusakan Alam yang Jadi Masalah Zaman Modern

Regional
150 Kios di Pasar Cipungara Subang Hangus Terbakar, Damkar Kesulitan Padamkan Api

150 Kios di Pasar Cipungara Subang Hangus Terbakar, Damkar Kesulitan Padamkan Api

Regional
Sebanyak 78.572 Keluarga Berisiko Stunting di Bengkulu

Sebanyak 78.572 Keluarga Berisiko Stunting di Bengkulu

Regional
Nyamar Jadi Sopir Ojek Online, Pria di Malang Curi Tas Pemilik Warung Nasi

Nyamar Jadi Sopir Ojek Online, Pria di Malang Curi Tas Pemilik Warung Nasi

Regional
Polresta Cirebon Siaga Kepadatan Pemudik Awal Saat 'Long Weekend'

Polresta Cirebon Siaga Kepadatan Pemudik Awal Saat "Long Weekend"

Regional
Pj Gubernur Jateng Nana Sudjana Sebut Kinerja Pemprov pada 2023 Meningkat, Berikut Indikator Capaiannya

Pj Gubernur Jateng Nana Sudjana Sebut Kinerja Pemprov pada 2023 Meningkat, Berikut Indikator Capaiannya

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com